Sirna indahmu

Kemanakah hijaunya daun yang terhampar khalayak mata memandang.
Kemanakah indahnya pohon yang menjulang tinggi mencakar langit.
Kemana pula kicawan burung yang memanjakan indra di waktu sang pagi menyapa.
Kemakah hewan-hewan yang berlari bebas dalam pelukan sang hutan.
Hutan... Kini engkau tertidur di punggung bukit yang tak bisa berbuat apa-apa.
Senyummu tak lagi menyapa mahkluk-mahkluk tuhan yang bertumpu padamu
Rakusnya sang penyumpul rupiah membinasakanmu tampa berfikir akibat yang terlintas dengan sirna indahmu.