Kak Mariska, Ihan suka sekali baca tulisan ini, terutama di bagian paragraf lima itu. Dan suka sekali pernyataan bahwa sebagai perempuan kita juga butuh laki-laki, ee, perempuan hebat kan bukan berarti tidak butuh pria.
Kak Mariska, Ihan suka sekali baca tulisan ini, terutama di bagian paragraf lima itu. Dan suka sekali pernyataan bahwa sebagai perempuan kita juga butuh laki-laki, ee, perempuan hebat kan bukan berarti tidak butuh pria.
Terima kasih, senang kalau Ihan suka... yalah, kita memang butuh laki-laki kok, mana enak dunia ini kalau perempuan semua... pssstt, nanti nggak ada yang bantuin angkat beras! hahaa...
beberapa waktu lalu justru ketemu aktivis perempuan yang melihat dari kaca mata sebaliknya, lebih kurang ia mengatakan; kok berat sekali jadi perempuan, baik tidaknya negara dibebankan ke pundaknya. Padahal, kalau semua orang mau sering-sering introspeksi diri tentu kekacauan itu nggak akan terjadi. Perempuan hebat bukan berarti dia harus jago angkat galon hahah
iya bener, saya juga beberapa kali bingung dengan perdebatan para aktivis ini, rasanya aneh banget sampai ingin sekali menjadi pria tetapi kalau disuruh angkat galon masih nggak mau hahaha....