Fokuslah pada Hidup Mu, bukan Orang Lain [Focus on Your Life, Not Others]
One of my habits when I started lecturing to college students was to give them the motivation to be genuine in following all the courses. The reason is because only by seriously doing a job, then the chances of get maximum results can be achieved. Likewise in learning. It is impossible to get high marks just by coming, sitting, still, without wanting to care about the course material given.
Many students today, to college just to please their parents. Every morning go to college not to study earnestly, but to simply absent then there is evidence to parents that they are really to the campus. Take the exam and have KHS.
But the problem is on the outcome. Their value is just barely to get away from the 'threat' to be repeated. Some even have to repeat for various reasons such as frequent truancy and not take the exam.
If these students realize that their status as a student is the last position to still get 'subsidized' from parents. Because after that, the responsibility of parents to equip them began to decline. Slowly they have to take responsibility for their own lives. Learn to be independent and then completely separated from the parents.
Build their own families and after that they become parents for their children. That's the cycle. The process of changing that status, from children to teenagers, then adults, runs so fast. Even very fast. I felt as if I could still feel happy moments when I graduated from high school. As if that moment just happened yesterday. Though finishing high school bench has passed 27 years ago.
That's when time goes on unstoppable or slowed down. All of us get different time allocations. Our lives will stop once the quota runs out. Just like token or pulse. But time can not be recharged. Therefore, the use of time must be thoroughly saved, calculated as well as possible. Nothing in vain.
Do not let us realize when it's too late. When there is no time to start anything. When others have enjoyed old age with their grandchildren, we just want to find a mate. When others have enjoyed their pensions, we have not even had a job. When others are busy worshiping, we do not even know how to pray.
Life is only a moment. Focus on your own life, do not spend time to take care of the problems and shortcomings of others. Learn from Steemit, who only transmit positive things and no place for negative things.
"Whatever facts that happen in front of us is not more important than our attitude to react to it. Because that's the decisive key "
[Bahasa]
Salah satu kebiasaan saya saat mengawali memberi kuliah kepada mahasiswa adalah dengan memberi mereka motivasi agar bersungguh-sungguh dalam mengikuti semua mata kuliah. Alasannya adalah karena hanya dengan bersungguh-sungguh melakukan sebuah pekerjaan, maka pelung mendapatkan hasil yang maksimal bisa diraih. Demikian juga dalam belajar. Tidak mungkin mendapatkan nilai tinggi hanya dengan datang, duduk, diam, tanpa mau peduli dengan materi kuliah yang diberikan.
Banyak mahasiswa saat ini, ke kampus hanya untuk menyenangkan orang tua mereka. Setiap pagi pergi ke kampus bukan untuk belajar dengan sungguh-sungguh, tetapi untuk sekadar absen kemudian ada bukti kepada orang tua bahwa mereka adalah benar-benar ke kampus. Ikut ujian dan punya KHS.
Tetapi persoalannya adalah pada hasil. Nilai mereka hanya pas-pasan untuk bisa lolos dari ‘ancaman’ harus mengulang. Bahkan ada yang harus mengulang karena pelbagai alasan seperti sering bolos dan tidak ikut ujian.
Seandainya para mahasiswa ini sadar bahwa status mereka sebagai mahasiswa adalah posisi terakhir untuk masih mendapatkan ‘subsidi’ dari orang tua. Karena setelah itu, tanggung jawab orang tua untuk membekali mereka mulai menurun. Pelan-pelan mereka sudah harus bertanggung jawab atas kehidupan mereka sendiri. Belajar untuk mandiri dan kemudian benar-benar lepas dari orang tua.
Membangun keluarga sendiri dan setelah itu mereka pun menjadi orang tua bagi anak-anak mereka. Begitulah siklusnya. Proses pergantian status itu, dari anak-anak ke remaja, kemudian dewasa, berjalan begitu cepat. Bahkan sangat cepat. Saya pun seakan masih bisa merasakan saat-saat gembira ketika lulus dari bangku SMA. Seakan momen itu baru terjadi kemarin. Padahal menamatkan bangku SMA sudah berlalu 27 tahun silam.
Begitulah waktu terus berjalan tanpa bisa dihentikan atau dilambatkan. Semua kita mendapat jatah waktu yang berbeda. Kehidupan kita akan berhenti begitu jatah tersebut habis. Persis seperti token atau pulsa. Namun waktu tak bisa diisi ulang. Karenanya, penggunaan waktu harus benar-benar dihemat, diperhitungkan dengan sebaik-baiknya. Tak boleh ada yang sia-sia.
Jangan sampai kita sadar ketika sudah terlambat. Ketika tidak ada waktu lagi untuk memulai sesuatu. Saat yang lain sudah menikmati masa tua bersama cucu-cucu mereka, kita justru baru ingin mencari jodoh. Ketika yang lain sudah menikmati uang pensiun mereka, kita bahkan belum pernah punya pekerjaan. Ketika yang lain sibuk beribadah, kita bahkan belum tahu cara salat.
Hidup hanya sesaat. Fokus pada kehidupan sendiri, jangan habiskan waktu untuk mengurusi persoalan dan kekurangan orang lain. Belajarlah dari Steemit, yang hanya menularkan hal-hal positif dan tidak ada tempat bagi hal-hal negatif.
“Apapun fakta yang terjadi di depan kita tidak lebih penting dari pada sikap kita untuk menyikapinya. Karena itulah kunci yang sangat menentukan”
Motivasi yang luar biasa, fokus pada diri sendiri dan raihlah hasilnya. Keren
thanks senior @rismanrachman semoga kita terhindar dari lebih banyak hal negatif di antara waktu yang semakin sempit
Kalau kita kerja sama orang lain... Nyan ho tafokus kanda?
Fokus pada pekerjaan kita @yahqan
Jangan habiskan waktu untuk memikirkan keburukan orang itu.
طوب لمن شغله عيبه عن عيوب الناس
Berbahagialah orang yang disibukkan oleh aibnya sendiri dan tidak memperdulikan aib orang lain. (Hadits)
Harus selalu fokus dalam hidup biar semua rencana dan kisi-kisi masa depan berjalan sewajarnya. Tapi ada juga yang gagal fokus hingga perlu banyak-banyak sediain aqua.. Ada gitu Pak @zainalbakri.. 😂