The Beautiful Trail in the Comment | Jejak yang Indah di Kolom Komentar |
yes, just leave it there
between the silent verses of poetry and the jungle of the blockchain
anything but a word without meaning
as long as the silence breaks up to its roots
but don’t leave thorns
both feet still tread
looking for blood on every trail
a smile more meaningful
to ward off the heartache
yes, just leave a smile
in the wet comments column
submerge with a beautiful tone
then we harvest the fruit
when spring arrives
don’t leave traces of smelling pink
we'll get dizzy later
the wrinkles on your forehead arrive immediately
and our blood also changes color
whether trail is gone
because we are not from the same pool
can you see the ocean
with different colored marine life
or your eyes just look brackish
then the heart becomes troubled
see your brother transformed
we live in a great ocean
and you still see a box of cages
then your trail gets rough
as if you were a vulture
yes, just leave there a smile
let's breathe fresh air in the garden
which is full of fragrant flowers
Lhokseumawe, January 26, 2018
Jejak yang Indah
ya, tinggalkan saja di sana
di antara bait-bait sajak sunyi dan rimba rantai balok
apa saja meski kata tanpa makna
asal kesunyian putus sampai akarnya
tapi jangan tinggalkan duri
kedua kaki masih menapak
mencari darah di setiap jejak
sepotong senyuman lebih berarti
untuk mengusir perih di hati
ya, tinggalkan saja senyuman
di kolom komentar yang basah
suburkan dengan nada indah
lalu kita memanen buah
saat musim semi tiba
jangan tinggalkan jejak berbau pesing
nanti kita jadi pusing
kerut di dahimu tiba dengan segera
darah kita pun berubah warna
apakah jejak tiada
sebab kita bukan dari kolam sama
tidakkah kamu melihat samudra
dengan biota laut aneka warna
atau matamu hanya melihat payau
lalu hati menjadi galau
melihat saudaramu berubah rupa
kita hidup di samudra besar
dan kau masih melihat sekotak sangkar
lalu jejakmu jadi kasar
seolah kau burung nazar
ya, tinggalkan saja di sana satu senyuman
mari kita hirup udara segar di taman
yang penuh wangi bunga
Lhokseumawe, 26 Januari 2018
Ya Aku bukan minyak Wangi yang bisa meninggal jejak harum ketika orang berada dibelakang ku
dan aku bukan bunga yang mekar di musim semi yang memberikan harum kepada angin untuk dibawa terbang kemana saja
Dan meninggal jejak jalan buat lebah untuk datang padaku dan menghisap madu.
Aku hanya seorang yang dapat berkomentar saja dan meninggal jejak pada postingan ini.
Kalau pun di respon aku akan meresa senang
Jika tidak aku pun juga merasa senang
Ini lah jejak komentar ku walaupun tiada bermakna
Aku telah berusaha meninggal bekas jejak disini
Agar kau ingat aku telah mampir disini
Aih bang Joel, folbek ya
Eyaaa.. Akn di lakukann
@joelasnawi memang mantap @naufal. Perangkai kata yang penuh makna..
jejak yang mendera, saat siang enggan pergi, namun senja memaksa dan akhirnya kalah dalam pelukan malam...
Sekali pun mendera, jejaknya nyata, penanda bahwa ia adalah bagian dari kita
Kita tinggalkan saja medsos yang tak memberi "arti" dan melangkah pada yang pasti dan memberi senyum indah sepanjang hari..
Seandainya bisa, saya ingin meninggalkan segelas kopi untuk bg @ayijufridar. Biar makin semangat dan makin kece badai. Hehehe...
Kalau saya singgah di sana nanti, siapkan saja segelas sanger yaa @zamzamiali, hehehehe....
Siaaap bg @ayijufridar. Insya Allah kalau tidak ada halangan akhir Februari nanti, jamuan istimewa. Hehehe...
Ya, saya tinggalkan saja jejak pada postingan ini.
Biar makin ramai.. Biar makin gaduh~
Semakin ramai semakin gaduh semakin baik @samymubarraq...
Benar Bang @ayijufridar.. Itu adalah sebuah keniscayaan.. :)
Excellent execution! Come with me!
Thanks so much @grisotti. Happy weekend for you...
Puisi yg indah bg
Terima kasih @muhadi. Saleum.
Penulis senior berbakat yang masih muda
Very classy
Thanks @muh,
I love your poetry, you are great .. i do not dare to write poetry after reading your poem, I am afraid wrong .. 😊 .. success for you friend ..
No poetry is wrong. I am still learning to write good poetry also @alpayasteem.