Jangan Langsung Buang Minyk Goreng Bekas, Masih Bisa Dimanfaatkan, Begini Caranya
Menggoreng dengan minyak adalah cara memasak paling umum di Indonesia.
Mulai dari ayam, ikan, hingga penganan ringan, penggunaan minyak goreng dalam rumah tangga memerlukan pengelolaan tersendiri.
Kita ketahui, pengolahan limbah rumah tangga sangat penting untuk lingkungan hidup, termasuk di antaranya cara perlakuan terhadap minyak goreng bekas.
Jangan sembarangan membuang minyak bekas menggoreng yang sudah tidak Anda gunakan, ke dalam saluran pembuangan air.
Anda tidak ingin saluran pembuangan yang mampet dan bermasalah kan?
Nah, ini 6 langkah membuang limbah minyak goreng yang dapat Anda praktikkan di rumah:
- Biarkan mendingin
Begitu selesai menggoreng, diamkan dahulu minyak di dalam wajan atau penggorengan.
Berilah waktu untuk minyak mendingin, karena saat dalam kondisi panas minyak dapat berbahaya dan menimbulkan luka bagi mereka yang tak hati-hati dalam menanganinya.
- Dilarang membuang langsung
Satu hal penting yang wajib Anda ingat adalah jangan pernah membuang minyak goreng bekas langsung ke dalam bak cuci piring atau saluran air lainnya.
Minyak goreng bekas dapat menyumbat pipa saluran air, menyebabkan banjir di masa mendatang.
Selain itu, saluran air pun akan rusak sehingga mengganggu kelancaran penggunaannya secara umum.
Padahal, saluran air ini juga dipakai oleh masyarakat di sekeliling Anda.
Ingat, minyak tidak dapat bercampur dengan air, jadi lebih baik tidak menyatukannya bersama.
- Menyaring minyak
Begitu minyak telah mendingin, Anda dapat menyaring dan menampung hasil penyaringan tersebut.
Penyaringan dilakukan untuk memisahkan minyak dari serpihan-serpihan hasil menggoreng atau partikel-partikel kecil lainnya, dan mencegah tumbuhnya jamur pada minyak.
Di toko alat rumah tangga, tersedia wadah penyaring minyak yang biasanya terbuat dari bahan stainless steel.
Alternatif lain, Anda dapat memanfaatkan wadah bekas, misalnya botol minyak goreng lama, toples bekas, bahkan wadah plastik.
Pastikan wadah tersebut memiliki tutup rapat.
- Masukkan ke dalam lemari pendingin
Akan lebih baik jika minyak goreng bekas dibuang dalam keadaan lebih padat.
Caranya, masukkan minyak yang telah disaring ke dalam lemari es.
Anda dapat memilih kedua metode, baik mendinginkannya maupun membekukannya.
- Membuang minyak padat
Setelah minyak memadat, Anda dapat membuangnya ke dalam plastik sampah.
Supaya minyak tersebut tidak berceceran, Anda bisa mengisi plastik sampah dengan bahan-bahan yang dapat menyerap cairan, misalnya tisu, makanan sisa, tanah, dan bubuk gergaji.
- Mendaur ulang minyak goreng bekas
Minyak goreng bekas sebenarnya dapat beralih fungsi.
Anda dapat menggunakan minyak goreng bekas untuk keperluan lain, atau bisa dikatakan, Anda melakukan daur ulang minyak goreng bekas.
Beberapa ide penggunaan minyak goreng bekas, antara lain:
A. Membuat lampu darurat untuk menghadapi 'mati listrik'
Menciptakan lampu lava warna warni yang keren untuk hiasan.
Ini juga bisa menjadi sarana pembelajaran sains bagi si kecil.
B. Jika kulit Anda tidak termasuk yang sensitif, minyak goreng bekas dapat digunakan untuk mempermudah proses mencukur bulu-bulu di kulit Anda
C. Sebagai bahan pembuatan sabun rumahan, Anda bisa menambahkan aroma dari essential oils.
Tapi ingat, sabun hanya dapat digunakan dalam jangka waktu satu bulan karena memang tidak mengandung bahan pengawet.
Ada juga beberapa tempat yang menerima minyak goreng bekas untuk keperluan daur ulang, misalnya restoran dan kedai makan.
Anda dapat berkoordinasi pula dengan para penghuni sekitar kompleks perumahan tempat tinggal Anda, untuk membuat sistem pengolahan limbah minyak goreng bekas.
Minyak goreng bekas juga diproyeksikan sebagai salah satu bahan bakar alternatif, biodiesel.
Setidaknya, dengan penanganan tepat terhadap minyak goreng bekas, Anda melakukan sebuah kebaikan bagi Ibu Pertiwi dan menghindarkan lingkungan dari pencemaran.
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://mediandaterkini.blogspot.com/2017/10/wahai-bunda-jangan-langsung-buang.html