Bloomberg, Forbes: Bagaimana Masa Depan Steemit?

in #news7 years ago (edited)

Hari ini, dua media ekonomi besar dunia, Bloomberg dan Forbes, mengangkat bisnis media sosial berbasis blockchain, khususnys Steemit. Bagaimana peluangnya?


Source: Pixabay, diolah

ikon-bahasa-indonesia2.png

Selebriti Pindah Perahu

Bloomberg melaporkan tentang sejumlah artis atau selebriti YouTube dan Facebook yang "pindah perahu" ke Steemit. Ini jelas berita menggembirakan bagi Steemit karena kehadiran mereka akan menjadi magnet kuat bagi peningkatan kunjungan sekaligus potensi bergabungnya pengguna baru.

Adapun Forbes membahas soal peluang aplikasi sosial berbasis blockchain. Ini semacam catatan kritis mengenai perkembangan media sosial seperti Steemit.

Alternatif Media Sosial

Peter "Furious Pete" Czerwinski, yang punya hampir 5 juta pengikut di YouTube. Tapi, kini penggemarnya harus menonton aksinya di DTube, platform video sebagai bagian dari @steemit. Dia pindah ke DTUbe sejak dua bulan lalu. Menurut Bloomberg, Czerwinski mengaku merasa materinya tidak lagi mendapatkan sirkulasi yang layak di YouTube.1


Source: DTube

Ned Scott, pendiri Steemit, mengatakan, platform yang terdesentralisasi, seperti Steemit, lebih banyak kekuatan di tangan para kreator dan pengguna. Steemit tak memasang iklan dan menjual data tapi mengandalkan pertumbuhan pengguna untuk membuat token digital mereka semakin berharga. "Seluruh pengalaman (di media ini jadi) lebih transparan," katanya.2

Steemit, sudah berjalan selama dua tahun, menurut Scott, kini memiliki sekitar satu juta akun dan bertambah sekitar 120.000 bulan lalu. Saingannya, LBRY, memiliki sekitar 600.000 pengguna terdaftar.


Ned Scott3

Tapi, menurut data @arcange, jumlah total pengguna Steemit (terdaftar) sekarang sebetulnya baru menembus angka 900.000. Dari jumlah itu, pengguna yang aktif (sekurang-kurangnya sekali) hingga 9 April 2018 hanya separuhnya, atau sekitar 450.000 pengguna.


Steemit Statistics 9 April 20184

Dari grafik itu juga tampak bahwa jumlah anggota baru Steemit mulai meningkat pada 7 Juli 2016. Setahun kemudian, 2 Juli 2017, jumlah pendaftar baru meningkat pesat.

Ganjalan besar yang dihadapi media sosial semcam Steemit adalah popularitasnya masih jauh di bawah raksass media sosial seperti Facebook. Selain itu, belum banyak orang, khususnya kreator konten, yang menyadari keuntungan yang dapat ditangguk dari platform ini.

Naomi Brockwell, kreator video New York yang khusus di bidang materi crypto, mengaku sudah memanen pendapatan rata-rata US$ 40 per video. Jumlah yang sama baru dia peroleh berbulan-bulan di YouTube. Brockwell mengatakan dia perlu menemukan alternatif dari media sosial bermerek, yang menghapus iklan di videonya. "Aku pikir ini bukan soal perlindungan. Ini soal kontrol," kata dia.5


Source: Pixabay

Kelebihan Blockchain?

Media sosial berbasis blockchain, seperti Steemit, memang punya kelebihan dalam kendali data. Karena sistem ini diurus "keroyokan", tanpa otoritas tunggal yang mengendalikan penuh, maka tak ada satu orang yang bisa mendikte semua orang. Semuanya diatur bersama oleh komunitas yang terbentuk di sini.

Facebook, Google, Twitter, dan media sosial sejenis mengendalikan platform mereka secara sepihak. Perusahaan ini menghasilkan miliaran dolar dengan memasang iklan dan menjual data penggunanya. Penyalahgunaan atas data inilah yang membuat kasus Cambridge Analytica meledak.

Pada platform-platform itu, kreator konten umumnya tak mendapat bagian keuntungan dari iklan. YouTube dan Twitch memang membagi keuntungan tapi hanya di atas ambang batas tertentu dan menarik 25-45% dari pendapatan iklan.6

Ambang batas itu beragam. YouTube, misalkan, baru mengijinkan pengguna bergabung ke YouTube Partner Program--program yang memungkinkan kreator konten menerima pendapatan dari iklan--bila kanalmu mencapai 4.000 jam tontonan dalam 12 bulan dan 1.000 pelanggan (subscriber).

Steemit tidak demikian. Konten yang cuma dibaca 1 orang pun bisa dapat pendapatan, sekecil apa pun pendapatan itu. Ini terjadi karena di Steemit, pendapatan bagi kreator konten berasal dari jumlah "klik" alias "upvote" dari pengguna, yang sekaligus juga penonton/pembaca.

Kelebihan Steemit inilah yang sering dipromosikan di mana-mana. Tapi, Forbes mengkritik hal ini. Media ekonomi tersebut mengingatkan bahwa naif bila media sosial berbasis blockchain dapat menggantikan media sosial yang sudah kuat meski dengan didukung insentif ekonomi:7

Most consumers are content participating in these networks without being financially compensated. Facebook generates about $100 of revenue/user/year in the U.S. (much lower elsewhere in the world). Telling people they’ll be paid $8-9/month for posting pictures of their kids, friends, and pets doesn’t seem like the right way to get people on board.

Kebanyakan konsumen di jaringan medis sosial sekarang berpartisipasi secara sukarela, tanpa motif kompensasi finansial. Facebook menghasilan US$ 100 (sekitar Rp 1,3 juta) per orang per tahun di Amerika Serikat. Menawarkan kepada orang-orang itu bahwa mereka akan dibayar US$ 8-9 (Rp 100.000-120.000) per bulan untuk memajang foto anak, kawan, dan binatan peliharaannya bukan cara yang tepat untuk membuat mereka pindah perahu.


Source: Pixabay

Peluang Blockchain

Tapi, peluang aplikasi berbasis blockchain masih ada tapi harus ditemukan. Forbes menyarankan untuk menjelajahi ruang sosial baru yang secara unik diaktifkan oleh blockchain. Media itu menulis:8

Developers will build thousands of apps around cryptographically-scrace digital assets. Dynamic, engaging communities and commerce will organically emerge in each community. Some of these will be tied to real-world phenomena, like reality TV, game shows, etc. Others will be built on fictional universes like Harry Potter.

Komunitas yang dinamis dan terlibat serta perdagangan dapat secara alamiah lahir di setiap komunitas. Di lingkaran komunitas inilah blockchain dapat bekerja. Begitu juga dengan Steemit.

Footnotes

1. Camila Russo, Bloomberg, YouTube and Facebook Are Losing Creators to Blockchain-Powered Rivals
2. Camila Russo, Ibid.
3. Sumber gambar: @atikulislam
4. @arcange, Steemit Statistics – 2018.04.09
5. Camila Russo, Op.cit.
6. Kyle Samani, Forbes, Opportunities For Blockchain Based Social Apps
6. Kyle Samani, ibid
7. Kyle Samani, ibid
8. Kyle Samani, ibid


#blogiwankwriting #ksijakarta #jakarta #indonesia #steemitbudaya #steem #steemit #news #blockchain


Recent Posts


I hope you like my work. Please upvote and resteem this post and follow @blogiwank if you support me.


Sort:  

Ada angin segar nih......

Memang butuh magnet besar bagi steemit, itu tinggal menunggu waktu saja blockchain jadi populer

Informasi yang menambah pengetahuan. Seluk-beluk perkembangan dan kompetisi social-media sebagaimana postingan di atas mengajak pengguna berpikir njelimet dan siap dalam menyikapi tantangan ke depan.

Salam @steemian

Pindah perahu sih gak ya, tapi nambah perahu bisa jadi

Selalu luar biasa hasil riset-risetnya "paus" (@blogiwank) ini. Pemahaman yang begitu detil. I like this. Sangat bermanfaat . Sukses dan selalu smart