Dua Santri Dewantara menjadi imam dan penceramah di Malaysia (bilingual)
Dua santri asal Kecamatan Dewantara - Aceh Utara, Mustafa Kamal (29) dan Zunuwanis (25), sejak tanggal 21 Mai 2018 Masehi /05 Ramadhan 1439 Hijriah dipercayakan menjadi penceramah dan imam tetap di Surai Al-Makmur, Indera Mahkota, Kuantan, Negeri Pahang- Malaysia, sampai selesainya bulan Ramadhan 1439 H ini.
Disamping menjadi imam dan penceramah di Sarau tersebut, kedua santri ini juga diminta untuk menjalankan tugas yang sama dibeberapa masjid dan sarau disekitar Indera Mahkota dan Kuantan dalam seminggu sekali, sebut Tgk Mustafa Kamal yang dihubungi via telepon selular.
Didaulatnya Tgk Musatafa Kamal asal desa Bluka Teubai dan Tgk Zunurwanis asal dusun Madat Desa Paloh Lada Kecamatan Dewantara, menjadi imam dan penceramah di Malaysia, berawal dari perkenalan mereka dengan Zul warga Aceh asal Pidie, via media sosial Facebook.
Kemudian warga Aceh yang menetap di Selanggor itu, memperkenalkan Tgk Mustafa Kamal dan Tgk Zunuranis, dua mantan santri Mudi Mesra Samalanga ini dengan dato’ Ubay dari Kuantan sewaktu mereka berkunjung kesana Tahun 2017 yang lalu.
Lalu dato’ Ubay yang merupakan orang kaya dan berpengaruh serta berjasa terhadap berbagai kegiatan sosial dan keagamaan di Kuantan meminta pengurus surau Al-Makmur untuk menjadikan Mustafa Kamal dan Zunurwanis sebagai imam dan penceramah tetap disana.
Permintaan ini didasari pengamatan dato’ Ubay terhadap kemampuan mereka sejak tahun 2017 yang lalu, saat mereka mengisi jadwal imam dan penceramah ketika pertama mereka saling berkenalan di bulan Rabiul Awal dan Ramadhan 1438 H/2017 M.
Tidak sampai disitu, dato’ Ubay juga merekomendasikan kedua pemuda ini untuk melakukan peran yang sama di beberapa masjid dan surau dalam kawasan Kuantan, dengan jadwal yang diatur oleh orang suruhan dato’ Ubay Saf asal Bireuen - Aceh, dan Saf ini juga menjadi koordinator jadwal imam dan ceramah baik di surau Al-Makmur, Masjid dan surau lainnya lainnya.
Kebetulan hubungan antara kedua pemuda ini dengan Saf telah terjalin sejak tahun 2016, sama dengan hubugan mereka dengan Zul, juga via media sosial Facebook.
Maka untuk Ramadhan 1439 H, ini Mustafa Kamal dan Zunurwanis menjadi pengisi jadwal tetap sebagai imam dan penceramah di surau Al-Makmur Indera Mahkota, Kuantan, Negeri Pahang- Malaysia dan pada setiap seminggu sekali, satu diantara mereka menjadi imam dan penceramah di surau dan masjid lain yang dipilih oleh Saf koordinator mereka yang ditugaskan dato’ Ubay.
Kedua pemuda ini masih akan terus mengisi jadwal imam dan penceramah shalat fardhu, tarawih dan witir, baik di Indera Mahkota maupun di surau dan masjid lainnya dan insya Allah pada tanggal 18 Juni 2018 setelah hari raya idul fitri mereka baru akan kembali ke tanah air
Tgk. Zunurwanis and Tgk. Mustafa Kamal
Mustafa Kamal, Zul dan Tokoh setempat/
Mustafa Kamal, Zul and local figures
Jama'ah di Sarau Al-Makmur
/Jama'ah in Sarau Al-Makmur
Tgk Mustafa Kamal sedang memberi ceramah/gk Mustafa Kamal sedang memberi ceramah
Tgk Zunurwanis sedang memberi ceramah/Tgk Zunurwanis sedang memberi ceramah
Good luck
Two Santri Dewantara became priests and preachers in Malaysia
Two santri from Dewantara - Aceh Utara Sub-district, Mustafa Kamal (29) and Zunuwanis (25), from 21 May 2018 AD / 05 Ramadhan 1439 Hijri was entrusted to lecturer and priest in Surai Al-Makmur, Indera Mahkota, Kuantan, Negeri Pahang - Malaysia, until the end of Ramadhan 1439 H this month.
Besides being a priest and preacher in Sarau, the two santri are also asked to perform the same duties in several mosques and sarau around the Mahkota and Kuantan Periods once a week, called Mustafa Kamal Tgk who was contacted via mobile phone.
Tlk Musatafa Kamal from Bluka Teubai village and Tgk Zunurwanis from Madat village, Paloh Lada village, Dewantara sub-district, became priest and preacher in Malaysia, starting from their introduction with Zul from Aceh from Pidie, via Facebook social media.
Then the Acehnese who settled in Selanggor, introduced Tgk Mustafa Kamal and Tgk Zunuranis, two former students of Mudi Mesra Samalanga with dato 'Ubay from Kuantan when they visited there in 2017.
Then dato 'Ubay, who is rich and influential and meritorious to various social and religious activities in Kuantan, asked the administrators of Al-Makmur sura to make Mustafa Kamal and Zunurwanis as priests and lecturers remain there.
This request was based on Ubay's observations of their abilities since 2017, when they filled out the priest and preacher's schedule when they first met each other on Rabiul Awal and Ramadhan 1438 H / 2017 M.
Not only that, dato 'Ubay also recommends these two young men to perform the same roles in some mosques and surau in the Kuantan area, with the schedule set by the dato' Ubay Saf people from Bireuen - Aceh, and Saf is also the priestly schedule coordinator and good lectures in surau Al-Makmur, mosques and other surau other.
Incidentally the relationship between these two young men with Saf has been established since 2016, similar to their relationship with Zul, also via Facebook social media.
So for Ramadan 1439 H, this Mustafa Kamal and Zunurwanis will fill in the fixed schedule as priests and preachers in surau Al-Makmur Indera Mahkota, Kuantan, Pahang-Malaysia and once every week, one of them to be a priest and preacher in surau and mosque another chosen by Saf their coordinator assigned dato 'Ubay.
These two young men will continue to fill the schedule of imams and preachers of fardhu, tarawih and wititr prayers, both in Indra Mahkota and in surau and other mosques and God willing on June 18, 2018 after Idul Fitri celebration they will return to the homeland.
Indah sekali didengar ada putra Dewantara yg menjadi imam & penceramah di negri jiran, ini generasi yang religius tentunya didikan dari pasantren2 lokal. #Semoga terus succes dan kedepan ada lagi yang mengikuti jejak mereka.
Nye Tgk, lulusan Mudi Mesra Samalanga hmm
Mantap semoga mereka mengharumkan nama aceh sukses untuk semua,
Amiin