CHRISTIAAN SNOUCK HURGRONJE : Kontribusi Snouck Dalam Studi Aceh

Pada bab terakhir Acehnologi volume 1 ini @kba13 menguraikan tentang salah seorang sosok yang paling sering diucapkan oleh rakyat Aceh, yaitu sosok Christiaan Snouck Hurgronje.

Dia adalah penasehat politik Belanda yang sangat dibenci oleh orang-orang tua Aceh , sehingga ketika mereka menasehati anak-anaknya agar nantinya tidak seperti snouck. Telah hampir satu abad lebih dibajak oleh snouck .

Christiaan Snouck Hurgronje merupakan Salah seorang antripolog yang menyumbangkan usaha dalam mengkaji Aceh dan juga
seorang ilmuan yang berasal dari Belanda yang menguasai 15 bahasa , dengan cara pendekatan antropologi sampai saat ini masih menimbulkan kontroversi .

Di satu sisi Snouck Hurgronje harus diakui sebagai pelaku dan pencatat sejarah yang telah memberikan sumbangan paling berharga dalam memahami lika-liku politik pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia.

Dan di lain sisi snouck menjadi orang yang sampai hari ini masih dicaci maki, karena dia dianggap telah mempermainkan agama Islam untuk kepentingan politik Kolonial Belanda di Indonesia termasuk di Aceh.Selain itu, Snouck juga berprofesi sebagai seorang mata-mata untuk mendapatkan gambaran kehidupan dalam suatu komuniti yang sedang dijajah oleh suatu bangsa.

Dari gambaran diatas, tampak Snouck harus diletakkan yaitu pada spirit intelektual, kajian agama dan budaya, dan oleh sebab itu dia muncul sebagai Ahli bahasa dan ingin menggali lebih banyak lagi kebudayaan-kebudayaan Ketimuran (Orientalis) untuk kepentingan penjajahan.

Maka, salah satu kesan yang ditimbulkan akibat penelitian Snouck adalah untuk menegaskan bahwa kajian-kajian yang bersifat Orientalis sebagai pihak penjajah yang ingin melanjutkan teori-teori yang ada di Eropa.

Selain itu, ada nasihat dari Snouck untuk Aceh ketika perang masih belum berakhir, Yaitu Pengurusan kas-kas setempat harus diikat oleh peraturan-peraturan yang keras dan diurus dengan baik oleh gabenor supaya peraturan tersebut dikuatkuasakan dengan teliti.

Snouk banyak berbicara palsu tentang Aceh, salah satun kepalsuannya adalah menggambarkan peristiwa yang ada di Aceh. Snouck juga berusaha membendung Aceh dan melencengkan kajian Aceh yang mengenai perilaku Sultan, yang mana ia katakan bahwa, "Nasib baik jumlah keturunan Raja di Aceh tidaklah banyak dan banyak yang menghalalkan nafsu dan perbuatan jahat manusia, mereka sering hidup tanpa moral, mereka ingin mengambil apa-apa dari orang-orang mereka dan jika orang-orang bertempur ia akan dihukum mati.

Snouck mengatakan juga bahwa anak perempuan yang merupakan anak rakyat kecil yang menjadi korban hawa nafsu mereka dari hubungan yang tidak sah dan selepas itu dilenyapkan dengan cara sesuka mereka. Jadi itulah gambaran yang diberikan kepada Aceh ketika Aceh masih berperang. Snouck ingin memperendah umat Islam dan peradabannya sehingga nantinya akan tunduk kepada kerajaan Eropa.

inilah salah satu alasan mengapa Acehnologi perlu dibangkitkan untuk meluruskan beberapa hal yang telah yang telah dibelokkan oleh Snouck . maksudnya Acehnologi bab ini berusah amenjelaskan bahwa sebagai orang Aceh , tidak perlu melawan dominasi pengaruh snouck, tetapi melalui ilmu sosial dan humaniora , pendapat snouck tersebut paling tidak bisadibawa pulang ke Eropa dan tidak lagi menjadi satu- satunya kaca mata menstudi Aceh. Hampir satu abad Christiaan Snouck Hurgronje membajak Studi Aceh.