SEDAP MALAM
Kutatap bunga di tanganku
indah...namun tanpa keharuman
Diantara sekian bunga yang indah
Bunga ini tak kalah indah
Diantara keharuman yang semerbak
Bunga ini seakan bukan dari golongan mereka
Galaukah bunga ini?
Malukah ia mekar?
Letihkan ia berjuang?
Kutatapi tiap kelopaknya
Tidak...tak kutemukan kekurangan
Kelopaknya halus dan lembut
Setiap goresannya begitu sempurna
Tegar mekar tanpa malu-malu
Meski tak harum
Ia tak malu
Meski tak tercium wangi
Ia tetap berjuang
Tak mengenal letih ia tetap berbunga...
Lalu ... mengapa ia bertahan?
Saat malam tiba
Tatkala semua bunga lain terlelap
Tatkala dunia diselimuti kesenduan
Dalam dinginnya malam yang menggigit
Bunga di tanganku menebar keharuman
Membawa kesegaran dalam suasana yang mencekam
Menghantarkan mimpi-mimpi indah
Oh...
Wahai bunga rupawan
Engkau lebih harum dari seribu bunga yang berlomba di siang hari
Engkau hantarkan ketenangan dalam kalutnya malam
Andai mampu...
Aku ingin sepertimu...
Meski tak ada yang menghargaiku
Aku akan tetap tegar berjuang
Akan kutebar kebaikan meski tak ada yang melihat
Biarlah mereka merasakan kebaikanku
Meski tak ada pengakuan