Lelaki Tua itu Ternyata Mantan Seorang Pejuang Kemerdekaan

By: @nasrud |

Namanya Sulaiman, dikampungnya ia dipanggil kek Leman. Ia lahir pada tahun 1920 saat ini usinya hampir 97 tahun. Dulu saat belanda dan jepang menjajah republik indonesia ia adalah salah satu dari sekian banyak pemuda yang berada dalam garda terdepan melawan penjajah.

Awalnya saya tidak tahu kalau beliau adalah mantan pejuang melawan penjajah Belanda - Jepang. Kebetulan saat kami duduk di sebuah balai dipojok rumahnya yang biasanya digunakan untuk pengajian anak- anak desa itu. Hari itu saya cuma hadir karena memenuhi undangan dari kawan seangkatan saat menjadi mahasiswa dulu. Walau kami sudah kenal begitu lama tapi dia tidak pernah sekalipun pernah menceritakan tentang seorang kasatria yang ada dirumahnya itu.

Tepat pagi acara resepsi pernikahan abang dari teman saya itu (dia tidak memiliki akun @steemit) saya dijamu makan karena tempat diruang tengah rumahnya sedang dibersihkan untuk persiapan menyambut sang dara baro maka saya harus makan diatas balai pengajian yang berada di pojok rumahnya itu.

Ketika saya berada diatas sebuah balai pengajian berukuran 10x5 dengan banyak tumpukan Alquran dan kitap arab-melayu diatasnya. Saya duduk tepat disamping kek Leman saat itu, saya belum tahu bahwa kakek yang berada disamping saya itu adalah seorang revolusioner perubahan. Saat hidangan kenduri tepat didepan saya dan teman saya itu saya pun mengajak makan beliau.

Dengan nada yang serak beliau menjawab ajakannya tersebut nah disitulah kami berbincang-bincang seputaran pengalaman hidup beliau. Karena beliau menyebutnya lahir taun 20-an saya teringat ketika penjajah ingin menguasai indonesia. Dan saya pun mulai bertanya tentang itu sambil makan.

Walau usianya hampir 100 tahun tapi fisik beliau masih begitu kuat. Untuk wudhu ketika hendak shalat beliau masih sanggup melakukannya sendiri masih sangat kuat berjalan walau tanpa tongkat. Bukan hanya itu, indera penglihatan beliau juga masih begitu jelas tanpa kacamatapun beliau masih bisa membaca Alquran. Ingatanpun masih sangat tajam. Beliau masih sanggup menceritakan bagaimana kisah pahit dan manis saat penjajah merongrong negeri kita dahulu. Diantara dua jenis penjajah asing, Belanda dan Jepang, yang paling sangat beliau benci adalah penjajah Jepang. Alasannya karena mereka bukan hanya merampas hak sumberdaya alam dan memperlakukan kerja paksa tapi juga mengambil semua stok makanan. Sehingga kala itu banyak masyarakat kita yang mengandalkan ubi dan "janeng sebagai pengganti makanan pokok. Oleh sebab itulah beliau sangat marah ketika kita mengagungkan produk buatan Jepang dihadapan beliau. "Jepang memang sudah pulang kenegaranya, tapi mereka masih menjajah kita. Jika dulu kita dijajah dengan membunuh dan menguasai sumberdaya alam kita, maka kini mereka sedang menjajah ekonomi kita. Mereka membuat kita berketergantungan dengan hasil produk yang mereka miliki. Itu adalah penjajahan yang nyata saat ini. Namun kita tidak saja yang tidak perduli" ucapnya sambil menatap lagi.

Nah Jika Belanda, katanya mereka hanya mengambil sumber daya alam dan rempah-rempah kita saja. Tanpa mengambil dan membatasi stok makanan. Selain itu Belanda juga menyediakan beberapa unit sekolah untuk anak-anak namun saat itu tidak banyak anak anak dan masyarakat kita yang berminat untuk bersekolah. Mereka dilarang orng tua mereka untuk tidak mengikuti sekolah yang didirikan belanda tersebut dengan alasan kelak mereka akan jadi kafir dan budak Belanda. Dulu jika bersekolah kita akan di cap kafir, makanya kami hanya bisa mengaji dan menghafal Alquran." Kata beliau sambil membacakan beberapa ayat Al-quran.

Kemudian beliau menceritakan kronologi tentang kaki kirinya yang ditembus amunisi Senapan Jepang. Masih terlihat bekas luka tersebut. Saat itu, beliau pingsan, tak sadarkan diri. Temannya yang kemudian melarikannya dari arena perang kedalam Hutan belantara. Setelah luka itu sembuh itulah saatnya kek Leman membalas dendamnya. Katanya ia kemarkas Jepang saat sepertiga malam dan melemparkan granat nenas kemarkas mereka sehingga banyak korban dipihak tentara Jepang karena kala itu mereka sedang tertidur lelap.

Masih ingin berlamaa - lama dan ingin terus menggali berbagai peristiwa tentang sejarah perang melawan belanda dan jepang. Karena waktu yang terlalu singkat akhirnya saya pamit. []

Salam Merdeka✊️

SALAM SAHABAT STEEMITER