tradisi sunat rasul di gampong siompin, singkil
Isu ke empat tradisi di singkil tentang acara sunat rasul ketika dibuat pesta oleh orang tuanya. Setiap daerah memiliki kekhasan tersendiri, kekhasan itu menjadi adat dan tradisi bagi daerah tersebut, kendati ada beberapa kemiripan dengan daerah lain mungkin semua kebetulan belaka namun, mungkin pula karena memang kebetulan belaka . namun mungkin pula karena hubungan sebelumnya antar daerah sehingga kesamaan menjadi sebuah keniscayaan.
Sebut saja acara sunat rasul atau khitanan setiap daerah di aceh mempunyai ciri khas dan melangsungkan prosesi adat dan sunat rasul . sebelum melakukan acar pesta tersebut hendaklan sanak family kumpul bersama untuk mengadakn rapat untuk member tahukan kepada pemangku adat di kampong bagaimana besar kecilnya pesta yang akan dibuat. Seperti halnya dengan prosesinya khitanan (sunat rasul ), sejak awal hingga akhir harus diperhitungkan sebaik mungkin oleh tuan rumah dan kemudian harus disetujui oleh pimpinan adat dan hukum sehingga pelaksanaan acara tersebut nanti berjalan dengan baik.
Bukan berarti ada tindakan semena mena yang dilakukan oleh pimpinan adat dan hukum sehingga harus disetujui atau tidak, namun semua itu erat kaitanya dengan kebiasaan masyarakat. Intinya begini, jika pimpinan adat dan hukum telah menyetujui acara khitan tersebut maka seluruh masyarakat gampong (desa) pun akan mendukung danikut serta membantu pihak tuan rumah dari awal hingga akhir acara yang memakan waktu hingga dua minggu.
Sebelum melaksanakan kenduri sunat rasul pihak keluarga musyawarah dan mufakat dengan keluarga dekat untuk menetapkan tanggal, hari dan bulan acara yang dilaksanakannya. Setelah kesepakatan ditetapkan maka selanjutnya pihak keluarga menyiapkan persiapan, salah satunya mengutus salah satu dari yang bersangkkutan untuk menghadap kepada pimpinan adat dan hukum serta mengabarkan hasil musyawarah tadi, kemudian pihak adat dan hukum akan membahasnya jika sudah disetujui maka tahapan selanjutnya akan dilaksanakan.
Setelah waktu ditetapkan oleh pimpinan adat dan hukum, masyarakat yang diundang oleh tuan rumah (pemuda pemudi) bantu membantu melakukan persiapan untuk acara sunatan rasul (khitan) dirumah yang punya kenduri (pesta).adapun proses persiapan itu akan dipimpin langsung oleh ketua pemuda setempat , tugas adalah memasang umba umba (teratak) dan juga membantu kaum ibu ibu untuk memasang langit langit didalam. Sementara tugas kaum pemudi dankaum ibu adalh memasang perlengkapan didalam seperti memasang yang dibutuhkan hal ini akan diatur oleh seseorang ynag mengerti symbol symbol adat, jadi tidak sembarangan memasangnya.
Dan Ketika waktu pesta hari pertama dibuat acara hine pertama disebut hine menangko (mencuri) kerna sewaktu mau menghhine disembunyikan dari paman nya dan setelah itu metepung tawari (pesijuk) dilakukan oleh saudara terdekat dari sunat rasul tesebut yaitu yang pertama kedua orang tua nya, nenek, paman paman nya dan keluarga terdekat lainnya.
Dan setelah melakukan (pesiejuk) dilanjutkan dengan khatam al quran dan sebelum melakukan khatam al quran, di arak dulu guna menjemput guru ngaji anak yang mau di sunat , mekhatam diteras dipimpin oleh gurunya atau pengurus sarak kampong . dan disajikan kue yang nama kue nya ialah nasi kuning (pulut kuning) dikelilingi di atas telur yang sudah dibuka dan dihiasi dengan bunga kertas. Dan temapat kue nya ditalam yang besar.