Jiwa kesatriaan

in #king6 years ago

image

Shalahuddin Al-ayyubi, di barat disebut Saladin tetap menjadi tokoh ikonik pada zamannya. Pemersatu bangsa Arab dan penyelamat Islam dari tentara salib di abad ke-21, ia pahlawan terkemuka di dunia Islam. Kukuh menjaga keimanannya dan brilian dalam kepemimpinan, ia memiliki kualitas pribadi yang di kagumi oleh musuh Kristen. Ia mengerti batas-batas kekerasan, penuh toleransi dan kemurahan hati sehingga banyak orang Eropa melihatnya contoh ideal sosok kesatrian.
Sultan Shalahuddin lebih dari sekedar pahlawan dalam sejarah. Sosoknya abadi sepanjang hayat, dan menjadi simbol harapan bagi dunia Arab dan Islam usia terpecah belah. Berabad-abad setelah kematiannya, di berbagai kota dari Damaskus sampai Kairo dan diluarnya, dia terus jadi simbol ampuh bagi pahlawanan agama dan militer terhadap barat. Sebagai pejuang, pembagunan, pelindung kesusastraan, dan teolog, dialah pusat memori Arab dan tipe ideal bagi pemersatu negara Islam.

Saladin al-Salyubi, in the west is called Saladin remains an iconic figure of his day. The unifying of Arabs and the Islamic saviors of the crusaders in the 21st century, he is a prominent hero in the Islamic world. Strong in keeping his faith and brilliant in leadership, he has a personal qualities admired by the Christian enemy. He understood the limits of violence, tolerance and generosity so that many Europeans saw the ideal example of a knight.
Sultan Saladin was more than a hero in history. His figure is eternal throughout his life, and a symbol of hope for the Arab and Islamic world of divisive age. Centuries after his death, in various cities from Damascus to Cairo and beyond, he continued to be a powerful symbol for religious and military heroes against the west. As a fighter, pembagunan, protector of literature, and theologian, he is the center of Arab memory and ideal type for unifying the Islamic state.

Coin Marketplace

STEEM 0.27
TRX 0.12
JST 0.032
BTC 67184.38
ETH 3107.00
USDT 1.00
SBD 3.67