Museum Tsunami Aceh, Angker?

in #indonesia4 years ago

Picture1ss.png

Duka Nasional tahun 2004, adalah Duka yang dirasakan semua pihak terutama Aceh. Bagaimana tidak, Gempa dan Tsunami yang menerjang Aceh kala itu menewaskan lebih dari 200 jiwa. Meluluhlantakkan insfrastruktur, dan keberlangsungan ekonomi.

Untuk mengenang kejadian tersbut, sejumlah lembaga seperti Badan Rekonstruksi dan Aceh-Nias Departemen Energ dan Sumber Daya Mineral, Pemerintah Aceh, Pemerintah Kota Banda Aceh, dan Ikatan Arsitek Indonesia memprakarsai pembangunan Museum Tsunami Aceh. Pembangunan ini juga dimaksudkan untuk mengenang korban yang gugur dalam peristiwa bencana alam tersebut.

Bangunan Museum terdiri dari empat tingkat dengan dekorasi bernuansa Islam. Dari luar bangunan terlihat beberbentuk menyerupai kapal, dengan mercu suar berdisi tegak di atasnya. Tampilan eksterior menggambarkan keragaman budaya Aceh yang terlihat dari ornaminamen dekoratid unsur transparansi elemen bangunan. Ornamen ini adalah lambang dari tarian Saman yang mencermintakn hubungan antar manusia, atau dalam bahasa arabnya disebut dengan Hablumminannas.

Lokasi Museum Tsunami berada di Jalan Sultan Iskandar Muda dekat dengan Simpang Jam, dan berseberangan dengan Lapangan Blang Padang Kota Banda Aceh. Bangunan ini diresmikan tepat pada Bulan Februari 2008. Museum Tsunami Aceh juga difungsikan sebagai pusat Pendidikan. Selain itu, Bangunan Museum juga dapat digunakan sebagai pusat evakuasi jika bencana tsunamu sewaktu-waktu datang kembali.

Museum Tsunami Aceh yang spektakuler ini didesain oleh arsitektur ITB Bandung, yaitu M Ridwan Kamil yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Desain yang berjudul Rumoh Aceh as Escape Hill ini mengambil dasar dari rumah tradisional Aceh yang berbentuk bangunan yang panggung ber-area terbuka jika dilihat dari luar. Untuk bagian dalam bangunan berfungsi sebagai tempat mengenang peristiwa tsunami.

Di lantai dasar terdapat ruang jejak kejadian tsunami tahun 2004, diantaranya adalah ruang pamer tsunami, pra tsunami, saat tsunami, dan ruang pasca tsunami. Disamping itu, terdapat gambar-gambar saat peristiwa tsunami, artefak, dan diorama kapal nelayan dan kapal PLTD Apung yang diterjang dan terdampar gelombang tsunami juga terdapat didalamnya.

Kemudian, di lantai dua museum berisi media pembelajaran yang berupa perpustakaan, ruang alat peraga, ruang 4D (empat dimensi), dan souvenir shop. Alat peraga yang ditampilkan antara lain adalah rancangan bangunan tahan gempa, dan model diagram patahan bumi. Selain itu, juga terdapat fasilitas yang terus disempurnakan seperti ruang lukisan bencana, diorama, pustaka, ruang 4 dimensi, serta cafe.

Museum Tsunami tidak memungut biaya masuk, alias gratis travelers, kecuali jika para pengunjung ingin menyaksikan tayangan 4D secara langsung. Saat mulai memasuki museum maka para pengunjung museum akan menemui lorong sempit dengan air terjun yang mengeluarkan suara bergemuruh di kedua sisinya seakan mengingatkan dahsyatnya gelombang tsunami. Museum ini juga menampilkan simulasi elektronik gempa bumi Samudra Hindia 2004, foto-foto korban dan kisah dari korban selamat