Bukber 2018
Assalamualaikum teman-teman ,,,
Kali ini saya akan kembali membahas tentang isu yang terjadi di aceh yaitu tentang Maraknya Bukber di Bulan puasa, baik teman-teman selamat membaca dan semoga bermanfaat.
Bulan suci ramadhan adalah bulan pilihan ia menjadi sangat istimewa bagi sebagian masyarat penduduk indonesia khususnya bagi mereka mereka yang beragama islam, jika di singgung kata bulan ramadhan maka secara otomatis tidak mungkin untuk tidak membahas "BUKBER" yaitu istilah yang cukup terkenal di kalangan anak muda yang berarti buka bersama atau buka puasa bersama.
Bukber adalah istilah kekinian yang di ucapkan masyarakat, khususnya di kalangan anak muda walaupun jika kita melihat praktik yang terjadi tidak hanya dari kalangan anak muda saja yang melakukan buka puasa bersama di luar bersama teman-teman akan tetapi dari semua kalangan bahkan dari kalangan orang-orang tua, bahkan dari kalangan orang tualah yang memilki jadwal padat ketika bulan puasa untuk buka puasa bersama, di mulai dari buka puasa bersama teman-teman sekolah dulu dari SD sampai kepada teman kampus, di lanjut dengan teman kantor, arisan, keluarga satu nenek dari sebelah bapak dan dari sebelah ibu, dan banyak lainnya.
Bukber juga menjadi tradisi tersendiri bagi masyarakat aceh, sebelum ramadhan biasanya bagian dari kelompok yang ingin melakukan Bukber sudah mendiskusikan terkait Bukber ini di mana, tanggal berapa, hari apa, di mana, apa menunya, dan sebagainya.
Selanjutnya Bukber tidak di lakukan sekali dalam bulan ramadhan akan tetapi berkali kali karena banyak nya pertemanan yang terjalin baik sejak dari masa kanak kanak hingga sampai saat ini saat sudah beranjak dewasa.
Namun apa tujuan dari Bukber itu sendiri, banyak orang berargumen bahwa Bukber adalah ajang silaturahmi di bulan penuh rahmat, karena biasanya di bulan biasa sibuk akan aktifitas masing-masing maka dari itu di bulan puasa lah mereka berkumpul kembali untuk mempererat silaturahmi.
Bukber hanya istilah baru, namun praktik nya sejak lama sudah di parktikkan di perkampungan karena menjadi tradisi tersendiri, seperti buka puasa di masjid, buka puasa di meunasah dengan mengundang masayarakat dari kampung lain, juga mengeluarkan nasi dari tiap-tiap rumah masyarakat untuk ikut berpartisipasi.
Jika kita melihat Bukber saat ini jauh dari yang di pikirkan, mereka duduk berkelompok, bercampur baur antara perempuan dan laki-laki, tidak ada pemisah antara keduanya lalu di lanjutkan membicarakan hal yang tidak penting untuk dibicarakan, dan seharusnya hal-hal yang tidak penting dan tidak perlu untuk di bicarakan memang tidak perlu untuk dibicarakan, dan seharusnya hal tersebut di jauhkan dari diri masing-masing ketika bulan ramadhan, namun hal itu terjadi di masyarakat saat ini hingga terlambat untuk berjamaah magrib bersama dikarenakan mendahului makan, dan tertinggal jamaah insya dan tarawih karena terlalu lama berbincang-bincang dan berfoto-foto.
Hal tersebut memang terjadi di dalam masyarakat namun tidak semua melakukan seperti hal di atas, banyak yang sudah merubah cara berbuka puasa bersama mereka dengan hanya minum air dan makan sedikit kue ketika berbuka karena ingin segera mengerjakan shalat magrib setelah magrib di lanjutkan makan dan setelah itu disegerakan berfoto-foto karena tidak ingin tertinggal insya berjamaah dan tarawih bersama.
Semoga kedepan cara berbuka puasa orang aceh merujuk kepada yang benar yang menunjukkan jati diri keislaman dengan mengedepankan hal-hal yang dirasa penting terdahulu, dan mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dan pastinya merujuk kepada hal yang benar dan dapat di contoh oleh khalayak ramai.