Tanpa Pembaca, Apa Guna Buku? -- Selamat Hari Buku Sedunia
Pada 23 April 1995 Hari Buku Sedunia pertama kali dirayakan oleh seluruh negara anggota PBB. Hari ini di tahun 2018, tanggal 23 April berulang lagi. Artinya sudah 24 kali perayaan hari buku dirayakan, walau tak semeriah hari bumi sedunia yang jatuh satu hari sebelumnya.
Franz Kafka (seorang novelis dan cerpenis Bahasa Jerman berpengaruh dari abad 20 yang dianggap memberi pengaruh besar pada sastra barat) dalam suratnya kepada Oskar Pollak (cari tau sendiri saja siapa dia) menuliskan bahwa "Buku harus membentuk kapak untuk mencairkan lautan beku".
Buku, apa pun itu selalu hadir menjadi sesuatu yang dalam bagi setiap pembaca. Atau juga bisa menjadi pendangkal bagi pembaca. Sebab menyimpan tanda tanya, tahu, bahkan bisa membuat orang tergerak lebih dulu.
Tidak salah jika buku bisa menjadi kapak seperti Franz Kafka bilang. Untuk menghancurkankan pikiran yang beku, kolot, dan dogmatis. Tanpa itu, kurasa maka dunia akan terus berada dalam kegelapan. Buku yang progresif, dapat menjadi perlik sinar untuk menerangi dunia & memberi kebebasan bagi pembaca.
Itulah sebab Pramoedya Ananta Toer (kalian pasti tau siapa dia), pernah mengatakan bahwa "Saya mengharapkan bahwa apa yang saya tuliskan dalam tulisan saya akan memberikan kekuatan pada pembaca saya, memberikan kekuatan untuk tepat berpihak pada yang benar, yang adil, dan yang indah".
Baginya Pram, buku yang ditulis akan berhasil jika memberi keberanian pada pembaca untuk melakukan kebajikan. Tanpa itu, buku yang hanya bisa mengilenasi dan mengalienasi pembaca pada realita yang sedang tidak baik-baik saja sekarang ini.
Tidak heran, tokoh-tokoh kemerdekaan Indonesia juga begitu mencintai buku. Mereka tidak merusak buku-buku mereka, mereka menjadikannya pelecut semangat dalam perjuangan.
Ada Tan Malaka. Tak tanggung-tanggung, Tan pernah berujar, "Selama toko buku ada, selama itu pustaka bisa berdisain kembali. Kalau perlu dan memang perlu, pakaian dan makanan dikurangi."
Sungguh progresif !!
Tidak jauh berbeda, hal ini juga dialami oleh tokoh revolusi Indonesia lainnya.
Moh. Hatta. Kecintaannya terhadap dunia literasi pun tidak kalah progresifnya. Hingga ia pernah berkata, "Aku rela di penjara asalkan bersama buku, karena dengannya aku bebas."
Buku akan tidak menjadi apa-apa jika hanya dibeli dan tidak pernah dibaca.
Salam Manis
@only.home
Jadi aku harus bilang apa bang ? :D
Selamat hari buku ?! :)
Mantapp ulasanmu bang..berkelas.
Jangan bilang apa-apa.
Baca buku aja.. hahaha..
Luar biasa. Muannntaaap.. baru tau ada hari buku.. heheheh
Buku juga punya hari.
Sama seperti senin sampai minggu.. haha
Congratulations @only.home! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the total payout received
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
To support your work, I also upvoted your post!
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Buku jendela dunia.