Kuliah di luar negeri? Belajar masak dulu bro
Ketika berencana melanjutkan studi pendidikan lanjut saya tidak memikirkan hal ini. Saya tidak mempersiapkan keahlian memasak sebelumnya. Hingga tiba di Jerman untuk melanjutkan pendidikan master barulah saya mulai sedikit panik ketika merindukan masakan „rumah“. Tahun lalu, ketika tiba di jerman, saya tidak bisa masak sama sekali hingga ibu saya meminta saya untuk membeli rice cooker. Namun hingga satu minggu rice cooker itu tidak tersentuh karena saya tidak tau harus masak apa selain nasi. Dan gak mungkin juga kalo cuma makan nasi tanpa lauk.
Dua bulan pertama di jerman saya lalui dengan makan roti dan kentang goreng setiap harinya. Mulai dari sarapan sampai makan malam. Kecuali kalau ada undangan makan dari teman, barulah menu saya bervariasi. Karena untuk makan di luar setiap hari mahal harganya. Tidak ada nasi bungkus seharga 10 ribu rupiah di kota dimana saya tinggal dan melanjutkan pendidikan, yang ada hanya beberapa toko Turki yang menjual Döner dengan harga 4,7 €, lumayan mahal untuk kantong mahasiswa.
Menu pertama yang saya pelajari adalah keumamah ala mahasiswa aceh di Jerman, dengan mengandalkan „asam sunti“, belimbing wuluh yang dikeringkan setelah dilumuri garam. Keumamah pun siap dihidangkan dengan bahan utama ikan tuna kaleng. Cara memasaknya lumayan mudah, dan menu ini bertahan selama lebih dari satu bulan di dapur saya. Hingga kemudian saya bosan dan mengganti ke menu lainnya silih berganti.
Mendapatkan menu baru tidaklah sulit. Biasanya saya menelpon ibu atau bertanya ke teman2 apa yang biasa mereka masak dan yang mudah untuk dikerjakan di dapur dalam waktu yang singkat, dan ingat: juga dengan kepulan asap yang tidak terlalu tebal. Kerena saya paling sering menyalakan smoke detektor“ di kamar.
Jadi bagi teman-teman yang mau melanjutkan studi di luar negeri, alangkah baiknya bila terlebih dahulu belajar masak. Ya setidaknya bagi yang kurang suka makan salad dan makanan2 negara yang dituju. Karena makanan indonesia akan mahal harganya ketika dibeli di restaurant indonesia di luar negeri, seperti contohnya nasi goreng atau bakso, di Jerman bisa harganya 7€ atau bisa lebih mahal. So, lebih baik di siapkan sejak dini resep2 yang gampang dan butuh waktu singkat untuk menyiapkannya.