Renungan

"AKU KHAWATIR MINUMAN SUSU ITU AKAN MENJADI SEBUAH DAGING DALAM TUBUHKU...MAKA LEBIH PANTAS BAGIKU MASUK NERAKA!".

Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq ‎memiliki seorang budak yang biasa membawakan makanan untuknya.

Suatu malam, budak itu membawakan segelas susu dan Beliau meminumnya beberapa teguk saja.

Si budak berkata :
"Biasanya setiap kali kubawakan makanan, engkau bertanya darimana kuperoleh makanan itu, tetapi mengapa malam ini engkau langsung memakan dan tidak menanyakan asalnya?".

Sayyidina Abu Bakar bertanya :
"Aku sudah sangat lapar...Darimana kau peroleh susu tadi ?".

Si budak menjawab :
"Dahulu, semasa Jahiliah (sebelum memeluk Islam), aku pernah melewati sekelompok orang dan aku menjampi-jampi mereka.
Mereka berjanji akan memberiku hadiah kelak. Malam ini aku melewati mereka yang sedang melangsungkan pesta perkawinan. Mereka kemudian memberiku susu itu"

Terkejut mendengar penuturan si budak itu, maka Beliau berkata :
"Kau hampir-hampir‎ membinasakanku..!"

Beliau‎ segera memasukkan jari-jemarinya kedalam rongga Mulut dan sekuat tenaga berusaha memuntahkan susu yang berada di dalam Perutnya itu...Berulang kali Beliau lakukan hingga hampir-hampir Ruhnya melayang.

Para tetangga yang berdatangan karena mendengar suara Beliau memuntahkan susu...Merekapun bertanya :
"Apa yang terjadi dengan engkau yaa Mertua Rasulullah?".

"Aku berusaha memuntahkan susu yang masuk kedalam Perutku!". Jawab Sayyidina Abu Bakar.

"Engkau seperti ini hanya karena beberapa teguk susu?".
Tanya mereka.

Sayyidina Abu Bakar berkata :
"Seandainya nyawaku harus melayang demi memuntahkan susu itu, maka aku akan melakukannya!".

"Aku khawatir minuman susu itu akan menjadi sebuah daging dalam Tubuhku...Maka lebih pantas bagiku masuk Neraka!".

"Sebab, aku telah mendengar Rasulullah Saw Bersabda :
"Setiap Daging yang tumbuh dari Makanan Haram, maka Neraka lebih pantas baginya".
(HR. Baihaqi).

("Iqtibasul Anwar Minal Ihya", Sayyidinal Imam Al-'Allamah Al-Mufassir, Sayyid Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz BSA)‎

Allahumma Shalli 'Alaa Sayyidina Muhammad Wa 'Alaa Aali Sayyidina Muhammad.