Masih dalam lingkaran yang sama
Orang bilang hidup ibarat roda yang terus berputar, lalu katanya kadang dibawah kadang diatas, jika demikian maka sangat banyak yang akan tergilas apalagi jika roda nya berputar cepat. Dan tidak sedikit yang menderita jika roda berputar lambat..
Ehmmm...itu semua benar adanya, perumpamaan itu sangat tepat jika kita lihat dari realita yang terjadi sekarang, roda kehidupan terus berjalan berputar-putar mengikuti arus zaman yang semakin tua ini. Dengan segala liku-liku kehidupan dan jalanan yang bergelombang membawa kehidupan kita yang penuh dengan kebohongan.
Jika roda terus berputar, sampai kapan dia akan berputar, apakah sampai akhir dari usia dunia ini?..iya dia akan berputar terus....terus...dan terus sampai tidak ada lagi energi yang membuat dia berputar.
Realita yang kini kita rasakan tak ubahnya seperti digilas roda pedati, kehidupan yang keras dengan segala tantangan yang harus kita hadapi, kita rakyat kecil selalu berada dibawah sedangkan mereka selalu berada diatas.
Hidup kami masih didalam lingkaran, lingkaran kemiskinan, lingkaran kemaksiatan, dan berbagai lingkaran-lingkaran lainnya, tak ubahnya seperti seekor monyet yang diikat disebatang pohon, hari-harinya dia habiskan dengan melingkari pohon tersebut.
Huufff...inilah hidup, hidup tanpa pegangan, hidup tanpa bekalan, hanya bisa pasrah menerima kenyataan, semua kepahitan sudah menjadi makanan keseharian, sulitnya mendapatkan kebutuhan sudah menjadi hal yang biasa.
Apakah kita harus duduk dipersimpangan jalan, berpura-pura cacat, dan mengharap iba dari mereka yang lewat?..namun itu sungguh tercela, lalu dari mana harapan itu akan datang, apakah ada seseorang yang berhati dermawan mau membantu?, itu juga mustahil...
Semua seakan-akan sudah nafsi-nafsi, mereka hanya memberi petuah dan nasehat, "tangan diatas lebih baik dari tangan dibawah". Mereka hanya pandai berkata-kata tidak kah mereka melihat, bagaimana pedihnya, susahnya kehidupan. Mana janji yang kau ucapkan, mana lapangan kerja yang kau janjikan, dulu katamu rakyat akan sejahtera jika engkau menang.
Semua hanyalah janji palsu, kami kau jadikan tangga untuk engkau naik keatas sana, setelah diatas kami kau tendang, dulu mata mu jelas dan sangat mengenal kami, tetapi tidak dengan sekarang, matamu telah buta, dibutakan singgasana yang engkau banggakan. Tahukah engkau, siapakah yang membuat engkau berjaya?...itulah kami...kami orang-orang yang terus menerus tergilas roda kemunafikan dan keserakahan kalian.
Tetapi walaupun demikian kami tidak terlalu berharap kepada kalian, karena kalian adalah manusia sama seperti kami, harapan kami adalah kepada Tuhan, kami berdoa siang dan malam karna kami percaya. Apabila telah datang kebenaran maka yang bathil akan hancur binasa.
Congratulations @saifulbambi! You have completed the following achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes
Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP