Motif Pakhuh Enggang (Paruh Burug Enggang)
(Dok. Saniman Andikafri, Motif Pakhuh Enggang Pada Rumah Adat Alas Aceh Tenggara)
Pakhuh Enggang merupakan salah satu motif yang terdapat pada bagian atas rumah adat Alas, tepatnya dibagian atap rumah adat. Motif pakhuh enggang merupakan bentuk yang menyerupai bagian leher burung enggang. Motif pakhuh enggang hanya terdapat pada bagian atas rumah adat Alas, motif ini jarang diterapkan pada pakaian dan benda-benda lainnya, karena bentuk ornamen ini terlalu kaku untuk diterapkan pada karya seni lainnya.
Masyarakat suku Alas menginterpretasikan motif pakhuh enggang sebagai simbolisasi dari bentuk paruh burung Enggang. Imam Nawawi menerangkan “ motif pakhuh enggang di umpameken simbol dakhi jati dikhi khang Alas. Ketekhe sifat nak anuk enggang dape pe iye cinep senakgen mesakhe menandeken iye let nie hadi” Artinya: Motif pakhuh enggang menjadi simbol dari jati diri masyarakat suku Alas. Layaknya seperti sifat burung Enggang, keberadaannya selalu ingin diakui dan diketahui dimanapun dia berada (Wawancara, Imam Nawawi, di Natam, 7 Juli 2017). Makna dari motif pakhukh enggang ini adalah bagaimana masyarakat suku Alas selalu ingin diketahui keberadaanya dimanapun dia berada, selalu memberitahu kepada masyarakat pendatang tentang kebudayaannya atau eksistensinya.
Bagi masyarakat suku Alas motif pakhuh enggang merupakan representasi dari burung Enggang. Hewan yang memiliki suara keras dan hidup dalam hutan, di daerah Aceh Tenggara. Motif pakhuh enggang ini berbentuk seperti kepala burung Enggang yang menghadap keatas. Apabila dilihat secara visual motif pakhuh enggang memberikan kesan ingin bersuara dan berkicau memberitahu hewan lainya tentang keberadaannya.
Motif pakhuh enggang ini berupa bentuk fisik dari perwujudan ide kreatif nenek moyangnya suku Alas. Sebagai lambang pengakuan dan keberanian masyarakat Alas dalam menunjukkan jati diri mereka. Selalu menunjukan kepada orang banyak bagaimana kebudayaannya dimanapun dia berada. Dengan cara menanamkan petuah-petuah kehidupan pada dirinya untuk di aplikasikan. Bagi masyarakat suku Alas motif pakhuh enggang memiliki nilai sosial, sebagaimana pada hakikatnya setiap manusia selalu ingin diakui keberadaannya. Pengakuan ini bukan dalam artian yang negatif dalam bentuk pengakuan yang tidak diinginkan. Pengakuan di sini adalah bagaimana semua orang mengakui keberadaanya dengan kualitas kemampuan, kelebihan dan kecerdasanya, layaknya burung Enggang yang selalu diketahui keberadaanya dengan suaranya.