Tentang Saya, Bai Ruindra dengan Cita-cita Mencium Salju Korea

in #introduceyourself7 years ago (edited)

Sebuah cita-cita; akan ambisi karena transaksi yang berasal dari sebab akibat. Saya pikir, demikian hukum yang menjabarkan tentang apa yang saya pikirkan sejauh ini. Saya juga sedikit – bahkan sangat kaku – dalam menjabarkan tentang diri sendiri. Tetapi, Bang @rismanrachman menyebut tentang sebuah perkenalan, tentang jati diri, tentang identitas, tentang ‘ia’ yang bernyawa sehingga mampu mengukir kata-kata.

IMG_20180121_101815_754.jpg
Saya Bai Ruindra, hanya senyum untuk mempermanis kata.

Di senja menyebut rindu, sahabat saya si cantik @ihansunrise mengukir sedikit kenangan di #Steemit, yaitu tentang saya, Bai Ruindra – namun tidak menyebutkan bercita-cita mencium salju Korea Selatan. Ihan hanya berujar dalam tulisanya; bahwa saya pernah terbang sampai ke Bangkok, Thailand dari penghargaan menulis. Meski kadang terlalu malu mengaku, tetapi terkadang telah menjadi ‘kewajiban’ tertulis maupun tidak tertulis saat mulai mengeratkan seatbelt di dalam pesawat terbang. Maka, kenangan manis seperti Ihan tuang dalam ukiran katanya benar adanya bahwa dari menulis saya berulangkali ke Jakarta, pernah ke Nusa Tenggara Barat (Lombok) dan juga Bali.

Cerita lengkapnya ada di sini https://steemit.com/indonesia/@ihansunrise/profile-sekilas-tentang-bairuindra-yang-terpilih-sebagai-ketua-ksi-chapter-barsela-hari-ini

Mereka di #GamInongBlogger #GIB #Aceh berujar, “Ubai ke Jakarta kayak Meulaboh – Banda Aceh,” mungkin demikian anggapan itu muncul karena seringnya saya ke Jakarta; berkat menulis. Dan, beginilah saya, terlalu mengebu-gebu pada seuntai kata galau dan juga terdiam saat kalah terhadap sesuatu. Tetapi, saya sadar bahwa perjuangan menulis itu tidak mudah. Walaupun saya menerima hadiah lomba menulis blog berupa uang tunai, notebook, tablet sampai puluhan smartphone. Saya kaku bagai dipalu saat tidak menulis dalam sehari, satu paragraf saja.

Lantas, itu menjadi kebiasaan. Kerinduan tak terhingga. Saya menulis, saya berteriak di dalam kelas saat anak-anak kalut melempar ballpoint ke teman lain. Saya sering lelah usai ujian semester dan stress memikirkan cara agak siswa-siswi di sekolah lulus ujian akhir atau #UjianNasional.

Saya memacu derap sepatu kian tajam. Tepi di sudut jalan seolah menjabarkan sebuah kelelahan panjang tetapi saya tidak mau berhenti. Saya tahu apa yang saya bisa. Saya tahu juga apa yang saya senangi. Saat dikenal orang, saya menulis. Saat dicaci orang, saya juga tak berhenti menulis. Saat saya harus berkejaran dengan drama Korea Selatan on going – sedang tayang di negeri asalnya – saya juga tak mau kalah deadline lomba blog atau sekadar mengisi kata dengan curahan hati tak terlalu serius.

Begitulah saya, berambisi terhadap angan-angan namun sahabat lain, @fardelynhacky, menyebut bahwa saya telah menggapai beberapa ambisi tersebut. Hacky menjadi sandaran saat saya lelah dan bahkan dirinya adalah senjata paling mematikan sepanjang karir menulis saya. Di mana kami saling menusuk, menikung, membantai dan menghajar tulisan satu sama lain sejak masih aktif di Forum Lingkar Pena (FLP) Aceh. Meski, Hacky benar-benar lebih profesional daripada saya, namun tampaknya kepakan sayap saya masih enggan wanita Aceh Selatan ini patahkan.

Maka, di Steemit ini, saya memulai tentang sesuatu yang kamu sudah tahu. Dirinya yang tampan, @iqbalsweden mengajari saya step by step ‘aturan’ main di sini. Saya gagap, saya bingung, namun saya harus memulai. Saya membagi waktu seperti biasa, mengajar di sekolah, bekerja di salah satu lembaga, menulis untuk blog sendiri, menulis untuk blog komunitas, menulis di Steemit dan juga menonton drama Korea Selatan dengan ide-ide unik, pemandangan apik serta kecanggihan teknologi negeri dengan penetrasi internet terkencang di dunia ini.

Bai Ruindra.jpg
Suatu pagi di Jakarta Central Park, Jakarta Timur.

Mungkin aneh, mungkin cengeng, tetapi saya adalah penulis yang benar-benar menyukai negeri ginseng. Saat menulis, saya malah memilih mendengar lagu-lagu berbahasa hangul karena saya tidak bisa dan tahu maknanya. Dan, jika ditanya negeri mana yang ingin saya jejaki, mencium salju dalam kepalan tangan, adalah Seoul sampai ke Pulau Jeju bahkan Nami Island yang semarak karena Winter Sonata. Tak lupa ke daerah Taebaek untuk mencicipi manisnya cinta Song Song Couple dalam Desendants of the Sun. Tentu, singgah di Itaewon adalah wajib untuk sujud syukur di Seoul Central Mosque.

Saya teringat tentang, “Aku sangat ingin ke Jakarta,” pada suatu ketika selalu terucap kepada teman-teman. Dan, kini berulangkali saya ke Ibu Kota. Maka, tiada yang tidak mungkin. Tidak ada yang tahu dari sepanjang waktu menulis, saya bisa menjejaki negeri K-Pop ini. Kamu punya cita-cita? Kamu punya angan-angan? Mulailah menulis karena dengan itu kamu bisa mendapatkannya!

Menulis tentang apa saja, tentang harapan, angan-angan dan cita-cita.Tanpa blog kamu bisa memulai di Steemit. Jika kamu di BARSELA (Barat Selatan) Aceh, saya undang untuk bergabung di KSI Chapter BARSELA. Kita akan berbagi kisah, kenangan dan juga khayal tentang hal indah. #KSI #Chapter #BARSELA baru menunjuk saya sebagai Ketua atau Koordinator. Kita berbagi, kita ‘katakan’ kepada dunia bahwa negeri ini aman sentosa dan indah segala rupa. Kamu bersiap untuk ini?


Saya @bairuindra #Aceh #Steemian #SteemianAceh mari saling berbagi cerita #follow

Sort:  

Mantap mas..
Semoga tercapai cita-citanya.

Jangan lupa mas saljunya dibungkus untuk saya satu kantong aja.

Amin, semoga segala urusan dimudahkan dengan menulis ya!

Sebuah karya yang luar biasa .. Saya jarang membaca untuk hal² semacam ini, apa lagi menulis secara khusus tentang sebuah karya.. Tulisan seperti ini sangat menginspirasi.. Terus berkarya sodaraku.. Sukses untuk kita semua.. Aamiin. 👍

Terima kasih banyak, semoga kita dilancarkan dalam menulis ya.

luar biasa, saya seperti membaca tulisan seorang pujangga, sungguh saya sangat menikmati tulisan ini, tabek untuk anda bg @bairuindra semoga kelak salju korea bisa kau pijak dan bunga tulip kau bawa pulang sebagai bukti pernah kau takluki impian ke negeri ginseng. salam dari saya @adefirmansyah steemian abdya.

Salam kenal Ade, jangan pernah menyerah pada mimpi ya.

pastii. bermimpilah setinggi langit seandai kau jatuh kau aan terjatuh diantara bintang bintang.. hehe

Kata2 yang banyak mengandung makna dan sangat puitis..

Salam kena dari saya @putrasp dari bireuen.

Salam kenal kembali, mari semangat menulis 😀

Keren dek, selamat bertugas, dan tugas terberat adalah mengelola diri sendiri. Apalagi sekarang bertambah tugas mengelola rekan2, tapi yakin bisa, seiring waktu akan ketemu polanya.

Terima kasih bang Risman, semoga bisa menulis lebih banyak lagi :)

Wow... luar biasa ya tulisannya karena ada menyebut nama.

Hahaha, jadi harus ada colek-colek gitu ya baru disebut 'teman' hihihi

Hahaha.... Syukur aku nggak disebut ganteng

Hahaha, maunya gitu 😀

Wlecome steemian dan kita hana tapeugah haba baroe 😬

Salam kenal kembali, mohon masukannya bang semoga bisa ke Korea hehehe

Kerenlah, Bai. sampai puluhan smartphone.
Semoga tercapai mencium salju di negeri gingseng.

Btw, ngikutin A Korean Odyssey kan, Bai.

Hai Fida, ayo semangat menulis.

Iya, yang main Lee Seung Gi kan :)

betul betul betul...

lucu dramanya, padahal genrenya thriller ya, tapi jatuhnya ke komedi.

Iya bisa hilangkan jejak lelah dari menulis :)

nice pic dear....
💜💜💜💜

Thanks you 😀