Dendamku Untuk Ibu
Ibu
Tetesan keringat yang jatuh itu
Merupakan pahala untukmu dan sekaligus hutang untukku
Kegigihanmu, lelahmu, letihmu, semua adalah untuk kebahagiaan anakmu
Kulit keriput mulai menampakkan diri ke permukaan dan terlihat begitu jelas
Wajah cantik itu sudah mulai menunjukkan usianya
Tapi bagimu bahagia anakmu adalah tujuanmu
Lagi-lagi kau malah memilih bahagiaku daripada bahagiamu
*Ibu
Gambaran wanita terkuat dalam hidupku adalah dirimu
Bagaimana tidak?
Terkadang bukan hanya peluhmu yang jatuh membasahi bumi
Namun tubuh mungil itu juga ikut merebahkan diri
Tapi waktu itu kau malah berkata "umi tak apa nak, masih bisa kok"
*Begitulah dirimu ibu
Tak pernah terdengar keluhan keluar dari lidah manis itu
Lelahmu kau sembunyikan, sakitmu pun kau tahan
Seolah tak ingin ku ketahui kelemahan dirimu
Tapi aku tau ibu
Jerih payah itu akan selalu menjadi motivasiku
Motivasi yang kini menjadi dendam untuk membalas semua yang kau berikan padaku
Ambisi ini kemudian mengharap senyum manismu
Hanya itu
Karena untuk membalas semuanya, aku takkan mampu
Berbaktilah semasih ada waktu..
Ibu, Ibu dan Ibu.
Do'akan beliau selalu dalam kesehatan
Ibu adalah...
ah... tak cukup kata menguraikannya...