Satu Hari Bersama Melanie Subono
Tepat satu bulan yang lalu komunitas Aceh Documentary melakukan pemutaran film Istirahatlah Kata-Kata, film ini menceritakan tentang kehidupan Tukul.
Setelah pemutaran film tersebut ada sesi diskusi, Alhamdulillah pada sesi ini kita kedatangan langsung salah satu pemeran dalam film itu yaitu Melanie Subono.
Melanie Subono bisa dikatakan seorang artis yang merangkap menjadi musisi. Salah satu lagu yang paling saya suka yang berjudul Bebas, anda bisa menikmatinya dan mendengar di akun Youtube milik Melanie di bawah ini :
Saya sudah pernah mendengar dan mengenal Melanie sejak masih SMA. Dulu saya tertarik dengan salah satu buku miliknya yang berjudul Cerita Segelas Kopi. Setelah khatam membaca buku itu saya sering mencari tau tentangnya di media-media lain. Rupanya ia juga salah satu Aktivis HAM di Indonesia, yang selalu membantu masyarakat untuk mendapatkan hak-haknya kembali.
[ Buku pertama Melanie yang saya baca pada tahun 2014 ]
[ Aksi Melanie bersama masyarakat saat menolak pabrik semen di Jawa ]
Pada hari itu pukul 09.00 pagi saya dan mas @kreatif siap-siap kebandara untuk menjemput Melanie. Bersama kami juga hadir mba Melati, ia juga salah satu bintang tamu kami dalam agenda diskusi hari ini.
Setelah dari bandara kami pergi ke salah satu warung kopi, karena mba Melati dan Melanie ingin merasakan kopi sanger khas Aceh. Pulang dari ngopi kami kembali ke hotel untuk chek in kamar. Dalam perjalanan banyak hal yang kami bicarakan. Salah satunya saya baru tau kalau Melanie adalah cucu dari BJ Habibie. Hmm lumanyan lah yaaa saya gak bisa jumpa BJ Habibie langsung tapi bisa jumpa cucunya dulu :D.
Banyak hal yang kami bicarakan mulai tentang masyarakat, pemerintah, dan keadilan yang terjadi saat ini di Indonesia. Saya juga melihat kentalnya rasa Nasionalisme yang ada di dalam diri Melanie. Mulai saat itu juga saya sadar tidak ada arti apa-apa jika kita hanya diam dan mengeluh selalu dengan keadaan ini, tidak mau bergerak dan bertindak.
Ia juga salah satu pecinta binatang sejati, buktinya sudah bertahun-tahun tidak pernah makan makanan yang berbau binatang, setiap hari lauk yang dia makan hanya memakai sayur, tempe, dan tahu.
Katanya "ini rasa cinta gue untuk semua binatang di bumi ini, kan gak mungkin gue bunuh mereka hanya untuk memakan dagingnya".
Kami juga sempat kesusahan karena harus memilih tempat makan yang tersedia tahu, tempe, dan sayuran. Tapi Alhamdulillah keresahan itu hilang ternyata ia juga hobi makan di ayam penyet :D.
Mungkin ini suatu hal yang harus saya syukuri juga, karena dulu saya hanya mengenal dia lewat tulisan-tulisannya dan aksi kemanusiaan yang dia lakukan. Tapi hari itu saya bisa menemani dan berdiskusi langsung dengannya tanpa batas sampai puas.
Satu hari penuh saya harus menemaninya, dan esok pukul 04.30 pagi kami kembali kebandara untuk mengantar Melanie pulang.
Terlalu banyak pesan dan kesan yang bisa saya ambil dari sosoknya. Yang tidak mungkin bisa saya uraikan satu-satu dalam tulisan ini. Saya akhiri Wassalam.
sudah saya upvote ya
by: ga ada puncak
Mentang2 udah ada markas ngopi baru -_-
sapa suruh pigi-pigi..
Foto ngen lon ho ka?
Nyompaaat hai bek panik
Mantap, isi nya sangat menarik,
Kalau ada waktu mohon bantu dan mampir juga di blog saya
Ngopi sama aknes kapan
Kapan kamu mau 😂
Ayahnya Melanie itu keponakannya Eyang Habibie....saya sudah lama tahu ini, sejak saya baca novel Habibie dan Ainun hihihi....
Wahhh dan saya baru tau kak 😂