Steemit Bukan Multi Level Marketing

in #indonesia7 years ago (edited)

Judul ini bukan karangan, tapi berangkat dari kenyataan yang saya alami beberapa hari lalu ketika saya memperkenalkan Steemit kepada dua kawan. Salah seorang di antaranya sudah membuat akun namun belum tahu ternyata akunnya sudah diaprove. Satu teman lagi, seorang pejabat dari Kalimantan yang sedang berada di Jakarta, baru sekilas mendengar Steemit ketika informasinya saya posting di grup Ruang Sastra.

SAVE_20180224_160111_1519462931750.jpg
Foto oleh @willyana

Saya tidak perlu menyebut namanya, karena saya kira ini tidak perlu diketahui. Yang ingin saya katakan adalah ternyata tidak semua orang mengetahui apa itu Steemit. Hal itu tentu wajar saja mengingat Steemit baru seumur jagung -- resmi diluncurkan pada pertengahan 2016. Tentulah menjadi keniscayaan bagi semua pengguna Steemit untuk memberi informasi yang benar tentang Steemit.

Awal Mula

Steemit didirikan oleh Ned Scott dan Dan Larimer di New York dan berkantor pusat di Virginia, Amerika Serikat, pada Januari 2016. Ned, yang pernah kuliah di Bates College, bekerja sebagai Business Operations and Financial Analyst di Gellert Global Group, induk usaha dari banyak perusahaan pengimpor makanan di Amerika Utara.

Sedangkan Daniel Larimer, nama lengkap Dan, adalah pendiri Bitshare. Ia insiyur perangkat lunak yang meraih gelar Bachelor of Engineering (BE) ilmu komputer dari Virginia Polytechnic Institute dan State University pada 2003. Dia ahli bidang teknologi blockchain, cryptocurrency dan desentralisasi pertukaran. Ia juga CEO sebuah perusahaan teknologi blockchain, yakni Cryptonomex, Inc.

Net dan Dan merancang Steemit dengan menggabungkan konsep media sosial dan blockchain. Ia mirip media sosial lainnya seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan lain-lain. Bedanya, jika media sosial terdahulu murni sebagai ruang untuk berjejaring, Steemit dikembangkaan sebagai ruang edia sosial sekaligus mendapatkan reward dari aktivitasnya, bahkan hasil reward itu bisa diinvestasikan.

Steemit diciptakan berbasis blockchain. Ini adalah sebuah sistem atau teknologi yang digunakan untuk menjalankan cryptocurency. Menurut pendiri Block Tech, Steven Suhadi, blockchain bisa diibaratkan seperti sistem Android, tempat berbagai aplikasi dijalankan. Industri uang crypto menggunakan teknologi blockchaina, salah satunya adalah Bitcoin, uang kripto terbesar di dunia.

Reward

IMG_20180217_165954_HDR.jpg

Setiap pengguna Steemit atau kerap disebut sebagai content creator akan mendapatkan reward atau apresiasi dalam bentuk uang digital SBD (Steem Backed Dollar) atau Steem Dolar, Steem dan Steem Power. Nilai tukarnya mengacu pada mata uang Dolar Amerika. Kini rata-rata satu SBD nilainya 5 dolar AS, naik-turun sesuai perkembangan pasar uang digital.

Reward didapatkan pengguna dari postingan yang dilakukan, komentar maupun upvote (semacam like di Facebook) terhadap konten yang ada di Steemit. Kreator konten bisa memposting apa saja, mulai dari tulisan, foto hingga video. Lalu, jika pengguna lain suka, ia akan memberi vote. Konten juga bisa diresteem (dishare) oleh pengguna lain di lini masanya.

Bagi penulis, bisa memposting tulisan apa saja, mulai dari puisi, fiksi, esai, informasi, hingga catatan ringan tentang berbagai hal, dari wisata hingga kisah keseharian. Bagi penggemar fotografi, ia bisa memposting foto-fotonya yang dilengkapi keterangan tentang foto itu. Bagi desainer, pelukis dan seniman lain bisa pula menampilkan gambar karyanya disertai penjalasan karya tersebut.

Untuk berjejaring, ia mirip Twitter, ada followe dan following. Makin banyak follower tentu makin baik karena semakin besar potensi konten kita dinikmati dan diapresiasi oleh followernya. Untuk istilah untuk membagi tulisan juga mirip Twitter, yakni resteem. Bedanya, di Twitter tidak bisa menulis panjang dan tidak mendapatkan reward atau apresiasi dalam bentuk uang untuk semua postingan.

Perlu ditekankan -- ini terus diingatkan oleh para senior di Steemit -- bahwa untuk mendapatkan "faedah" tidak semudah membalik telapak tangan. Orang baru lahir tentulah harus belajar merangkak dulu. Tidak langsung lari, apalagi tiba-tiba serta-merta menjadi kaya. Semua membutuhkan proses dan nikmati saja dengan riang gembira.

Saya membayangkan bahwa tiga bulan awal adalah masa-masa merangkak di Steemit. Jika tekun, bukan-bulan selanjutnya kita akan meliht ada sinar terang, meskipun masih di kejauhan. Pelan-pelan sinar itu akan terus mendekan dan akan semakin dekat sering waktu dan ketekunan. Jangan pernah menyerah dan kecewa melihat nilai vote tulisan 0,01. Santai saja.

IMG_20180221_231644_HDR.jpg

Ruang Baru

Jadi ada dua hal di sini yang penting diperhatikan. Pertama, ini adalah ruang baru atau alternatif untuk berkarya (menulis, memposting foto, video dan seterusnya). Dengan kata lain, Steemit menambah ruang bagi kreator untuk berekspresi dan menumpahkan gagasan-gagasannya, tanpa harus "membunuh" ruang lain. Bagi pelukis, tentu Anda masih tetap butuh berpameran, tidak cukup lukisan Anda dipamerkan di Steemit.

Bagi penulis, ini adalah ruang untuk mempublikasikan tulisan-tulisannya, mulai dari puisi, cerpen, cerita bersambung, esai, hingga tulisan-tulisan ringan dengan berbagai topik. Terpenting: konten itu orisinal, baru, dan belum pernah dipublikasikan di tempat lain, terutama di media online lainnya. Sebab, akan ada robot yang menemukan tulisan ganda dan Anda akan diperingatkan untuk itu. Satu lagi, haram copy-paste, plagiasi dan hoax.

Maka itu Steemit lebih menekankan pentingnya tulisan bermutu, tidak asal menulis. Sangat disarankan minimal satu tulisan tidak kurang dari 500 kata. Masalahnya, kadang puisi tidak sampai seratus kata. Saya kira ini bisa disiasati dengan menyertakan dengan ilustasi atau foto-foto yang terkait. Sehingga tulisan itu menjadi lebih menarik. Sebab, jika tulisan tidak menarik tentu tidak akan mendapat vote atau like dari pembaca.

Tapi meskipun ada Steemit, penulis tidak perlu meninggalkan ruang-ruang konvensional yang telah ada, seperti menulis di koran dan media maintream lainnya. Gunakan aneka media untuk berekspresi dan mempublikasikan karya Anda. Bukankah kreator atau seniman berkarya agar karya-karya itu bisa dinikmati sebanyak-banyak dan seluas-luasnya.

Bukan Multi Level Marketing

Sebagai media sosial, kekuatan seseorang di Steemit sangat ditentukan oleh jejaring dan komunitas. Jejaring itulah yang membuat seseorang bisa sukses di Steemit, baik memperoleh reward maupun tingkat keterbacaan dan dinikmati kontennya. Tanpa jejaring, kita akan sepi sendiri. "Seperti multilevel marketing ya," kata seorang kawan saat bertemu di Taman Ismail Marzuki, Rabu malam lalu, 21 Februari 2018.

Rabu malam adalah jadwal tetap kami para Steemian di Komunitas Steemit Budaya dan Komunitas Steemit Indonesia (KSI) Chapter Jakarta untuk ngumpul dan diskusi ringan di lesehan gerbang Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta. Kami duduk lesehan pada sebuah pojok kiri di antara dua pilar TIM, di tokang kopi keliling dekat gerbang masuk parkir. Malam itu kami bertemu dua teman seniman.

"Bukan multilevel marketing," kata saya kepada teman seniman tersebut. "Sangat beda. Ini media sosial." Hakikat media sosial pastilah berjejaring. Nah, dari jejaring itulah kita akan mendapatkan pembaca dan apresiator terhadap tulisan kita. Jika mereka suka, tentu tulisan kita akan divote (dilike), dishare dan dikomentari. Dari aktivias itu kita akan mendapatkan reward atau apresiasi dalam bentuk uang kripto Steem dan Steem Dollar yang dapat ditukarkan ke rupiah.

Adapun multilevel marketing adalah seuah sistem pemasaran yang menggunakan jejaring secara bertingkat. Makin tinggi tingkat seseorang dan membawahi banyak jaringan di bawahnya alias downline, makin tinggi pula pendapatannya. Adapun di Steemit,semua orang setara, tidak ada yang menjadi upline dan tidak ada yang menjadi donwline. Karya atau konten kita dibaca dan diapresiasi karena menarik buat pembaca.

Kami saat itu bergantian menjelaskan hal itu dengan @willyana, @apilopoly dan @andrianhabibi. Teman itu paham dan melanjutkan membuat akun. Saya meminta tolong @apilopoly untuk membantunya. "Waktu itu saya sudah menulis tapi tidak bisa posting," kata teman itu. "Berarti belum diapprove dan dapat pasword," ujar saya.

Rupanya, ia tidak melihat email aproval. Setelah dibantu akunnya pun jadi. Kami kemudian terlibat dalam obrolan, mulai dari Steemit hingga sastra, termasuk puisi esai yang kini kembali ramai dibicarakan karena Denny JA begitu getol mempopulerkannya. Tak lama, seorang kawan lain datang. Ia memang sudah janjian dengan kawan yang tadi.

Kami mengobrol tentang banyak hal, hingga kemudian pelan-pelan saya alihkan ke Steemit. Saya dan teman-teman selalu menggunakan waktu mempromosikan Steemit kepada sejumlah teman dalam beragai kesempatan. Yang mengagetkan, kawan ini pun melempar pertanyaan serupa seperti kawan sebelumnya: "Ini kayak multi level marketing ya?"

DEPOK, 24 FEBRUARI 2018
MUSTAFA ISMAIL | @MUSISMAIL
Komunitas Steemit Budaya @steemitbudaya
Komnitas Steemit Indonesia (KSI) Chapter Jakarta.

BACA JUGA:

FOLLOW:
Komunitas Steemit Budaya
@steemitbudaya

http://steemit.com/@steemitbudaya

Komunitas Steemit Budaya dibentuk untuk memperkenalkan Steemit di kalangan penulis, seniman, sastrawan dan pegiat kebudayaan. Sekaligus mendampingi mereka dalam bersteemit. Jumlah anggotanya terus bertambah, dari tadinya belasan orang, kini telah melebihi 60 orang. Beberapa di antara anggota adalah nama-nama besar dalam sastra Indonesia, salah satunya adalah Ahmadun Yosi Herfanda @ahmadunyh.

ANGGOTA
KOMUNITAS STEEMIT BUDAYA

Ihan Nurdin @ihansunrise | Herman RN @hermanrn | Mustafa Ismail @musismail | Teuku Afifuddin @afeed | Iman Sembada @imansembada | Bahagia Arbi @bahagia-arbi | Razack Pulo @razack-pulo | Willy Ana @willyana | Pilo Poly @apilopoly | Sudiyanto @caksudi | Fardelyn Hacky @fardelynhacky | Ansar Salihin @winansar | Tabrani Yunis @tabraniyunis | Andrian Habibi @andrianhabibi | Joel Pase @joelpasesteemit | Ngarto Februana @ngartof | Mariska Lubis @mariska.lubis | Ahmadun Yosi Herfanda @ahmadunyh | Ayi Jufridar @ayijufridar | Iwan Kurniawan @blogiwank | Mahdi Idris @mahdi-idris | Hamdani Mulya @hamdanimulya | Masriadi Sambo @masriadi | Edi Miswar Mustafa @gabrielmiswar | Nazar Syah Alam (Apache13) @gulistan | Ody Nugraha @odynugraha | Sulaiman Juned @sulaimanjuned | Marhalim Zaini (akun?) | M. Nasir Age @nasirage | Ali Anwar @bangalianwar | Ida Fitri @idafitri0825 | Awaluddin Ishak @awalisme | Cut Januarita (@cutjanuarita) | Ikhwanul Halim @ayahkasih | Subhan Ihsan @subhanihsan | Kas Pani @kaspani (belum diaprove) | Jayu Marsuis @jayumarsuis | Eko Petra @ekopetra | Zulfikar Kirbi @zulfikarkirbi | Nadi Hariyansyah @nadihariyansyah | Emong Soewandi @emong.soewandi | Ampuh Devayan @ampuhdevayan | Benny Poelem @b Kienpoelem (belum diaprove) | Ferhat Muchtar @ferhatmuchtar | Iskandar Norman @isnorman | Ari Rahmadi @ari.rahmadi16 | Arafat Nur @arafatnur | Mulyadi Nurdin @mulyadinurdin | dan lain-lain.

Komunitas Steemit Budaya mempunya grup WA. Jika ingin bergabung, silakan klik link di bawah ini

https://chat.whatsapp.com/Exp6vXllyTRACMbYaPp8dr

Syarat anggota: penulis, seniman dan pegiat kebudayaan. Setelah bergabung harap memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, akun, bidang seni/budaya yang ditekuni, domisili, karya (jika ada).

Salam Steemit, salam budaya

Sort:  

Terimkasih atas pencerahannya pak mustafa. Lebih ganteng tanpa tutup kepala rupanya..

Haha.... Pakai topi biar gak kelihatan uban

Now I know your reason why..nice post really sir...

Semakin menunjukkan taringnya bg ya ?

Tetap masih banyak belajar MJ. Makasih ya

Pencerahan yg bagus,,, smoga kita smua termotivasi,,, smangat berkarya sir,,,

Amin. Tetap semangat dan riang gembira

Bagusnya lagi di Steemit bang, ad Cheetah yabg memantau tulisan kita diplagiat apa gak. Hal yang gak kita temui di medsos lain...

Jelas, padat dan berisi. Ciri khas kurnalis profesional. Salut pak. Semoga banyak yang menerima mamfaat ilmu dari postingan ini.

Jadi, bang Mus... siapa kawan abang yang tanya 'multilevel marketing atau bukan' itu? Apa saya kenal dengan beliau? Hahahaha.

Saleum

Bagus sekali bang, terimaksih atas informasinya .
Jadi sedikit lebih mngerti hehehe

Terimakasih pencerahannya. Semoga saya tetap konsisten menulis di steemit..

Setuju sekali. Yang penting hobi menulisnya bisa tersalurkan...