Kekuatan Kami ...

Mengapa kita meragukan kekuatan kita? Mengapa mayoritas membeli ke dalam keyakinan, "kita tidak bisa," daripada menempatkan keyakinan kita pada mereka yang bersikeras, "kita bisa"? Bagaimana ia menjadi massa mendukung ketidakpercayaan, menerima kenyataan ketidakberdayaan, ketika semua yang paling mereka inginkan tersedia dengan pergeseran fokus sederhana ke paradigma di mana kemungkinan berlimpah? Jika, di sisi lain, kita telah memilih untuk melawan arus, mempercayai apa yang dianggap mustahil oleh orang lain, memegang teguh keyakinan dalam potensi kita untuk mengatasi semua rintangan - apa tujuan dari saat-saat itu kita menemukan keraguan tumbuh menjadi kekuatan yang tenggelam. harapan kita, di mana keindahan mimpi kita tampaknya memudar menjadi hanya ilusi? Bagaimana itu, kita telah membuat kemajuan seperti itu, dalam mematahkan pemikiran yang terbatas, memperluas visi kita untuk memahami apa yang orang lain akan anggap tak terbayangkan - namun menemukan hati kita mundur untuk mundur di surga ketakutan fiktif? Meskipun semua kemajuan dunia telah datang berkat imajinasi kreatif para visioner paling luar biasa umat manusia - seberapa jauh kita bisa mengambang, dengan kepala kita di awan, sebelum kita kehilangan kontak dengan kenyataan, gelembung kita akhirnya meledak, meninggalkan kita jatuh sakit dengan menyakitkan untuk menyentuh tanah? Seberapa kuatnya kita? Seberapa kuat pengaruh kita? Berapa banyak yang ada untuk semua hal "Law Of Attraction" ini? Meskipun kita tanpa batas memiliki otoritas untuk menafsirkan urusan untuk pemberdayaan atau represi kita, sejauh mana kita dapat mempengaruhi dunia luar dengan pikiran kita? Mungkinkah pikiran kita bisa begitu gampang mempengaruhi keputusan orang lain yang belum pernah kita temui, mengarahkan pengungkapan peristiwa-peristiwa yang pada akhirnya dilakukan oleh orang lain? Apakah itu idealis, tidak layak, dan bodoh untuk berpikir imajinasi kita mungkin bisa mendominasi atas kekuatan yang dihasilkan orang lain atas keadaan di dunia material kita? Atau keraguan seperti itu terhadap kemampuan mental-spiritual kita, tetapi benih-benih pengabdian diri yang tidak berdaya seperti itu - kepicikan yang tidak jelas yang membutakan kita pada gambaran yang lebih besar, di mana penyimpangan dari kepercayaan mutlak ini hanyalah warna yang diperlukan dalam spektrum yang memberikan kontras & mendalam ke visi besar? Di mana keseimbangan antara menerima bahwa kita tidak dapat berubah, dan memperluas batas yang kita dapat? Di mana garis halus yang ditarik antara menjelajahi alam kemungkinan, dan tersesat dalam delusi tentang apa yang bisa tetapi tidak pernah bisa? Seberapa jauh kita harus membayangkan prospek masa depan kita, dengan mempertimbangkan setiap hasil yang mungkin, sebelum menyimpulkan apa yang kita pilih sebagai takdir kita? Seberapa jauh kita harus mencelupkan ke probabilitas negatif yang melekat pada lemparan dadu, sebelum memulai agenda yang selaras dengan kebaikan tertinggi? Syukurlah, kami diuntungkan dengan penundaan antara pemikiran kami & manifestasinya ... Untuk semanis itu akan memiliki segala cara yang paling kita inginkan dengan segera, Tuhan melarang penampilan seketika dari ketakutan terburuk kita ... Diberkati kita, menerima tantangan menguji karakter kita, hanya melalui mana kita dapat menemukan bahwa kita benar-benar terbuat dari ... Seandainya semua harapan kami diberikan begitu saja, bagaimana kami tahu kapasitas kami untuk menangani situasi sulit di luar jangkauan jin untuk berubah? Seandainya masing-masing tuntutan egois kami terpenuhi, bukankah kelemahan kami telah memungkinkan ruang untuk berkembang, sehingga merugikan setiap kekuatan? Tidak adil, kehidupan mungkin tampak pada waktu; meskipun dari perspektif apa? Seharusnya, tidak menyadari kita, kita dilayani dengan sempurna, dari tangan kebijaksanaan ilahi? Mungkinkah ada, tanpa sepengetahuan pikiran kita yang terbatas, alam semesta memang bersekongkol demi kebaikan kita, menyediakan kita semua yang kita butuhkan pada saat yang tepat, secara spiritual dapat memberi manfaat yang paling tepat bagi kita? Kejam, ketrampilan hidup mungkin sering muncul, mengejutkan kita sebagai penyebab penipisan harapan - meskipun di bawah naungan cahaya apa? Mungkinkah kita benar-benar memiliki keyakinan yang tak tergoyahkan, jika keragu-raguan tidak untuk membesarkan kepalanya yang buruk, mengingatkan kita tentang perlunya kita untuk berpusat kembali di mana pun kita memilih sebagai basis negara kita? Saking sulitnya, kesengsaraan perjalanan bisa datang sebagai - rintangan memberi kesan musuh yang sulit dipahami licik untuk pelestarian pemiskinan tidak adil kami ... Namun, sudahkah kita tidak mengeluarkan ruang untuk penciptaan, di mana, dengan waktu dan upaya terkonsentrasi, pemenuhan keinginan kita dapat terungkap sebagai hasil dari niat & fokus kita sendiri? Dan, sejujurnya kita ingin kemakmuran tak terbatas, jika kita ditolak pengalaman kekurangannya, yang tanpa, apresiasi kekayaan akan tidak dapat diketahui? ... Di akhir setiap badai, datanglah ketenangan ... Pada saat kedatangan setiap saat, muncul peluang ... untuk mendefinisikan kembali diri kita sendiri, bukan berdasarkan masa lalu kita - untuk memberi ke mana hanya dapat menyempitkan ekspansi kita ke kedalaman yang lebih besar dari penemuan diri & ekspresi diri - tetapi pada standar kita yang semakin tinggi - kepatuhan yang hanya dapat meneruskan perkembangan kita sebagai makhluk luar biasa terungkap dalam ketuhanan ilahi mereka - adalah untuk menguraikan kapasitas laten kami untuk penciptaan yang tak terukur ... Sebuah tragedi, mungkin - begitu sedikit dari kita yang berani melangkah melampaui persepsi yang membatasi pandangan dari melihat dunia perjanjian yang menunggu di sisi lain dari penilaian ... Padahal, jika itu adalah keinginan kami untuk kebangkitan sesama warga kami - yang hanya dapat membawa kedamaian & harmoni yang benar-benar kita inginkan di inti jiwa kita - bukankah itu akan tetapi transpirasi dari permintaan kejelasan kita sendiri untuk memacu transformasi kesadaran planet kita, membawa kita ke zaman baru di mana kita mengenali & memanfaatkan kekuatan kita untuk membangun kenyataan yang memuaskan bagi panggilan roh kita? Bagaimana kita bisa mengatasi hambatan terbesar kita, jika tidak berada di hadapan keyakinan pada kekuatan kita sendiri? Apa hasil yang ingin kita hasilkan, mengingat penolakan fakultas kita untuk pilihan - yang terpengaruh oleh kejadian acak, daripada menanggapi secara sadar pilihan yang ditata dalam setiap rentetan nafas? Mengapa kita mungkin dimasukkan ke dalam pengaturan ini, jika tidak menemukan kemampuan kita untuk menciptakan realitas kita - jika tidak sepenuhnya setiap detail di luar, setidaknya pengalaman keseluruhan kita di dalam? Ketika jam bergantian, setiap detik menggerakkan kita lebih dekat, atau lebih jauh dari, bingkai itu menangkap keseluruhan - keadaan dari mana kekuatan kita dapat memancar, membawa perubahan pada eksterior pertama yang dibayangkan dari ketinggian itu melampaui waktu & jarak ... Pilihannya tetap ... Pada titik mana sekarang, apakah kita akan melangkah ke bingkai itu? Apakah kita puas menerima pembatasan yang dikenakan sendiri, atau apakah kita siap mengesampingkan keraguan, sebagai imbalan atas karunia pembebasan? Semoga Tuhan menyertai kita dalam mengambil lompatan itu, memegang tangan kita ketika kita pergi ke tempat di mana beberapa orang telah berjalan, membisikkan kata-kata bijak saat kita menjelajah ke hal yang tidak diketahui, menghangatkan hati kita dengan sentuhan kepastian, memberi tahu kita bahwa kita akan baik-baik saja di akhirnya, meskipun masalah apa yang mungkin kita hadapi dalam perjalanan ... Mari kita merangkul kekuatan dalam kekuatan yang lebih tinggi & diri kita sendiri, menyadari bahwa mereka adalah satu yang sama, melatih keberanian untuk mewujudkan yang ilahi ... Untuk diri kita sendiri, semoga kita benar ...