PECI MERAH |R#13
Alhamdulillah Ramadhan sudah 13 hari kita lalui. Dimesjid banyak kita temui jamaah berpeci. Ke mesjid tanpa peci seperti ada yang kurang. Karena itu adalah pelengkap sholat. Peci banyak macamnya, jenis, warna dan bentuk. Rata-rata peci berwarna Hitam dan putih. Banyak polos tetapi kadang bermotif juga. Tetapi warna dasar tetap hitam atau putih.
Ketika kita didalam mesjid dan melihat seluruh peci yang dipakai jamaah kita tidak akan menganggap aneh atau unik jika bentuknya, warnanya sama, kita mengganggap biasa saja. Karena tujuan menggunakan peci bukan untuk mencari perhatian. Tapi semata-mata untuk pelengkap shalat.
Peci dan Pemilik
Ketika seorang memilih menggunakan peci atau kopiah. Itulah yang dia sukai, cocok dan menyenangkan menurut dia. Dan bisa juga merasa bertambah ganteng atau keren. Dia dan pecinya sudah menyatu. Dia senang dan bahagia dengan pecinya. Ketika kita bilang tidak baik atau kurang cocok, pasti yang bersangkutan berkeberatan. Atau coba permainkan pecinya. Pasti kacau. Dan apa pula urusan kita menilai peci dia?
Bagaimana dengan Peci merah ini?
Peci merah memiliki sebuah keunikan. Peci merah dulu dipakai oleh orang pemain mop mop. Jarang di bawa ke mesjid. Dan topi merah ini memiliki perbedaan warna yang sangat mencolok dengan kebiasaan. Dan juga peci merah identik dengan seorang bupati yaitu abuchik. Dan itu brand dia. Apakah fungsi peci berubah ketika warnanya menjadi merah, tentu saja tidak. Tetapi fungsinya menjadi bertambah. Ketika peci berada diantara peci hitam dan putih maka dia akan menjadi pusat perhatian. Inilah fungsi yang bertambah. Tujuannya bukan untuk riya. Tetapi agar fungsi peci itu bertambah. Sehingga dua hal dimiliki oleh pemilik peci, sebagai pelengkap ibadah dan sebagai promosi.
Dan itu sudah di buktikan oleh abuchik dan saya juga sudah mencobanya untuk pembuktian. Saya bandingkan ketika menggunakan peci hitam.
Dalam konteks ini kita bisa melihat diperlukan sebuah strategi dalam mencari nilai lebih, diperlukan keunikan dan kelebihan untuk dikenal atau diperhatikan. Jika kita masih menganggap hal seperti ini aneh maka kita akan menjadi orang biasa biasa saja dalam sebuah komunitas. Ibarat peci merah, ketika postingan kita turun apakah menjadi perhatian pertama. Jika tidak maka kita dianggap tidak ada. berbeda dengan para tengku yang tanpa pecipun selalu dicari karena mereka memang dibutuhkan.
Maaf sahabat semuanya, untuk ke mesjid kita tidak bermaksud riya dan semua harus mamakai peci warna warni agar dikenal atau orang tau kita ada di mesjid. Tapi ini adalah perumpamaan saja. Ketika sebuah hal yang sederhana bisa dimanfaatkan oleh orang-orang cerdas.
Demikian dari saya, semoga bermanfaat. Mari kita menjalankan ibadah Ramadhan 1439 H dengan penuh semangat, semoga la'allakum tattakum menjadi milik kita. Amiin.
Salam
You got a 37.46% Upvote and Resteem from @ebargains, as well as upvotes from our curation trail followers!
If you are looking to earn a passive no hassle return on your Steem Power, delegate your SP to @ebargains by clicking on one of the ready to delegate links:
50SP | 100SP | 250SP | 500SP | 1000SP | 5000SP | Custom Amount
You will earn 90% of the voting service's earnings based on your delegated SP's prorated share of the service's SP pool daily! That is up to 38.5% APR! You can also undelegate at anytime.
We are also a very profitable curation trail leader on https://steemauto.com/. Follow @ebargains today and earn more on curation rewards!
oman ganteng ganteng that awak pake topi :)
Alhamdulillah. Mank ureng tanyo nyo kakeneng peci sit hana payah pegah le. Bak tayusok peci lempah jra teuh.. ha ha
maantap that memang,hehe
Riya sedikit juga tidak apa teman, biar teman lainhya terdorong untuk ke masjid juga 😉
Terimakasih sudah menggunakan #ramadan-tkf
Salam,
terimakasih atas supportnya.