review acehnologi volume 2 bab 20( studi religi Aceh)

in #indonesia6 years ago

BAB 20
STUDI RELIGI ACEH
Dasar pengetauan Aceh juga dilandaskan kepada kosmologi islam,dasar bangunan kebudayaan dan juga tidak terlepas dari nilai-nilai yang terkandung dalam islam karena islam telah menyatukan aceh kedalam satu kesatuan yang holistic,dulunya orang aceh itu hampir sama dengan rakyat-rakyat dipulau jawa apalagi yang masih mempertahankan hindu sebagai pijakan dasar dalam segala hal. Aceh merupakan tempat pertama kali islam berpijak dan kemudian menyebar ke semananjung tanah melayu dan pulau jawa,dan takdir sejarah menjadikan bahwa tanah aceh pun dikenal sebagai tanah aulia dan takdir geografi menjadikan alam aceh sebagai tempat berlabuh para ulama-ulama dan pedagang timur tengah dan asia selatan.
Studi religi di aceh tidak dapat mengesampingkan studi acehnologi ,karena tanpa pengetauan tentang aceh,yang memiliki akar dan fondasi ilmu pengetauan yang kuat maka pola islamologi diaceh seolah-olah tidak dapat bertemu antara satu sama lain
Disini penulis akan membayangkan kepada kita apabila tidak ada islam dan tradisi intelektual dalam aceh dan apa yang akan terjadi terhadap aceh? Maka yang terjadi pertama adalah keyakinan hindu dan budha yang ada dan kita anut hingga hari ini dan aceh juga akan menjadi salah satu provinsi yang banyak dikunjungi oleh masyarakat internasional sama halnya seperti Bali hari ini dan aceh akan menjadi bagian dari sistem kosmologi jawa ,jika kita lihat sejarah hari ini proses majapahatisasi dan mataramisasi aceh sudah dilakukan sejak aceh berada dalam NKRI. Itu artinya ada takdir sejarah di nusantara yang menjadi penyebab aceh harus menjadi bagian dari inti kenusantaraan dalam naungan keyakinan islam namun nusantara yang muncul akan mewarnai hindu dan budha dan bukan warna keislaman yang terlihat seperti hari ini,keyakinan hindu-budha yang berasasl dari pulau jawa pun berputar sejauh 2000 km lebih menguasai sistem kosmologi nusantara dan titik sentuh dalam radius bisa jadi sampai ke Thailand mendekati ke Mindanao hingga ke papua dan Darwin di Australia dan radius tersebut masih menganut anamisme. Dan ketika islam sampai melalui Aceh yang berusaha menghadang semua keyakinan-keyakinan yang menganut keyakinan hindu-budha dapat terislamkan semua.
Kedua, tidak akan muncul perang selama ratusan tahun di aceh ,upaya untuk menahan laju kristenisasi yang dibawa oleh penjajah ,telah memproteksi kawasan nusantara dari bibir selat malaka ,karena corak aceh adalah negri yang menhadang kawasan selat malaka dari kepungan para penjajah ,dan itu artinya jika tidak ada aceh maka Indonesia hingga saat ini masih diwarnai dengan keyakinan hindu-budha dan juga perangkat keyakinan Kristen. Oleh sebab itu tidak heran apabila gambaran orang aceh ditulis oleh penulis-penulis asing sebagai peganggu di selat malaka dan tentunya aceh itu sangat berjasa dalam menyelamatkan Indonesia dari keyakinan hindu-budha dan ajaran-ajaran kritenisasi .
Ketiga, jika tidak ada islam dan aceh maka malaysia dan Indonesia tidak memiliki akar sejarah bangsa . Dalam sejarah malasya,Aceh di melayu-kan dan dalam sejarah Indonesia Aceh dijawakan dan sampai hari ini para peneliti Malaysia masih menggunakan aceh sebagai salah satu titik keberangkatan sejarah Melayu di Asia Tenggara . Namun setelah konsep Negara-bangsa terbentuk dalam kedua Negara tersebut dengan perlahan konstribusi Aceh mulai disamarkan dan itu artinya,tesis bahwa tidak ada aceh dalam islam .Dewasa ini yang menjadi nilai-nilai penting dalam aceh adalah kekayaan akan Sumber Daya Alam nya bukan dalam bidang intelektual dan spiritualnya. Dan dari ketiga penjelasan kedikadaan Aceh diatas,itu mengisyaratkan bahwa ada upaya kuat untuk menarik Aceh pada posisi yang tidak seimbang sehingga konstribusi dan signifikasi negri ini menjadi pudar.