Pesan untuk Para Wanita Muslimah
Mungkin dulu pernah punya impian ingin menjadi istri seorang pengusaha sukses agar dikenal oleh banyak orang, menjadi istri seorang polisi agar dikenal sebagai orang hebat, dan ingin menjadi istri seorang pegawai negeri sipil (PNS) agar tidak stres memikirkan uang bulanan.
Namun, takdir berkata lain setelah kita menikah dan mendapatkan suami yang ternyata hanya orang biasa-biasa saja, bukan seorang pengusaha, bukan seorang polisi apalagi seorang PNS. Tapi ia begitu gigih dan bersemangat untuk membahagiakan keluarganya.
Kini, kita mulai tertekan, gelisah dan seolah-olah menyalahkan takdir. Kita mulai mengahadapi hidup ini setengah hati. Keikhlasan yang mestinya membalut setiap langkah, kini tinggal tersisa dalam teori. Bahkan tak jarang yang berujung pada penyesalan dan perceraian.
Ukhty, memang banyak dan sangat banyak keinginan yang ingin kita capai dan tidak terpenuhi semestinya. Tapi pernahkah engkau berfikir bagaimana perjuangan seorang suami?
Tidak ada suami yang tidak ingin membahagiakan istrinya. Tapi Allah masih ingin menguji kesabaran kita. Dan kita harus melalui semua rintangan ini hingga akhirnya Tuhan mengabulkan segalanya.
"Lihatlah kebawah untuk urusan dunia mu dan lihatlah ke atas untuk urusan akhirat mu"
Begitulah kata pepatah, dan jadikan pepatah tersebut sebagai guru dalam menyelesaikan sifat hawa nafsu mu.
Belum lagi saat melihat tetangga yang hidup serba mewah, apa yang diinginkannya langsung terpenuhi. Tidak seperti kita, ingin membeli kulkas maka harus menabung dulu beberapa bulan dan ada banyak lagi keinginan yang belum terpenuhi.
Perjuangan yang begitu panjang, terkadang membuat hati menjadi lelah dan berfikir ingin menyerah. Kehidupan yang dilalui begitu berliku, terjal, penuh ombak dan duri, yang menjadikan hati kita menangis dan meronta-ronta setiap hari. Tapi ingatlah, tidak ada pilihan lain bagi kita selain harus menempuh jalan itu, meski kita tidak menyukainya. Karena memang jalan menuju surga itu hanya ada satu yaitu berbakti kepada suami.
"Suami adalah surganya istri"
Ukhty, suami adalah pakaian bagi kita, maka jadikanlah ia sebagai penghangat tubuh saat kedinginan. Jadikanlah ia sebagai penawar saat teriknya matahari. Dia juga pelindung bagi kita saat mara bahaya mengancam.
Hormatilah suami mu, taatilah perintahnya, dan dukunglah perjuangannya.
Source>quote
Ukhty, saya tahu dan sangat menyadari bahwa semua itu tidak mudah, tetapi semuanya akan menjadi ringan jika kita melakukan semua pekerjaan rumah tangga, mengasuh anak, dan menjadi pelayan dirumah kita sendiri. Kita harus menepis semua bisikan syaitan dan hawa nafsu yang tak pernah padam, bangunlah dari keterpurukan itu yang hanya membuat hubungan suami dan istri berantakan hanya gara-gara melihat Kenikmatan orang lain. Anggaplah semua ini sebagai Medan jihad yang harus kita lalui. Dan mengingat betapa besarnya pahala yang diberikan Allah kepada istri yang ikhlas melakukan segala hal hanya untuk keluarga, dan mari kita berserah diri kepada-Nya. Maka dengan begitu akan merubah cara pandang kita dari kepedihan menjadi kebahagiaan. Sehingga kita benar-benar menjadi wanita Sholehah perhiasan dunia.
Semoga tulisan saya ini menjadi pencerah dan bermanfaat bagi ukhti-ukhti semuanya. Amin...
@suwairahidris Aceh Indonesia.
Antum faham @suwairahidris 😀😀😀
Terimakasih kawan sudah berkunjung ke postingan saya
Oke, sama-sama sobat😁😁