Perfeck photo and natural

in #natural7 years ago

image
Pasukan keamanan Rusia berhasil mengamankan serangan teroris di mion 'Immortal Regiment'. Dalam perayaan Hari Kemenangan di Moskow itu, setidaknya terdapat satu juta orang yang turun di jalan.
"Beberapa kelompok ditahan yang merencanakan untuk menyalakan ledakan selama peristiwa 'Immortal Regiment' di Moskow, dan telah mempersiapkan senjata untuk itu," kata Wakil Menteri Luar Negeri Oleg SSyromolotov kepada TASS, yang dikutip Pantau.com dari Russia Today, Jumat (11/5/2018).
Petugas layanan khusus melakukan 17 pencarian di Siberia Barat yang diduga sebagai tempat persembunyian teroris dan berhasil mengamankan 20 orang.
Syromolotov menambahkan, 26 teroris telah berhasil ditangkap selama lima hari, sejak 21 hingga 24 April lalu.
Ini bukan pertama kalinya teroris merencanakan untuk menyerang Resimen Immortal (bagian tradisional dari perayaan Hari Kemenangan di Rusia dan sekitarnya). Tahun lalu, pihak keamanan Rusia juga menggagalkan serangan teroris serupa.
Selama perayaan Hari V pada hari Rabu, Moskow memecahkan rekor kehadiran untuk pawai dengan 1 juta orang turun ke jalan untuk menghormati mereka yang berpartisipasi dalam Perang Dunia II.
Banyak kota di seluruh Rusia bergabung dalam acara tersebut, dengan total 10 juta orang yang ambil bagian.
Pakta tersebut sebenarnya ditandatangani pada 8 Mei 1945 malam. Namun, menurut waktu Moskwa, penyerahan Jerman resmi terjadi pada 9 Mei 1945 dini hari.
Digelar di Lapangan Merah Moskwa, Negeri "Beruang Merah" menyertakan beberapa senjata terbaru mereka dalam parade tersebut.
Dilansir dari CNN Selasa (8/5/2018), berikut merupakan alat utama sistem persenjataan yang bakal dipamerkan dalam parade itu.
Sukhoi Su-57.
Sukhoi Su-57.

  1. Jet Tempur Sukhoi Su-57
    Sukhoi Su-57 merupakan pesawat tempur siluman multiperan dengan satu tempat duduk yang dibuat oleh tangan ahli Rusia sendiri.
    Meski pesawat yang ditenagai oleh dua mesin jet itu melakoni terbang perdana pada 29 Januari 2010, Su-57 belum bergabung ke dalam Angkatan Udara Rusia.
    Kantor berita TASS mengutip pejabat Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan, dua Su-57 telah diterjunkan ke Suriah sebagai ajang uji coba.
    Jika nantinya resmi bertugasi, Su-57 bakal bergabung dengan F-22 dan F-35 (Amerika Serikat), dan J-20 (China), sebagai jet tempur generasi kelima di dunia.
    Dua pesawat Mig-31K tengah membawa rudal hipersonik Kinzhal
    Dua pesawat Mig-31K tengah membawa rudal hipersonik Kinzhal

Rudal hipersonik terbaru Rusia, Kinzhal, dibawa oleh dua pesawat tempur MiG-31K saat melangsungkan latihan pekan lalu.
Ketika memperkenalkan senjata itu 1 Maret lalu, Presiden Vladimir Putin mengklaim misil tersebut bisa melaju hingga 10 kali kecepatan suara.
Selain itu, dilansir TASS, Kinzhal mampu melakukan manuver untuk menghindari sistem pertahanan udara negara lawan.
"Ini merupakan senjata canggih, tak terkalahkan, dan mampu melampaui segala jenis pertahanan apapun," ujar Wakil Menteri Pertahanan Yuri Borisov.
Rudal Balistik YARS.
Rudal Balistik YARS.

  1. Rudal Balistik YARS
    Rudal balistik YARS, juga dikenal dengan nama SS-27, adalah rudal bergerak yang bisa membawa 10 hulu ledak nuklir, dan mampu melaju hingga 12.000 kilometer.
    Aliansi Advokasi Pertahanan Rudal (MDAA) menyatakan, Kremlin memiliki 73 rudal YARS. 63 di antaranya ditempatkan di kendaraan, dan sisanya di menara peluncur.
    Dalam keterangan resmi, MDAA menjelaskan kalau YARS mempunyai keunggulan untuk menghadapi sistem pertahanan udara terbaru.
    "YARS bisa bermanuver selama terbang, dan mampu menyebarkan umpan baik aktif maupun pasif," kata MDAA.