Cultural Shifts in the Modern Era - Pergeseran Budaya di Era Modern (ENG-IND) #2



(ENG)

Assalamualaikum! Good night and best wishes to all of us stemian around the world, may we always be given healthy body and sane mind. In my previous writings I have introduced and told a glimpse of myself in the title of Introduce My Self, I Am Syahrul (ENG / IND). Permit this evening I will write about the cultural shifts that occur which is very common we see in this modern era.

In this modern era of concern has begun to erode in the life of nation and state, one example when the accident we are faster thinking status updates on social media rather than helping to save a person's life



As an example of cultural shifts that occurred I witnessed in the accident kerumibaran happen at one of the SPBU in my city that is city langsa, aceh, indonesia. In this incident that makes sad is not the calamity that occurred because I realized there would be wisdom behind the calamity, but that makes the emotion is the response of the community when the disaster was not looking for a solution and do something for the handling of the disaster, but instead busy taking pictures for the update status in social media and some even have photos with the background of the fire accident. This is one example of the cultural shifts that occur today.

Humans in this age more prioritize to capture all the moments, even to ignore again for any mood shape. Concern for other human beings has been deeply eroded in this modern era, we are more focused on lifestyle and individual pleasure than the interests of other creatures. This becomes the benchmark that occurs in humans in modern times to become more apathetic.



With the incident I see this is a setback not a progress, because in the life of nation and state every human being has the same rights and mutually beneficial to other human beings. My greatest hope today is how we humans are aware of what escapes the focus of this discussion and strengthens the social psyche so that it can be applied in everyday life for future generations to be no more apathetic and experience deeper social decline from cultural shifts when this.




(IND)

Assalamu'alaikum! Selamat malam dan salam sejahtera untuk kita semua stemian di seluruh dunia, semoga kita selalu diberikan sehat badan serta waras fikiran. Pada tulisan saya sebelumnya saya telah memperkenalkan dan menceritakan sekilas tentang diri saya dalam judul tulisan Introduce My Self , I Am Syahrul (ENG / IND ). Perkenankan malam ini saya akan menulis tentang pergeseran budaya yang terjadi yang sudah sangat lazim kita saksikan pada era modern ini.

Pada era modern ini kepedulian sudah mulai terkikis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, salah satu contohnya ketika tejadi musibah kita lebih cepat  berfikir update status di media sosial daripada membantu untuk meyelamatkan nyawa seseorang



Sebagai contoh pergeseran budaya yang terjadi yang saya saksikan langsug dalam musibah kebaran yang terjadi di salah satu SPBU di kota saya yaitu kota langsa, aceh, indonesia. Pada kejadian ini yang membuat miris  bukanlah atas musibah yang terjadi karena saya menyadari akan ada hikmah dibalik musibah, namun yang membuat haru ialah atas respon masyarakat ketika terjadi musibah bukanlah mencari solusi dan melakukan sesuatu hal untuk penanganan musibah tersebut, namun malah sibuk mengambil gambar untuk update status di media sosial dan bahkan ada yang ber foto dengan background musibah kebakaran tersebut. Ini adalah salah satu contoh dari pergeseran budaya yang terjadi di zaman sekarang ini.

Manusia di zaman ini lebih mengutamakan untuk meng abadikan segala moment, bahkan sampai tak menghiraukan lagi atas suasana apapun bentuknya. Kepedulin terhadap manusia lain sudah sangat terkikis di era modern ini, kita lebih fokus kepada gaya hidup dan kesenangan individu daripada kepentingan makhluk lainnya. Ini menajadi tolak ukur yang terjadi pada manusia di zaman modern ini menjadi lebih apatis.



Dengan kejadian tersebut saya memandang ini adalah suatu kemunduran bukanlah suatu kemajuan, karena dalam kehidupan berbangsa dan bernegara setiap manusia memiliki hak yang sama dan saling bermanfaat untuk manusia lainnya. Harapan terbesar saya saat ini ialah bagaimana agar kita manusia menyadari tentang hal yang luput dari fokus pembahasan ini dan memperkuat jiwa sosial agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar generasi yang akan datang tidak lebih apatis dan mengalami kemunduran sosial yang lebih mendalam dari pergeseran budaya saat ini.

Mungkin sekian tulisan saya pada kesempatan ini, saya mengharap agar adanya komentar yang membangun dari stemian terhadap permasalahan ini. Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Terimakasih telah membaca tulisan saya. Follow saya@tsyahrulramadhan untuk membaca tulisan saya selanjutnya. Terimakasih@anwar yang terus menemani.

Wassalam.



Sort:  

Orang skrg banyak takutnya juga kalau mau menolong krn banyak aturan hukum tak jelas, yang menolong jadi yang tertuduh. Itu juga pergeseran yg dipaksakan oleh politik kekuasaan.

benar mbak namun, apa salahnya ketika rasa sosial besarkita membantu dengan sebisanya
namun hari ini yang terjadi akibat aturan dan kepedulian juga sudah mulai pudar dalam kehidupan

Sekarang orang lebih peduli membuktikan diri ada di tempat kejadian dan menjadi bahagian sejarah (walau hanya penonton) dengan cara selfi, daripada ikut menangani atau membantu musibah. #Donyakaakhe

benar kanda,akhir zaman menjadi apatisnya terhadap sesama

Rasa sosial yang sudah berkurang dikalangan masyarakat Aceh...

yang dulunya sangat dikenal dengan kekompakannya