Analisis Pemblokiran Facebook

in #ksi6 years ago

Mencuatnya wacana pemblokiran Facebook kian meresahkan warga dunia maya. Lebih-lebih ketika pemerintah Indonesia hendak menutup Facebook WNI. Bukan tanpa alasan, kebijakan ini untuk keamanan indntitas warga Indonesia dari kejahatan negara asing.

Kisruh bermula di Amerika Serikat yang juga ditangani oleh pendiri Facebook, Mark Zukerberg. Namun berefek pada Indonesia sehingga RI sangat merasa penting menangani kasus tersebut.

Tetapi ada analisis yang berpeluang diutarakan. Selama ini Facebook menjadi tempat berbagi informasi baik dan buruk. Lewat Facebook beredar bermacam kabar, bahkan agenda-agenda terselubung pemerintah menjadi santapan publik sehingga mendapat respon rakyat.

Tidak jarang kebijakan pemerintah mendapat kritikan dan argumen pedas penduduk Facebook. Hal ini disebabkan peran Facebook yang membumingkan berita.

Lewat Facebook isu-isu yang mengancam keberadaan warga Indonesia menyebar. Misal banyaknya pendatang asing yang diperkerjakan dengan gaji di atas 10 jutaan. Namun pribumi hanya mampu menonton. Tak pelak, muncul protes besar-besaran terhadap kebijakan pemerintah yang menganak emaskan pekerja asing. Hal sama juga bisa dilihat pada pembangunan Pulau Reklamasi yang dihuni oleh pendatang Cina. Kasus ini juga mendapat respon pribumi.

Masih ingat dengan isu PKI? Andai tak ada Facebook, mungkin konsep menghidupkan kembali PKI akan berhasil, sebab rakyat tidak pernah terbayang lagi pada PKI yang sudah tuntas ditumpas oleh Soeharto. Begitu pula kasus Ahok dengan penistaan agama, dan puisi Sukmawati yang menghina syariat, andai tak ada Facebook dan mendsos lainnya, mungkin umat Islam tak seluruhnya tahu kejahatan yang terjadi di negeri ini.

Dengan nasihat dan sikap nasionalisme yang menyebar lewat Facebook, seperti munculnya pengaruh Habib Rizieq Shihab dan Ustaz Abdul Somad akan kembali mempersatukan umat Islam Indonesia. Sebagaimana kita pahami, bila Islam bersatu tentu akan menuai kejayaan. Pastinya orang yang tak senang dengan Islam tidak mau melihat ini terjadi.

Penutupan Facebook berdampak pada pengusaha online. Selama ini sebagian besar rakyat Indonesia menjadikan Facebook ladang menggait rezeki. Facebook menjadi toko di dunia maya yang mendapat orderan dari dalam dan luar negeri. Artinya berhentinya Facebook akan membuat ekonomi Indonesia tidak stabil.

Seingat saya, tidak ada negara yang mengambil kebijakan menutup akun Facebook warganya selain Indonesia, dengan alasan keamanan.

Singkatnya, penutupan Facebook akan membuat masyarakat Indonesia kurang informasi terhadap perkembangan Indonesia. Alhasil misi-misi jahat dalam negeri mulus berjalan tanpa hambatan rakyat yang merasa dizalimi di negeri sendiri.

Benarlah kata Hadit Madja Aceh; buya krueng teu doeng-doeng, buya tamoeng meuraseuki.

-Abu Teuming

Sort:  

Kalau facebook tutup kan masih ada steemit yang jauh lebih menguntungkan dan lebih aman 😂

Salam hangat Abu dari Aceh Jaya

ada Positif dan Negatifnya kalau benar Facebook mau diblokir.
Kalau menurut ane sih, sosmed gak usah ditutup, karena ini satu2nya Postal berita dunia (sosmed) live 24 jam dan free.

Bagusnya tidak ditutup. Tapi yang paling soal kontrol informasi dan data pengguna facebook lebih baik lagi @abujidan

Jika Fb ditutup sayang juga ya, tetapi steemit ok juga

itu cuma gertak sambal saja....eh kalaupun betul yang rugi ya bukan kita juga sih

Saya pribadi dukung facebook ditutup, apalagi data pengguna dimanfaatkan oleh cambridge analitica sebanyak 72 juta akun pengguna buat kampanye trump tempo lalu. Privasi yang buruk dan sumber hoax bukti facebook gagal. Saya pribadi sudah cukup lama menutup akun FB karena sudah mencium kebocoran itu. Lagian generasi millenial saat ini paling tak sampai 10% yang buka FB setiap pekannya.

Wah, hebat ni. Bisa menebak kedepan terkait Facebook.

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.13
JST 0.030
BTC 62548.40
ETH 3435.15
USDT 1.00
SBD 2.51