Linguistik sebagai ilmu bahasa

Bahasa adalah suatu ilmu pengetahuan, ilmu bahasa agak lebih tua dari pada Antropologi. Hal tersebut menjadi sangat erat hubungannya pada waktu para ahli Antropologi melakukan penelitian lapangan untuk mempelajari bahasa-bahasa masyarakat sederhana (primitif). Bahasa memegang peranan utama dalam perkembangan kebudayaan manusia, pada hakikatnya merupakan wahana utama untuk meneruskan adat istiadat dari generasi satu kegenerasi berikutnya. Ilmu bahasa juga tertarik pada variasi bahasa masa kini. Antropologi linguistik juga mempelajari timbulnya bahasa dan bagaimana terjadi variasi dalam bahasa selama jangka waktu berabad-abad. Bahas itu juga tertarik pada masalah bagaimana bahasa-bahasa sekarang berbeda-beda ilmu bahasa ini pada umumnya disebut ilmu bahasa deskriptif. Secara lebih terperinci lagi ilmu mengenai kontruksi bahasa disebut ilmu bahasa struktural. Para ahli linguistik sejarah hanya berurusan dengan bahasa-bahasa dan biasanya bahasa yang tidak tertulis pula. Karen bahasa yang tidak tertulis harus di dengar untuk dapat dipelajari, maka bahasa demikian tidak meninggalkan jejak bila para pemakaiannya sudah punah. Ilmu bahasa yang tertarik pada rekontruksi sejarah bahasa-bahasa yang tidak tercatat harus bekerja mundur dalam waktu di masa kini. Berlainan dengan para ahli linguistik sejarah, perhatian khas dari ahli bahasa deskriptif (atau struktural) adala untuk menemukan dan mencatat aturan-aturan tentang bagaimana suara dan kata-kata disatukan dalam berbicara. Misalnya, suatu uraian mengenai struktur dari suatu bahasa tertentu dapat mengungkapkan kepada kita bahwa suara t dan k dapat dipakai bergantian dalam suatu perkataan tanpa mengubah arti perkataan tersebut.

Mahasiswa Antropologi semester V
Devi yani (150230038)
Ruang B