AKU MASIH SEORANG STEEMIAN

in #indonesia6 years ago (edited)

aku dan gitarku.jpg
[Dok. Pribadi]

Hai Steemian, aku balik lagi ke belantara steemit ini. Balik setelah tiga bulanan off memposting sesuatu disini. Mungkin kalian gak mau tau alasannya kenapa. Lagian belum tentu juga ada yang bersedia mampir untuk membaca postingan ini. Pentingnya apa coba. Temen bukan, sodara apalagi. Tapi untuk menuh-menuhin kata biar jadi sebuah tulisan, aku mau gak mau ya kudu nulis apa yang mau kutulis. Intinya itu, aku mau nulis atau mosting apa yang mau kuposting. Bodo amat kaga ada yang ngebaca juga. Hidupku juga gak bakalan kelar karena no proofreader yang mengkurasi keren gak-nya postinganku. O ya, tadi aku mau ngomongin tentang alasan kenapa aku gak aktif selama tiga bulan ini. Well, ini mungkin sebelumnya ini akan jadi sebuah pengakuan yang gak penting juga sih. Tapi lanjut aja bacanya, siapa tau kalian bisa nemuin apa kek di postinganku ini. Bukan harta karun tentunya. Dalam beberapa postingan terdahulu aku sering bilang kalau hadirku di platform ini adalah karena motif AKU INGIN BELAJAR MENULIS. Ini yang selalu kutekankan. Nah sebenarnya ada fakta terkait motivasi yang sedikit kusamarkan. Niatnya sih biar cool-cool gimana gitu.

Fakta sebenarnya tidak sepenuhnya demikian. Ada hal lain yang mendasari kenapa aku joining as a steemian. Getting income dari internet adalah hal yang sudah lama aku impikan. Menghabiskan banyak waktu di dunia maya for nothing kayaknya gak guna banget. Platform mainstream yang selama ini aku dan jelata lainnya geluti, yaitu Facebook tidak menyediakan reward apapun untuk postingan para penggunanya. Jadi tidak heran banyak sampah yang berseliweran disana. Sempat juga mampir di Twitter sebelum aku sadar bahwa It is not jelata belonging. Dia milik para elite. Jangan tanya kenapa? Aku gak tau jawabannya. Selain karakter penggunaan kata yang terbatas, aku merasa jijik dengan kata FOLLOW-FOLLOW itu. Yuhuu, aku baru ingat. Aku sempat punya blog tadinya. Isinya sangat minimalis. Aku hanya ngepost dua artikel dalam bentuk tulisan sok tauku tentang dunia, dan dua hikayat dalam bahasa Aceh tentang kampusku dan situasi politik di Aceh. Singkatnya aku blogger yang gagal. Penyebab utamanya adalah kurangnya usahaku untuk menjadi blogger yang baik. Ada banyak hal yang belum aku tahu tentang how to get income dari ngeblog. Uniknya, informasi tentang blog ini nantinya kudapat dari seorang steemian yang juga blogger sukses. Yang kedua belum pedeku untuk menulis. Aku terkungkung dalam stigma yang salah kutafsir, MENULIS ADALAH AKTIVITAS TERHEBAT. Dan aku merasa aku tidak punya kapasitas itu. Disisi lain motivasi untuk menuliskan tentang banyak hal yang membekukan kudukku semakin tinggi saja.

Akhirnya momentum besar itupun tiba. Steemit menjadi booming. Berbekal informasi yang sedikit dari Kak @marxause aku memberanikan diri untuk menghadiri KSI Meet Up pertama yang dihelat di Cimahi, Jawa Barat. Hal yang membuatku terkaget-kaget adalah peserta momen tersebut mostly dari Aceh. Bahkan, nantinya aku tahu orang-orang besar @levycore dan @aiqabrago , yang punya hak kurasi dengan kekuatan voting aduhai berasal dari Aceh. Bangga dan aneh menjadi campur aduk dalam diriku. Jangan tanya kenapa, karena terkadang ada banyak hal yang bisa kita rasakan namun sukar untuk dijelaskan kenapa. So, jangan tanya saja sudah. Pasca Meet Up yang berlangsung cukup rada-rada mengesankan. Aku suka keramahan dan penyambutan dari @gethachan. Kemudian bertemu Mami @mariska.lubis dan panitia lainnya adalah momen awal yang okelah. Meskipun ternyata keseruhan acara itu tidak seperti yang kubayangkan. Berharap mendapatkan informasi detail tentang apa itu steemit tidak terjadi. Untungnya, pada saat kepulangan peserta, ada beberapa yang mampir ke tempatku di Jakarta. Dari @dilimunanzar dan @my451r, dua steemian keren yang juga CALEG..hihi.. inilah aku mendapatkan basic informasi yang sangat krusial dan berguna.

Namun perjalanku di platform ini ternyata tidak mulus seperti jalan tol yang akan dibuat di Aceh entah untuk apa. Lah, belok…hahaha. Persoalan yang terjadi justru aku timbulkan sendiri. Aku terjebak dalam ego persekutuan kelompok kecil yang merasa punya karya, keren, dan punya ego besar. Sementara dalam lingkup besarnya, aku dan kelompok kecilku mulai merasa tidak nyaman dengan dinamika dalam komunitas besar steemit ini. Kami pun mulai liar, tepatnya aku dan beberapa kawan yang dok lainnya. Kami juga ingin menghasilkan uang seperti yang lainnya. Namun ternyata hal itu tidak mudah. Rimba belantara steemit ini tidak seindah fiksi yang terbangun dari motivasi tentang berbagai hal positif tentangnya. Para pihak mengatur strategi untuk berupaya menjadi besar. Caranya terbilang lucu dan ada ada saja. Yang intinya ingin menarik perhatian para DELEGATOR asing atau WHALE untuk melakukan investasi. Ini dilakukan oleh mereka yang di level elite. Bagi kami para newbie, hal yang paling ditunggu setiap hari setelah melakukan postingan adalah kedatangan KURATOR untuk mampir dan memberikan persenan dari vote yang mereka lakukan. Untuk semua itu, ada yang membangun friksi dan frontal dalam berkonflik. Berkubu-kubu dan saling menjatuhkan. Dan semuanya demi kepentingan pribadi dan golongan. Dan aku pun akhirnya menjadi muak dengan platform ini dan jadi gak ngepost sampe tiga bulan lamanya.

Sampai akhirnya BUUUMM nilai tukar bitcoin mulai melemah. Mungkin ini jawaban dari dosa-dosa kita yang pelit ngevote satu sama lain. Mungkin ini akibat kita tidak saling menjaga tali silaturrahmi dengan saling mengunjungi dan meninggalkan pesan di kolom komentar seperti sebelumnya. Mungkin ini, mungkin itu, apa saja mungkin bisa terjadi. Namun demikian, berbagai hal yang terjadi memang harus terjadi. Tetap ada yang bisa diambil untuk diresapi apa-apa yang berguna untuk kedepannya. Bagiku, sampai saat ini, platform steemit ini telah memberikanku suatu aktivitas yang paling asyik yang sebelumnya tak pernah kubayangkan bisa kulakukan. Dia adalah MENULIS. Namun kali ini reward akan kujadikan motivasi utama. Mengejar kepingan SBD/STEEM akan menjadi landasanku untuk bisa lebih kreatif di platform ini. Setidaknya adalah remah-remah cepe’an koin yang bisa kukumpulkan dari postinganku. Tulisan ini aku harap bisa menjadi pegas lontaran yang sanggup menampung berat beban hidup dan badanku untuk meloncat lebih tinggi. Maksudnya ini adalah self-motivation sebagai reminder bahwa AKU MASIH SEORANG STEEMIAN.

Yu marie cuchoo,….cuzz

Reza Sofyan

Sort:  

This post contained some typos in its mentions that have been corrected in less than a day. Thank you for your quick edit !

If you found this comment useful, consider upvoting it to help keep this bot running. You can see a list of all available commands by replying with !help.

thank for proofreading me dude. I've just fixed both of them..

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by reza sofyan from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

Congratulations @rezasofyan! You have completed the following achievement on the Steem blockchain and have been rewarded with new badge(s) :

You received more than 2000 upvotes. Your next target is to reach 3000 upvotes.

Click here to view your Board
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

Do not miss the last post from @steemitboard:

Carnival Challenge - Collect badge and win 5 STEEM
Vote for @Steemitboard as a witness and get one more award and increased upvotes!