Lampung Selatan, gateway to Sumatera
Berangkat dengan sepupu terbaik dari Bandung, kami sempat berhenti di tempat peristirahatan di Cikarang untuk mengisi perut. Tujuan akhir? Lampung Selatan! Kami punya waktu 3 hari untuk mengajukan ijin penelitian. Topik penelitian bukanlah isu utama di artikel, tapi yang pasti topiknya menarik dan penting.
Setelah 2 jam lamanya ngobrol di ferry Merak-Bakauheni, akhirnya kami tiba di malam hari. Tancap gas langsung menuju kecamatan Kalianda. Suasana Lampung Selatan mencerminkan kota transit pada umumnya; jalan trans yang sesekali berlubang, ramai dengan truk-truk besar dan padat akan perkampungan transmigrasi. Kondisi jalan saat itu tidak ramai, tak terasa kami sudah mendekati patung Radin Inten II (indikasi bahwa kami sudah memasuki wilayah kecamatan Kalianda).
Tujuan pertama adalah warung kaki lima di jalan Kesuma Bangsa. Ini adalah salah satu jalan utama di Kalianda yang menyambungkan kantor kelurahan Way Urang dengan area keramaian, seperti pasar tradisional dan beberapa hotel di sepanjang jalan tersebut.
Kami menginap di hotel Kalianda. Di malam hari, ini hanyalah hotel tak berbintang yang menawarkan fasilitas ala kadarnya. Nah, baru di pagi hari kita bisa menikmati fasilitas terbaiknya; balkon lantai 2 yang menunjukkan keindahan Lampung Selatan yang sebenarnya. Dari situ kami bisa melihat pemandangan pantai dan gunung. Ada kemungkinan gunung tersebut adalah gunung anak krakatoa. Sepanjang perjalanan menuju kota Lampung kami beberapa kali melihat hamparan pantai yang menggoda iman (andai saja waktunya adalah liburan dan bukan kerja).
Kabupaten Lampung Selatan bukan cuman sekedar Bakauheni. Ada banyak hal yang dapat dijelajah di kabupaten ini. Saya sendiri sangat menikmati pengalaman ‘bermain-main’ di Lampung Selatan. Pemandangannya tak kalah indah. Memang betul ucapan “Indonesia tidak hanya Bali” di dalam dunia pariwisata. Bukan cuman pemandangan alam yang indah, Lampung Selatan juga menawarkan jajanan seafood di beberapa tempat. Ikan segar dan pemandangan pantai, itu adalah hal lumrah di Lampung Selatan.
Sayangnya dunia pariwisata kabupaten ini masih jauh terbelakang dari yang seharusnya. Terlihat dari jumlah hotel berbintang yang terbatas. Informasi pariwisata relatif sulit didapat, lebih banyak mengandalkan informasi dari internet. Infrastruktur jalan di banyak kecamatan masih banyak yang berlubang (e.g. Sidomulyo, Ketapang). Padahal di internet sudah banyak sekali situs yang membahas tentang pariwisata Lampung Selatan. Tapi kondisi aktualnya terkadang berbeda.
Akhir kata, sudah selayaknya Lampung Selatan menjadi pintu masuk menuju indahnya pulau Sumatera. Dengan pemandangan gunung krakatoa dan pantai-pantainya, Lampung Selatan adalah representasi indahnya kepulauan Indonesia.
Congratulations @tsetn! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
You made your First Vote
You published your First Post
You got a First Vote
You made your First Comment
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
jalur lintas sumatra bukan bang?
yoi betul! Kapan terakhir ngelewat sana?
terakhir lewat sana febuari tahun lalu. kalo lewat lagi bisa mampir nih berarti ^.^
Wah boleh banget nih. Di daerah mana emang? Tahun depan ada rencana balik lagi buat liburan, gk mau bt kerja ah. Biar bisa nikmatin jalan2nya.
hahaha iya bener banget, ada rencana mah, cuma nunggu waktunya aja
Congratulations @tsetn! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!