POLA PIKIR MASYARAKAT YANG TAK MAU MENOLONG KORBAN KECELAKAAN

in #indonesia7 years ago (edited)

Hai, Steemian!
Assalamualaikum.

Sebelumnya saya ingin meminta maaf kepada istri saya bahwa tanpa sepengetahuannya saya malah bermain steemit. Saya baru saja mengalami kecelakaan kemarin sore dan saat ini dirawat dirumah sakit karena banyaknya luka yang saya alami.

Mengapa saya harus meminta maaf? Karena saya tak bisa menghentikan nafsu menulis saya walaupun di tengah rasa sakit tubuh saya ini. Nah, saya akan mencoba membahas pola pikir masyarakat ditempat saya tinggal mengenai penanganan untuk korban kecelakaan berdasarkan pengalaman saya pribadi apalagi setelah kecelakaan yang saya alami.

Kita mundur beberapa tahun yang lalu, saya pernah menyaksikan kecelakaan yang terjadi di depan sebuah rumah sakit. Seorang anak tiba-tiba menge-rem sepeda motornya ketika akan melewati sebuah rumah sakit karena dari dalam kawasan rumah sakit muncul sebuah sepeda motor juga yang dikendarai seorang bapak yang sudah berumur. Anak itu jatuh tersungkur ke jalan bersama sepeda motornya. Dengan badan penuh luka ia mengaduh kesakitan. Di depan rumah sakit itu berjejer becak-becak yang sedang menunggu pelanggan. Tak satupun dari tukang becak itu bergerak untuk menolong si Anak yang jatuh tadi. Akhirnya saya bergegas membopong tubuh anak itu dan membawanya masuk dalam rumah sakit setelah sebelumnya saya memaki kepada para tukang becak yang tak mempunyai rasa kemanusiaan dengan membiarkan anak itu tergeletak tak sadarkan diri.

Kejadian yang sama juga terjadi beberapa bulan lalu. Saya sedang berkendara bersama sepupu saya yang seorang polisi. Di depan kami tampak seorang kakek yang sedang mengendarai cucunya yang berumur sekitaran 7-8 tahun. Ketika kami sedang melewati sebuah jembatan, dari samping jembatan tepat di depan kami keluar sebuah sepeda motor melaju dengan kencang memotong kendaraan kami. Sontak, si kakek terkejut dan akhirnya sepedanya hilang keseimbangan dan terjatuh. Ia terpelanting ke samping luar jembatan dan jatuh ke dalam sungai sedangkan cucunya terpelanting ke arah yang sama namun tersangkut tiang jembatan. Pengendara sepeda motor yang memotong sepeda si Kakek tadi langsung melaju tanpa memikirkan keadaan orang yang di salibnya. Mobil yang kami bawa juga sempat menge-rem mendadak karena tak ingin menabrak sepeda si Kakek dari belakang. Namun, kami masih bisa menguasai keadaan. Setelah itu kami keluar dari mobil untuk menolong si Kakek dan Cucunya. Orang-orang yang juga ada di sekitar lokasi kejadian tidak ada yang mendekat untuk menolong selain kami. Abang sepupu saya langsung bergerak kesamping jembatan untuk menolong si Cucu. Saya keluar jembatan melalui jalan di samping untung coba menolong sang Kakek. Kita kami sudah sampai kembali ke jembatan, orang-orang masih saja hanya melihat-lihat tanpa mencoba menolong sedikitpun. Saya mulai menyetop kendaraan yang lewat terutama becak untuk membawa korban ke rumah sakit. Tapi, itupun masyarakat sekitar hanya menonton, tak ada niat sedikitpun untuk membantu saya memberhentikan becak. Di situ abang sepupu saya mulai kesal, dan keluar kata-kata makian dari mulutnya, "Hei! Manusia ini! Gak ada otak kalian, ya? Cuma bisa nonton kalian?! Bukan manusia kalian!".

Tapi teriakan hanyalah menjadi sebuah teriakan. Tak ada pengaruhnya buat masyarakat di sekitar lokasi kejadian untuk mencoba menolong. Kami segera membopong korban ke dalam mobil abang saya. Dan membawanya ke rumah sakit.

Nah, kejadian seperti itu bukan sekali dua yang terjadi, bahkan kecelakaan yang saya alami sama persis seperti kisah di atas. Ketika saya coba menge-rem motor saya mendadak karena tak ingin menabrak motor di depan saya yang tiba-tiba memotong kendaraan saya tanpa memberi kode apa-apa. Saya pun jatuh tersungkur. Untunglah di tengah kediaman masyarakat di sekitar tempat kejadian yang seakan tak mau berbuat apa apa untuk menolong, adalah adik seorang teman yang kebetulan juga sedang berkendara di jalan yang sama di depan saya. Ia langsung berhenti dan berbalik untuk menolong. Ia juga meminta masyarakat yang hanya berdiri menonton untuk membantunya menolong saya minimal menyetop becak. Namun, yah seperti itulah.

Pemahaman masyarakat yang tak peduli seperti itu memang sulit untuk diubah. Apalagi jika ada pemahaman saling menyalahkan bukannya melakukan tindakan pertolongan pertama. Apalagi watak orang Aceh yang keras. Walaupun tidak semua orang Aceh seperti itu, namun beberapa kejadian seperti itu sering terjadi. Menurut saya, sebaiknya pihak keamanan lalu lintas mungkin bisa melakukan sosialisasi ke daerah-daerah bukan hanya sekedar memanggil perangkat desa, namun juga langsung terjun di hadapan masyarakat tiap daerah. Hal yang sama menurut saya juga dapat di lakukan puskesmas tiap daerah untuk melakukan sosialisasi langkah pertama menangani korban kecelakaan. Jika semua aparatur negara dan masyarakat mau sedikit menurunkan egoisme untuk menyadari betapa pentingnya sebuah nyawa manusia sebagai manusia yang memiliki akal dan perasaan, maka seharusnya semua korban dapat diselamatkan.

Nah, Istriku. Maafkan suamimu, ya! Keinginan untuk terus menulis ini seperti maniak pembunuh yang tak bisa menghentikan nafsu membunuhnya. Yah, katakan saja aku ini psikopat dalam menulis.

image

THE MINDSET OF PEOPLE WHO DO NOT WANT TO HELP VICTIMS OF ACCIDENTS

Hi, Steemian!
Assalamualaikum.

Previously I wanted to apologize to my wife that without my knowledge I even played steemit. I just had an accident yesterday afternoon and is currently hospitalized because of the many injuries I experienced.

Why should I apologize? Because I can not stop my writing lust despite the pain of my body. Well, I will try to discuss the mindset of the people where I live about handling for accident victims based on my personal experience especially after the accident I experienced.

We retreated a few years ago, I once witnessed an accident that happened in front of a hospital. A child suddenly brake his motorcycle when going through a hospital because from within the hospital area appeared a motorcycle also driven by an aging father. The boy fell to the street with his motorcycle. With a wounded body he complained in pain. In front of the hospital is a row of pedicabs waiting for customers. None of the pedicab drivers moved to help the fallen Son. Finally I rushed to carry the body of the child and took him into the hospital after I previously swore at the pedicab driver who had no sense of humanity by letting the child lying unconscious.

The same incident also happened several months ago. I was driving with my cousin who was a policeman. In front of us was a grandfather who was riding his grandson aged 7-8 years. As we were passing through a bridge, from the side of the bridge right in front of us came out a motorcycle speeding off our vehicle. Suddenly, the grandfather was surprised and finally his bicycle lost balance and fell. He bounced off to the side of the bridge and fell into the river while his grandson wriggled in the same direction but caught by the bridge. The bike rider who cuts his bike's bike immediately drove without thinking about the circumstances of the person on the cross. The car we brought also had a sudden brake because I did not want to hit the bike the Grandpa from behind. However, we can still control the situation. After that we got out of the car to help the Grandpa and Granddaughter. People who were also around the scene no one came close to help other than us. My cousin's brother immediately moved alongside the bridge to help the Grandson. I got out the bridge through the road beside the profit trying to help the Grandfather. We we've got back to the bridge, people are still just looking around without trying to help a bit. I started to stop passing vehicles, especially rickshaws to take the victims to the hospital. But, even then the people around just watching, no intention at all to help me stop the pedicab. There my cousin's brother began to get annoyed, and came out a curse from his mouth, "Hey! This man! There's no brains on you, can you just watch ?! Not your human!".

But the shout is just a shout. There is no effect to the community around the scene to try to help. We immediately carried the victim into my brother's car. And took him to the hospital.

Well, events like that are not once two that happened, even the accident that I experienced exactly the same as the story above. When I try to brake my motor suddenly because I do not want to hit the motor in front of me who suddenly cut my vehicle without giving any code. I fell down too. Luckily in the middle of the community residence around the scene that seemed to do nothing to help, was the sister of a friend who also happened to be driving on the same road in front of me. He immediately stopped and turned to help. He also asked the people who just stood watching to help him help me at least stop the rickshaw. However, well like that.

Understanding people who do not care like that is difficult to change. Especially if there is understanding of each other's blame instead of doing first aid measures. Moreover, the character of Aceh people are hard. Although not all Acehnese are like that, but some such occurrences are frequent. In my opinion, it is better for the traffic security party to be able to socialize to the regions not just to call the village apparatus, but also to jump in front of the people of each region. The same thing I think can also be done at each community health center to do the first step of socializing the accident victims. If all state and society apparatus are willing to slightly lower egoism to realize how important a human life is as a human having sense and feeling, then all the victims should be saved.

Well, my wife. Forgive your husband, yes! The desire to continue writing is like a murderous maniac who can not stop his lust killing him. Well, let's just say I'm a psychopath in writing.

Sort:  

Semoga cepat sembuh jon...

Lekas sembuh ya