Gambaran Sungai Kehidupan Remaja di Panti Asuhan
Salam steemians.
Postingan kali ini aku akan menampilkan gambaran sungai kehidupan remaja di panti asuhan SOS Children Village Banda Aceh. Saat kunjungan pertama pada 14 Januari 2018 yang lalu, kami memberikan materi tentang sungai kehidupan atau yang disebut dengan River of Life.
Baca juga tentang Menjadi Bagian Keluarga Anak-anak di Panti Asuhan
Di sini kami melibatkan 23 orang remaja yang berusia antara 12-17 tahun. Mereka tinggal di panti tersebut dengan alasan dan latar belakang yang beragam. Melalui metode River of Life aku ingin melihat sisi kehidupan mereka di masa lalu, sekarang dan yang akan datang.
1. Masa Lalu
Seperti yang telah aku jelaskan di postingan sebelumnya Menggambar Sungai Kehidupan terdiri dari tiga fase, yaitu masa lalu, sekarang, dan yang akan datang.
Di fase pertama ini aku ingin melihat siapa orang yang berpengaruh dalam hidup mereka dan apa yang melatarbelakangi mereka sehingga diantar ke panti asuhan.
Dari 23 orang remaja tersebut 15 orang diantaranya mengatakan ibu orang yang berpengaruh dalam hidupnya, 2 orang memilih ayah, 2 orang adik, dan 4 orang nenek. Jika dipersentasikan bisa dilihat dalam diagram berikut.
Orang yang berpengaruh sangat penting pada masa lalu seseorang, karena orang tersebut yang menentukan kehidupan seseorang berikutnya. Bila orang berpengaruh ini meninggal dunia atau pun pergi meninggalkan anak tersebut, maka muncullah masalah yang dapat berpengaruh bagi kehidupan anak.
Jika ditinjau dari latar belakang masalah 23 remaja yang tinggal di panti ini ialah 9 orang diantaranya karena orangtuanya bercerai (broken home), 7 orang karena trauma atau post traumatic stress disorder (PTSD) akibat ditinggal oleh orang yang berpengaruh seperti ayah atau ibu, 5 orang karena penelantaran, 4 orang karena nakal, dan selebihnya 1 orang karena KDRT dan konflik antarsaudara tiri. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat di diagram berikut.
Tiga masalah utama pada remaja yang ada di panti asuhan ini ialah; orangtua broken home, PTSD, dan penelantaran.
Dampak orangtua bercerai ini sangat berpengaruh pada psikologis anak, sehingga anak kehilangan pengasuhan dari orangtua.
Mereka juga mengatakan bahwa orangtua mereka sangat jarang mengunjungi mereka, bahkan ketika mereka pulang ke rumah orangtuanya saat libur, kehadiran mereka tidak begitu diharapkan sehingga menimbulkan kekecewaan yang mendalam bagi anak.
Anak yang orangtuanya meninggal juga menjadi alasan dimasukkan ke panti. Mereka mengalamai trauma yang mendalam saat kehilangan orang yang berpengaruh dalam hidupnya, sehingga ada sebagian anak yang melampiaskan emosinya dengan membuat tingkah seperti tidak mau sekolah, suka menggangu teman, dan sebagainya.
2. Masa Sekarang
Masalah pada masa lalu juga berpengaruh di masa sekarang. Dari 23 orang anak tersebut mengatakan bahwa masalah yang dialaminya saat ini ialah 4 orang diantaranya menjadi korban bullying, kesulitan bergaul 2 orang, bingung terhadap tujuan hidupnya 2 orang, kesulitan mempercayai orang lain 1 orang, kesulitan belajar 1 orang, malas 1 orang, dan 1 orang kasus yang selalu dicari-cari oleh ayahnya. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat di diagram berikut.
Ternyata anak yang tinggal di panti ini juga rawan terjadi korban bullying di sekolah mereka. Sebut saja Y yang selalu diejek karena tinggal di panti asuhan. Selain kesulitan anak untuk mempelajari sesuatu dan susah berinteraksi dengan orang lain juga menjadi masalah dalam pengembangan diri mereka.
Di masa sekarang juga tergambar bagaimana ketertarikan mereka dalam suatu hal, jadi didapatkan data 16 orang anak menyukai olahraga sepeti taekwondo, panjat tebing, lari, basket, dan sebagianya. 6 orang sangat menggemari yang berhubungan dengan literasi seperti menulis, menggambar, membaca, dan mengaji. 3 orang menyukai seni seperti menari, menyanyi, dan bermain musik, selebihnya menyukai kegiatan memasak, menjahit, dan memijat.
Mereka terlibat dalam kegiatan yang difasilitasi oleh panti seperti taekwondo dan panjat tebing. Diantara mereka juga banyak berprestasi memenangkan kejuaraan taekwondo.
3. Masa Depan
Di bagian masa depan ini kami menanyakan bagaimana keinginan dan harapan mereka di masa depan?
Dari 23 orang remaja tersebut 14 orang diantaranya sudah mengetahui profesi apa yang diinginkannya, 11 orang ingin membahagiakan keluarga baik itu ingin membawa orang terdekat naik haji atau pun sekadar jalan-jalan, 2 orang ingin membuat rumah dan klinik praktiknya, 2 orang ingin segera bekerja dan mendapatkan penghasilan finansial dari usaha kerjanya.
Sejauh ini mereka sudah mengetahui harapan apa yang ingin diperoleh di masa depan. Inilah tugas kami para relawan Griya Schizofren Aceh untuk membantu dan mengarahkan mereka supaya bisa memperoleh impian dan keinginanya di masa yang akan datang.
Itulah gambaran umum yang bisa aku sampaikan dari melihat dan mendengar cerita 23 orang remaja di panti asuhan ini. Sebenarnya masih banyak hal dramatis yang cukup memilukan hati tentang kisah mereka.
Hal-hal privasi tentunya tidak bisa aku sampaikan kepada sahabat steemians, karena saat ini mereka sedang menaruh kepercayaan kepada kami para relawan GSA. Semoga gambaran umum mengenai mereka bisa sedikit membuka mata kita untuk melihat permasalahan sosial yang terjadi di sekitar kita.
Yelli apa cita-cita dulu masa kecil..? Hehe
Kok tanya cita-cita di sini? nggak ada hubungannya dengan tulisan di atas, hahaha. Tunggu postingan berikutnya mengenai cita-cita kwkwkw
Jiah, macammana lu yelli ini, itu ada poin keinginan masa depan dari anak-anak, ada yang ingin naik haji, jalan2 dan lain-lainnya, saya baca tulisannya, terus saya cuba tanya penulis sendiri apa cita2nya? Masih berhubungan kan, para komentator boleh komen apa saja kan? Duuuuh..
Berat juga ya.... Huff
Hahaha, iya, iya itu hak pembaca bertanya apa saja kepada penulis, walau cerita penulis itu tidak ada di dalam cerita. Sebenarnya aku kepengen seperti Einstein, Newton, atau pun Thomas Alfa Edison, ternyata takdir mengalihkanku menjadi Nurse.😄
Wah, isu bullying cukup besar ya Yell.
Kakak juga pernah melakukan terapi untuk korban bullying, sedih kali lah.
Anaknya jadi pendiam dan tertutup gitu.
Iya kak, itu salah satu dampak dari masa lalu anak yang orangtuanya broken home.
Peran org tua sangat besar pengaruhnya dlm kehidupan anak2 ya. Banyak2 bersyukur kita pnya org tua yg sayang sama anaknya. Hehe
Iya kak, masih banyak orang yang kurang beruntung di luar sana dibandingkan kita. Rumput tetangga tidak selalu hijau, makanya kita harus banyak-banyak bersyukur ya kak.
Asalkan mereka punya cita-cita yang besar, masalah di masa lalu pasti bisa dilalui.
Semoga saja bisa moveon dari masalah masa lalunya ya Bal. Sekali-kali ikutlah sama kami ke panti
Pewajahan data dengan grafik sangat informatif dan menarik 👍👍
Terima kasih sudah berkunjung 😃
Sama-sama.. Salam Literasi :)
Wah, Yell, ini menarik banget! Aku ingin baca tentang sungai kehidupan dulu deh, nanti balik lagi ke sini. Keep on sharing ya, Yel!
Coba buat sungai kehidupan kakak, penasaran pula bagaimana kilas kehidupan ratu blogger ini😁
Siapa tahu bisa menginspirasi banyak orang.
Alhamdulillah, literasi masuk dalam 2 besar hobinya mereka ya. Semoga semua sukses Yell.
Amin, semoga saja kami bisa membantu mereka mengarahkan sesuai dengan cita-cita yang diinginkannya.
Mantap posting nya semoga mereka akan menjadi orang sukses di masa hadapan.. Salam sukses selalu daripada @atjehsteemit
Amin, ya Allah. Salam juga. Terima kasih sudah datang berkunjung.
Paling gemes kalau dengar anak dibully, apalagi korbannya anak panti @_@
Ya, begitulah bang. Korban bully ada di mana-mana, tragisnya lagi mereka yang sudah tidak mendapatkan pengasuhan dari orangtua, terus di bully lagi. Menyedihkan.