Kak Nola dan Kak Naila Melukis
Sekira jam 15.00 WIB, lomba melukis dimulai. Tujuh orang peserta sudah mulai membuat rancangan lukisan dalam bentuk sketsa pensil. Saya sebagai juri mondar mandir memperhatikan peserta melukis. Hari itu, teriknya bukan main. Kami dilindungi tenda, tak dapat menahan panas.
Berada di sayap kiri panggung di lapangan sepakbola Susoh, lomba lukis dalam rangka HUT ABDYA ke-16 dilansungkan penuh gembira.
15 menit lomba berjalan, saya didatangi 2 anak perempuan usia kelas 1 SD. Mereka meminta pada saya untuk dibolehkan ikut melukis seperti peserta. Saya tanya nama mereka, mereka tanpa ragu menyebut diri masing-masing dengan "Kak Naila" dan "Kak Nola". Saya pikir benar nama itu. Tapi ternyata, mereka belum fasih menyebut huruf "R". Padahal nama yang benar Nora dan Naira.
Akhirnya, saya lansung menyuruh mereka pulang mengambil pensil dan penghapusnya. Agar mereka bisa ikut menggambar walau bukan lomba.
Sambil berlari, mereka pulang dan saya sudah perhatikan lagi. Berselang 10 menit, mereka dsudah di depan saya memperlihatkan peralatan menggambar dan meminta secarik kertas pada saya.
Karena tak ada kertas, saya membagi dua hvs form nilai tersisa. Lalu saya berikan kursi untuk mereka menggambar.
Dua-duanya sudah lancar menulis dan garis gambar yang mapan. Ajaibnya, Nola dan Naila mampu menjelaskan apa yang digambar. Bunga, matahari, rumah dan pagar, dilukis terpisah-pisah. Komposisi gambar juga sudah termasuk bagus untuk ukuran anak-anak.
Karena waktu lomba sudah berjalan setengah perjalanan, saya sudah larut memperhatikan peserta lomba melukis sambil memberi nilai. Saya tak tahu Nola dan Naila lagi.
Selagi berbincang-bincang dengan guru pendaling peserta lomba, saya didatangi lagi Nola dan Naila. Mereka menyodorkan hasil gambar. Saya tanya untuk apa dikasih ke saya, mereka serentak meminta diberi nilai atau diponten seperti bapak guru di sekolah.
Tanpa ragu, saya lansung berikan angka 100 untuk dua anak ini juga satu kotak kue jatah juri. Buan main senang mereka. Berlari ke rumah dengan ponten seratus dan sekotak kue berdua.sederhana sekali bahagia mereka.
Akhirnya sesuatu yang berbeda. Dan ini sangat menarik. Saya vote nanti setelah 30 menit ya. Hhehe.
Trimakasih
Ya .. Sidah saya pote tetap boh itek kluarnya.
Saba. Akan keluar aneuk itek nteuk, tgk.
very nice and kereng i like
Manis2
Upvote aku jga ya dn follow
@anif123 and @saffana
Nilai 100 untuk Nola dan Naila. Mereka punya bakat, kak. Membaca cerita ini, WL membayangkan Steemenenten turut menyentuh bakat mereka.
Pendekatan kanak2, ya wak lah. Semoga mereka kelak makin bersinar. Kak nola dan kak naila.