Indonesia Membaca #2: Menjadikan Perahu dan Laut Sebagai Bahan Tulisan

in #indonesia7 years ago

indonesiamembaca.jpeg

PERAHU KEHIDUPAN

Jika boleh diibaratkan sungguh kehidupan ini seperti perahu yang berlayar di samudera waktu. Seiring pelayaran, perahu kehidupan silih berganti tumbang dan muncul kembali di samudera waktu berikutnya. Apa yang tinggal? Perahu pada waktunya rusak, patah, tenggelam. Pada waktunya, hadir lagi perahu lainnya untuk pelayaran di waktu yang baru.

19800101000133_IMG_4309-1.JPG

Dua yang terus tinggal, kebaikan dan keburukan. Keduanya terus menemani perahu kehidupan. Salah satu kebaikan yang dianjurkan adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Bagi umat Islam, anjuran menyingkirkan gangguan dari jalan, sebagaimana merujuk ke ulasan Ahmad Sudardi bisa dirujuk ke banyak sumber pengabar anjuran nabi, yaitu Abu Hurairah, Abu Dzar, Abu Barah, Ibnu Abbas, Buraidah, termasuk juga dari Aisyah.

Perjalanan memang berharga. Jadi sepantasnya setiap yang bernama gangguan atau hadangan perlu disingkirkan, apakah itu duri, batu, kayu, dan benda lainnya yang bisa menggangu perjalanan. Dan, perjalanan yang paling penting lagi adalah perjananan dari satu keadaan yang tidak baik ke keadaan yang lebih baik lagi. Dari suatu kondisi yang rumit, mahal, lama ke kondisi yang mudah, murah, dan cepat.

Singkatnya dari keadaan yang buruk ke keadaan yang baik. Di sinilah "surga" kehidupan bisa di raih, begitu juga surga setelah kehidupan dapat kita capai. Semua ini tugas manusia yang sudah bersedia mengambil amanah sebagai khalifah fil ardh.

Sebagai penutup sangat baik kita membaca hadist dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW, bersabda:

“Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba Nya selama hamba Nya itu suka menolong saudaranya”. (HR. Muslim, lihat juga Kumpulan Hadits Arba’in An Nawawi hadits ke 36).

Sungguh, kita tidak dianjurkan untuk berlomba-lomba membuka aib orang lain, melainkan dianjurkan untuk memperbaiki keadaan yang hasilnya melepaskan kesusahan dan memudahkan urusan orang lain. Adakah teknologi blockchain bahagian dari usaha manusia untuk melepaskan dan memudahkan urusan orang lain?

19800101000202_IMG_4310.JPG

INDONESIA MEMBACA

Indonesia terlalu kaya bahan untuk dijadikan konten tulisan, dan tidak akan habis untuk dijadikan bahan tulisan. Jadi, tidak ada alasan untuk melakukan plagiat. Apa yang mesti dilakukan? Sedikit kisah lahirnya tulisan ini.

Mobil sudah berada di bengkel, dan saya memilih singgah di warung. Setelah memesan secangkir kopi dengan gula merah, laptop saya bentangkan. Hasrat ingin menulis terhalang oleh kehilangan inspirasi, buntu. "Tidak ada bahan," begitu godaan melintas. Sebagai ganti saya lalu melihat album foto, dan terlihat tiga foto lama yang saya abadikan saat berada di Aceh Selatan, foto perahu.

Sejenak alam pikiran berkelana mencari apa yang hendak diangkat dari subjek perahu. Saya lalu mengetik perahu di google, ada banyak bahan, tapi sudah banyak ditulis. Lalu, pencarian tak berhenti, dan bertemu hadist penting di atas. Alam pikiran mengembang, seperti tunas yang bertumbuh disiram pupuk alam. Jadilah bahan yang berkembang di alam pikiran sendiri.

Dan, jangan pula takut mengutip sejauh kita jujur menyebut sumber kutipan. Seperti hadist di atas, saya ambil di detikislam.

Andai saja postingan Great Place in Indonesia #3 : Jogja - Daerah Istimewa Yogyakarta yang ditulis oleh @loranozero disertai dengan penjelasan yang maksimal tentang lokasi, pasti pembaca bisa lebih bisa menikmati, dan sangat mungkin untuk mendatangkan vote yang lebih banyak.

Namun begitu, semua terpulang lagi kepada pemilik konten, siapa tahu mungkin itu menjadi bagian dari cara menyajikan konten.

Hanya saja, karena kita semua sedang menulis di media yang dibangun di teknologi blockchain ada baiknya disertai penjelasan yang memadai.

Lebih dari itu, yang paling utama adalah sudah berani memulai merekam subjek, mengumpulkan bahan, dan pelan-pelan mengembangkan inspirasi, yakinlah suatu ketika akan semakin baik, dan lebih baik lagi. Lemah dalam menulis masih lebih bagus daripada bagus tapi plagiat. Tetap semangat ya. Kritik dan masukan sangat dinantikan. []

Sort:  

Luar biasa.. Keep steem on bang..

Menulis seperti menggambar. Indah memang!

Sumber motivasi bagi saya untuk terus berkarya, terasa sangat sulit bagi saya untuk menulis sampai saat ini tp saya yakin semua butuh proses. Trimakasih sudah membagi ilmuny bang @rismanrachman.

wajar dan manusiawi, semua pernah melaluinya, tapi berkat keberanian, belajar, mencoba, memperbaiki lagi dan lagi pasti suatu saat akan mantap hasilnya

#bersamakitabisa #Indonesia #aceh #nsc ..

Postingan yang sangat mengugah .. di tulis dengan sangat santai dan bisa di fahami dengan mudah .. bacaan ringan dan berisi .. salute sama gure @rismanrachman ..

@steem77 sudah reputasi lebih dari 54, sudah sangat kaya pengalaman menulis.

Saya banyak belajar dari tulisan gure @rismanrachman .. makanya saya semakin mantap menulis . . . Kadang-kadang salah juga dalam menulis ... hahaha .. your my inspiration ..

Selalu saja ada kajian yang mebantu menyemangati kami yang masih awam jadi lebih berpacu dalam membuat konten, thanks bang, bertussssss....sepberehkiraju

Sudah reputasi 60, sudah masuk dalam katagori guru di steemit.

Saya setuju! Menulis butuh proses belajar, jadi tak apa mulai dari awal juga aplg di sini banyak yg mau membantu spt bang @rismanrachman. Yg penting berani dan tidak menjadi plagiator.

berani dan tidak menjadi palgiator, keren!

Bereh that postingan nyo bang @rismanrachman. Mengajak generasi sekarang rajin membaca, demi kamajuan negara kita. Good post...

meulambong-lambong ta baca komentar hehe

Hahaaa... Semoga menjadi postingan yang trending topik dan paling banyak reward...

padum yang na itulah rezeki kita

Beutoi that aduen long @rismanrachman...
Kita hanya bisa berusaha dan berdoa saja, yang menentukan itu hak Allah.

beutoi gure,,,,

meunyoe na yang plagiat hoe taba?

Ta ajak bah bek plagiat le. Kadang hana duteupu loem atau kadang galak2 kutak sigo. Pakat beugot-got.

hehehhe... mantaap