Saya bukan introvert
Sudah 7 bulan saya tidak pernah menerima SMS atau panggilan masuk dari siapa pun selain sms dari operator yang menyampaikan iklan dan pemberitahuan bahwa pulsa akan segera habis. Ini karena saya tidak pakai nomor yang jelas, hanya nomor quota internet saja, habis quota ya dibuang. Dari dulu juga sebenarnya begitu, terakhir kali hanya memakai nomor yang sama selama 4 bulan, kemudian ganti. WA dan sejenisnya juga tidak punya karena saya pakai HP Nokia jadul(cuma bisa internetan). Jadi saya tidak mengetahui banyak hal dari sekitar. Anehnya dalam 7 bulan ini saat bertemu dengan orang-orang baru di kedai minum, tidak ada yang menanyakan saya nomor kontak, WA dan sejenisnya. Sementara saya, bahkan saya tidak pernah bertanya siapa nama mereka, walau kami terkadang mengobrol panjang dan lama.
Bebas tanpa pengikat, sekat dan dingding adalah hal yang saya sangat senangi. Saya berkesimpulan bahwa kegunaan teknologi semacam HP itu adalah untuk menyambung silaturahmi, bukan untuk menjerat atau mengikat. Semisal lambang rantai pada pancasila, itu rantai sebagai simbol pemersatu bukan pemasung. Sekiranya saya tidak memiliki akun FB ini, saya sudah menyimpan atau membuang HP ini. Saya juga tidak pernah punya ATM(apalagi buku nikah), nomor rekining hanya satu dan sudah 9 tahun kosong, SIM sudah 5 tahun mati, dompet digital punya tapi isinya kosong(daun jambu), transaksi dan penarikan Steem atau SBD nebeng pada ATM kawan ketika ia melakukan penarikan. Sebenarnya saya tidak terlalu khawatir mengenai tidak memiliki benda-benda atau hal-hal semacam itu hingga saat ini. Nama-nama hari sejak dulu memang itu-itu saja. Dan hari ini seandainya adalah Rabu, kalau tidak salah Rabu adalah hari untuk berburu babi, ya!
Walau saya tidak pandai menjalin pertemanan dan memiliki teman yang banyak, saya bukanlah orang introvet. Jadi jangan keliru dengan berpikir bahwa saya introvet karena aku sering betah sendiri di dalam kedai minum itu. Saya hanya cepat bosan, jadi ketika mengenal seseorang, Saya tidak terlalu tertarik untuk memahami lebih jauh, sebab begitu saya memahaminya lebih jauh, maka akan bosan. Dengan menjaga jarak, bosan akan telat datang. Saya cepat bosan dan membosankan. Apa yang terlihat semuanya hanyalah proyeksi, karena hidup ini berupa permain rasa, maka saat kehilangan sesuatu, kita akan menyesalinya; meratapinya. Serupa mimipi, mimpi tidaklah aneh saat dijalani, walau kita memiliki lembu merah jambu di dalam mimpi, justru baru terasa aneh ketika terjaga dari mimpi. Dalam sudut pandang Siti Jenar itu: awal kehidupan di dunia ini adalah kematian, justru saat mati adalah awal kehidupan.
Steem kembali menukik, $ 0,89. ALX $ 00,1. Sementara Weku masih ber-motto: the rewards are not correct, contributor will be rewarded. Padahal Steem sempat melejit hingga $ 25. Bermain di Weku rasanya seperti main uang speciment dalam permainan Monopoli. Maklum saja, itukan masih percobaan, banyak yang percaya bahwa Weku akan berharga kelak seperti Steemit. Situsnya saja masih belum sempurna, masih dalam tahap perkembangan. Steem dulunya juga belum berharga. Semacam ulat dari kepompong yang memakan dedaunan, ketika sayapnya tembuh, warnanya menjadi cantik dan ia bisa terbang, maka ia tidak memakan daun lagi melainkan sari pati bunga-bunga. Banyak yang tidak menyadari bahwa sebelum menjadi kupu-kupu cantik, ia hanya seekor ulat yang menjijikkan.