Step by Step Towards 1St National Meet Up in Bandung | Bilingual |

in #meet-up7 years ago (edited)

The journey of a thousand miles starts from one step. It's an old saying that we often hear and stay relevant anytime. Can also be literally translated meaningful journey as far as anything starting from one step of the house. However, it can also mean a long struggle starting from the smallest thing.

On the way to 1St National Meet Up in Bandung, West Java, Indonesia, can also be understood physically, but also can be interpreted from the journey of struggle to get to Bandung. The trip to Bandung on February 15, 2018, starts from the first letter, first word, first sentence, first photo, and finally became the first post. Post by post so far, with rewards from friends of Steemians from around the world, has brought me (other friends as well) to Bandung.

National Meet Up_10.jpg

Certainly not easy because in the midst of various busyness and health conditions, the price of Steem Dollars are down, and should be able to divide the time and maintain health to stay fit. The process of maintaining balance is what makes me concentrate and exert a lot of energy in facing various pressures. I have to work effectively and efficiently and optimize every other time. Not to mention social activities often interrupt like the news of misfortune neighbors and relatives, or there is a marriage party that makes must provide special time. In fact, this time is now the most valuable asset.

While diving picked pearls, that's what I try to do lately though not easy. On the one hand, doing so many things at a time looks like having multitalented and working effectively and efficiently. But on the other hand, such work is not focused and difficult to expect maximum results from without any focus.

That's what happens later when I keep the spirit to be able to enliven 1St National Meet Up in Bandung. Post by post-though it should still be grateful-as if unable to finance a trip to Bandung either to enliven 1St National Steemit Meet Up or to seek treatment, as if unable to help finance it. For that, I must thank everyone who has given rewards. They helped my trip to Bandung.

I leave from Lhokseumawe by bus with girls who all want to vacation to Bandung. Arrive in Medan, meet @levycore, @abduhawab, @bahagia-arbi, @dokter-purnama, @razack-pulo, @arie.steem, @my451r, and some other Steemians from Lhokseumawe, Bireuen and Aceh Utara. Arriving at Kuala Namu Airport, we also met a friend of Steemian from Indonesian Steemit Community (KSI) Chapter Medan. It turned out we were on the same plane.

Steemians of KSI Chapter Banda Aceh and Pidie, were also transit in Medan. In the waiting room, I met the curator @aiqabrago, author @rismanrachman, @kemal13, @rastaufik10, and some others. It's like meeting a big family. It lasts briefly but is full of brotherhood and intimacy.

The Citylink plane with flight number QG 813 was a few minutes late. I used the delay to work on posting at the airport. Every opportunity should be optimized to cover travel costs to Bandung. Alhamdulillah, one post completed at the airport.

Finally, to the rain, we all arrived at Husein Sastranegara Airport. Friends of Steemians and other passengers are only given an umbrella to walk from the plane to the arrival terminal. Rain fell sideways because of a gust of wind, umbrellas are not much help to avoid rain. I am due to come with a small child, can ride a special car that drove us from the plane to the terminal.


National Meet Up_01.jpg

The trip to Bandung was heavy because I had to change the schedule of tickets from 14 February to 15 February 2018 because the job made me just come home from kanto at 1.30 am. In fact, I have not bathed and have not packed clothes. The trip from Lhokseumawe to Medan takes up to seven hours. Although the plane at 12:00, but everything is in a hurry. Had been tossed doubts by considering the time, cost, and fatigue, I finally took the decision to postpone a one-day flight schedule. The risk, must pay Rp1.500.000 or almost the same as buying a new ticket.

The schedule change has depleted the Steem Dollars (SBD) in the wallet (you can see it). However, I enjoy it, there must be a lesson that we do not know. At least, traveling with friends of the Steemians from different cities gave me a joy, for us all. The joy of expensive goods, more expensive than the current SBD price.[]


National Meet Up_07.jpg
Saya bersama @arie.steem yang ternyata dalam pesawat sama dari Medan menuju Bandung, 15 Februari 2018.


National Meet Up_04.jpg
@bahagia-arbi bersama beberapa Steemians dari Lhokseumawe dan Aceh Utara.

Langkah Demi Langkah Menuju 1St National Meet Up Bandung

Perjalanan ribuah mil dimulai dari selangkah. Itu pepatah tua yang sering kita dengar dan tetap relevan sampai kapanpun. Bisa juga diterjemahkan secara harfiah yang bermakna perjalanan sejauh apa pun dimulai dari satu langkah dari rumah. Namun, itu juga bisa berarti perjuangan panjang dimulai dari hal yang paling kecil.

Dalam perjalanan menuju 1St National Meet Up di Bandung, Jawa Barat, Indonesia, juga bisa dimaknai secara fisik, tetapi juga bisa dimaknai perjalanan dari hal perjuangan agar bisa sampai ke Bandung. Perjalanan sampai ke Bandung pada 15 Februari 2018 dimulai dari huruf pertama, kata pertama, kalimat pertama, foto pertama, dan akhirnya menjadi postingan pertama. Postingan demi postingan selama ini, dengan rewards dari sahabat Steemians dari seluruh dunia, telah membawa saya (teman-teman lain juga) sampai ke Bandung.

Tentunya tidak mudah sebab di tengah berbagai kesibukan dan kondisi kesehatan, harga Steem Dollars yang turun, serta harus bisa membagi waktu dan menjaga kesehatan agar tetap fit. Proses menjaga keseimbangan inilah yang membuat saya harus berkonsentrasi dan mengerahkan banyak energi menghadapi berbagai tekanan. Saya harus bekerja secara efektif dan efisien dan mengoptimalkan setiap waktu yang lain. Belum lagi kegiatan sosial sering menginterupsi seperti adanya berita kemalangan tetangga dan saudara, atau ada pesta perkawinan yang membuat harus menyediakan waktu khusus. Padahal, saat ini waktu sekarang ini menjadi aset yang paling berharga.

Sambil menyelam memungut mutiara, itulah yang coba saya lakukan belakangan ini meski tidak mudah. Di satu sisi, melakukan banyak hal dalam satu waktu terlihat seperti memiliki multitalenta dan bekerja secara efektif dan efisien. Namun di sisi lain, pekerjaan seperti tidak fokus dan sulit mengharapkan hasil maksimal dari tanpa adanya fokus.

Itulah yang terjadi belakangan ini ketika saya menjaga semangat agar bisa meramaikan 1St National Meet Up di Bandung. Postingan demi postingan—kendati tetap harus disyukuri—seakan tidak sanggup membiayai perjalanan ke Bandung baik untuk meramaikan 1St National Steemit Meet Up maupun untuk berobat, seakan tidak mampu membantu membiayainya. Untuk itu, saya harus berterima kasih kepada semua orang yang sudah memberikan rewards. Mereka ikut membantu perjalanan saya sampai ke Bandung.

Saya berangkat dari Lhokseumawe dengan bus bersama anak perempuan yang sekalian ingin berlibur ke Bandung. Sampai di Medan, berjumpa dengan @levycore, @abduhawab, @bahagia-arbi, @dokter-purnama, @razack-pulo, @arie.steem, @my451r, serta beberapa Steemians lainnya dari Lhokseumawe, Bireuen, dan Aceh Utara. Sampai di Bandar Udara Kuala Namu, kami juga bertemu dengan sahabat Steemian dari Komunitas Steemit Indonesia (KSI) Chapter Medan. Ternyata kami menumpang pesawat yang sama.

Sahabat Steemians dari KSI Chapter Banda Aceh dan Pidie, ternyata juga transit di Medan. Di ruang tunggu, saya bertemu dengan kurator @aiqabrago, penulis @rismanrachman, @kemal13, @rastaufik10, dan beberapa yang lain. Ini seperti pertemuan satu keluarga besar. Berlangsung singkat, tetapi penuh dengan persaudaraan dan keakraban.

Pesawat Citylink dengan nomor penerbangan QG 813 terlambat beberapa menit. Saya memanfaatkan keterlambatan tersebut untuk bekerja membuat postingan di bandara. Setiap kesempatan harus dioptimalkan untuk menutupi biaya perjalanan ke Bandung. Alhamdulillah, satu postingan selesai di bandara.

Akhirnya, disambut hujan kami semua tiba di Bandara Husein Sasstranegara. Sahabat Steemians dan para penumpang lainnya hanya diberikan payung untuk berjalan dari pesawat menuju terminal kedatangan. Hujan turun menyamping karena embusan angin, payung tidak banyak membantu untuk menghindari tempias hujan. Saya karena datang bersama anak kecil, boleh menumpang mobil khusus yang mengantar kami dari pesawat ke terminal.


Perjalanan ke Bandung terasa berat karena saya harus mengubah jadwal tiket dari 14 Februari ke 15 Februari 2018 karena pekerjaan membuat saya baru pulang dari kanto pukul 1.30 dinihari. Padahal, saya belum mandi dan belum mengemas pakaian. Perjalanan dari Lhokseumawe ke Medan membutuhkan waktu sampai tujuh jam. Meski pesawat pukul 12.00, tetapi semuanya serba terburu-buru. Sempat diombang-ambing keraguan dengan mempertimbangkan waktu, biaya, dan rasa lelah, akhirnya saya mengambil keputusan mengundurkan jadwal penerbangan satu hari. Risikonya, harus membayar Rp1.500.000 atau hampir sama dengan membeli tiket baru.

Perubahan jadwal telah menguras Steem Dollars (SBD) di wallet (Anda bisa melihatnya). Namun, saya menikmati saja, pasti ada hikmahnya yang belum kita ketahui. Setidaknya, perjalanan bersama sahabat Steemians dari berbagai kota memberikan kegembiraan buat saya, buat kami semua. Kegembiraan barang mahal, lebih mahal dari harga SBD saat ini.[]


National Meet Up_05.jpg
Membahas perjalanan selanjutnya ke lokasi 1st National Meet Up Komunitas Steemit Indonesia.

National Meet Up_06.jpg


National Meet Up_11.jpg
Menunggu jemputan setibanya di Bandara Husein Sastranegara di Bandung, Jawa Barat.


Badge_@ayi.png


follow_ayijufridar.gif

Sort:  

Mantap kali ceritanya bang.. hehe

Selamat dan sukses untuk acaranya pak @ayijufridar, semoga kedepannya steemit indonesia dan khususnya aceh semakin kreatif dan lebih bijak dalam menggunakan media ini. Salam kenal pak. Mohon ilmunya dan bimbingannya

Salam kenal kembali @syasyamutia. Saya mengharapkan rencana kawan-kawan di Komunitas Steemit Indonesia untuk menggelar meet up di Aceh bisa terlaksana saat ini. Semoga bisa berpartisipasi. Keep spirit.

Ini luar biasa semangat kawan-kawan dari Aceh. Sayang juga gak bisa ke Cimahi. Ya sudahlah terima nasib.

Ternyata banyak pasukan berani mati di Aceh, Pak @dsatria. Sampai di Cimahi, ada Steemians yang tidak membawa apa-apa, hanya SBD saja dan tetap survive. Hehehehehehe...

perjalanan yang sangat menyenangkan bisa bertemu kawan kawan steemit dan sekaligus ajak anak tercinta jalan jalan ya bang, semoga KSI selalu sukses dan maju 😊

Terima kasih @srirahayu. Salam kompak.

Seru sekali pastinya, saya belum sampai langkah ke sana, padahal sudah mendaftar, karena ada sesuatu dengan lain hal, maka tertunda. Selamat semoga sukses acara di Bandung, dan semoga selama hingga kembali ke Aceh..

Terima kasih doanya @hayatullahpasee. Saleum FAMers

Kayaknya bayak orang aceh di acara ini

Dari daerah lain juga banyak @mirahhu.

Sukses bg Ayi..

Steemit semakin berjaya di Indonesia. Salam untuk semua.

Semoga acaranya sukses dan lancar ya bg @ayijufridar

Wih mantap😍😍somoga meetup kedepannya kami bisa hadir .