Permainan bernilai ibadah

Permainan bernila ibadah

Hidup ini ibarat seorang musafir yang sedang mengembara dan terkadang hidup seperti berada dalam belantara masalah yang tak kunjung usai, terkadang dalam masalah yang begitu rumit serta dalam situasi yang membahayakan, solusinya adalah bertawakkal kepada allah dan percaya kepada kemampuan diri karena terkadang kebenaran tidak selalu ramai dan penuh harapan bahkan justru sepi dan sunyi dan terkadang kita merasa telah keliru memilih arah dan petunjuk serta kita nyaris putus asa dan ingin berbalik arah
Namun beginilah hidup dan umur kita yang begitu singkat, sudah selayaknya kita mengisi waktu demi waktu dengan hal-hal yang bernilai ibadah. Bukan dengan hal-hal yang sia-sia dan tak berguna, karena setiap gerak-gerik, ucapan serta perbuatan kita akan di minta pertanggung jawaban serta malaikat akan selalu setia mencatat amal perbutan kita
Namun terkadang kita merasah hati telah lelah dan tidak semangat dalam menjalani kehidupan ini, karna pada masa tertentu kita merasa penat juga, jadi wajar kalau kita manusia untuk mencari sesuatu yang dapat menghibur hati, sesuatu hal yang menyenangkan sekaligus obat penawar bagi segala aktivitas dan beban pikiran yang melelahkan itu
Hanya saja kita harus pandai-pandai dalam memilih sebuah permainan agar kita tidak termaksud dalam hiburan yang sia-sia serta jangan sampai bernilai sebagai sebuah kemungkaran, orang cerdas akan menjatuhkan pilihannya pada aktivitas yang mengandung ibadah, sehingga tidak hanya hati yang senang dan terhibur serta juga tetap bernilai pahala
Tidak dianggap lughwun dan sia-sia . Apa itu ? nabi menjawab
“ setiap permainan laghwun yang dilakukan seorang muslim adalah bathil, kecuali ketika dia melemparkan panah dengan busurnya, ketika ia melatih kudanya, dan bercanda dengan istrinya, ketiga hal ini al-haq.’( HR Tirmizi,beliau berkata,” hadis hasan shahih.”)
Secara umum kita menganggap ketiga hal ini termaksu aktivitas yang menghibur dan menyenangkan, namun lebih dari itu ternyata hiburan itu bernilai ibadah.
Nabi bersabda :
Ajarkanlah pada anak –anak kamu semua renag dan memanah dengan anak panah dan ajarkanlah kepada wanita ketrampilan menenun.
Hadist tersebut diriwanyatkan oleh al baihaqi dari ibnu umar bin khuththab ra. Al baihagi mengatakan hadits munkar, hal ini karena munenun cocok baagi wanita, sedangkan allah mencintai oarang mukmin yang bekerja dan membeci orang yang tidak bekerja (pengangguran).demikian faidah yang di berikan al ‘azizi.
Memenun dalah termanksud permainan wanita dirumah
Disebutkan dalam hadis lain : segala sesuatu bukanlah termaksud mengingat allah azza wa jalla, maka dia adalah permainan dan kelalaian yang sia-sia kecuali empat perkara yaitu : seorang lelaki berjalan antara dua sasaran, seorang lelaki yang mendidik kudanya, seorang lelaki yang menghibur keluarganya, dan seorang lelaki yang mengajarkan renang.
memanah
Begitu kuat hasungan nabi kepada umatnya untuk belajar memanah hingga banyak keringanan khusus yang berlaku bagi orang yang memanah
Sayang , hanya sedikit dari kita yang melirik pada permainan yang menyenangkan dan berpahala ini, sedikit pula para mubaligh dan penulis yang memilliki perhatian dalam masalah ini, ibnul qayyim al- jauziyah adalah salah satu ulama yang memiliki perhatian besar tentang permainan ini.
Dalam buku karya beliau yang berjudul al furusiyah, beliau bukan saja memberikan motivasi, juga membahas hukum-hukum yang terkait dengannya, bahkan sampai soal teknis bagaimana cara duduknya,cara memegang busur, menarik talinya,membidiknya, hingga cara melepaskan anak panah dari busurnya .
berkuda
Hampir tidak ada yang mrnyanggah, belajar megendarai kuda itu adalah hiburan yang menyengkan, lebih mengembirakan ternyata olah raga ini mendatangkan pahala . sehingga banyak hadis nabi yang memberikan dorongan kepada umatnya untuk berlatih kuda , hingga nabi sering lomba berpacu kuda pada zamannya
Hal yang sangat mengada-ngada berkuda disamakan dengan kendaraan pada zaman saat ini
Sunnah nabi yang satu ini juga banyak ditinggalkan oleh kita pada saat ini , padahal di dalamnya ada nilai ketaatan, da nilai i’dad, menyiapkan kekuatan, dan padanya juga terdapat hiburan yang menyenangkan.
Semoga allah memberi kepada kita kecenderungan kepada hal-hal yang bernilai ketaatan, dan memjauhkan kita dari perkara sia-sia dan dosa. Amin . (syarifah atalia misda)