You are viewing a single comment's thread from:

RE: When @Paulag Heard By One Ear: A Love Letter (Bilingual)

in #indonesia7 years ago

Ahahahaah...argumen anda keras bung,tapi ketika anda mengatakan ini,apakah anda yakin dengan pendengaran anda sendiri?kita semua tidak tahu menahu apa yang ada antara mereka?peristiwa apa yang membuat steemian bisa mengadu masalah steemian indonesia ini,dengan orang luar seperti @paulag,seharusnya kita sebagai steemian harus bisa memahami nya daripada orang luar,ketika orang luar menanggapi barulah semua ikut memberikan pendapat,seharusnya pernyataan @paulag tersebut menjadi pelajaran bagi kita steemian indonesia terkhusus kepada kurator yang kita bangga-banggakan?saya menyukai karya-karya anda,tapi maaf untuk kali ini saya tidak setuju dengan ini,
#selow
#bek panik🤣🤣🤣🤣

Sort:  

@riezalzulfa, benar sekali. Saya membayangkan ada semacam titik tengah yang mendamaikan kita semua di Indonesia, wabil khusus di Aceh ini. Bek sabe-sabe kafe peudame. Bah tameudame keudroe. Kiban? Lon kujak meunyoe na agenda duk sajan. Tapi janji ile, troh keunan beudame. Bek dang dawa ile. ehehhehe

Nyoe pu ka loem si gam nyoe, selow gam bek panik,,,
Ada hal yang bisa di bicarakan tapi tidak bisa di ungkapkan,,
Fakta telah berbicara, dan orang yang mendengar dan melihat smua nya punya wawasan tersendiri, dan pendapat sendiri.
Seperti anda punya pemikiran dan penilain bahwa kurator anda yang terbaik ,
Tetapi orang lain punya penilain sendiri, jadi biarkan mereka berbicara apa mau mereka,
Karena mereka menilai tumpul ke bawah.
Dan @paulag pun sedikit orang yang melihat pandangan dan penilain itu, jadi wajar kalau anda membela tuah anda sendiri tapi tidak bagi orang lain....!!

Yaaah, ternyata salah lon pakat meudame. Ahahahahahaa
Pat haba lon nyang salah, teungku? Ci neubaca ile beu get. Bek panik. Lon cuma berharap na kata dame tanpa gob peudame. Kok malah dibalah ngon amarah? Yassalam.

Damai sih masih ada bung,tapi sekarang ini anda dan steemian indonesia yang lain nya harus mencari tahu dulu apa masalah sebenarnya?tanpa sesuka hati anda mengatakan untuk seseorang lainnya,dengan anda bertingkah begini menjatuhkan seseorang maka akan bermunculan permusuhan baru?anda lebih tahu itu,saya yakin seseorang penulis yang baik ada alasan dalam mengemukakan sesuatu pendapat,tanpa harus memvonis seperti dalam postingan anda bung?

Damai itu kata yang bijak, karena kita saudara di bumi serambi mekah ini, tetapi sebenarnya anda tau dan mengerti apa itu malu dengan adanya pihak luar yang mendamaikan kita, karena orang akan menilai kita seberapa dewasanya kita dalam menyelesaikan masalah ini, bagi saya ini bukan masalah yang besar, dan ini bukan konflik, tetapi ada hal yang harus di selesaikan tanpa ada pihak yang menjatuh kan, dan menjelekan pihak pihak lain.