Harmonika Ku Dan Bekas Bibirmu
Kau tahu?
Malam itu ku kecup senyummu
Di atas panggung itu
Melalui wangi aroma pewarna merah bekas bibirmu
Yang tercium pekat pada harmonika ku
Orang-orang bertepuk tangan
Mereka kira aku bernyanyi dan bersenandung
Kenyataannya, aku menceritakan leluka dan deduka
tentang obituari renjana pada sapan yang ku kayuh
Ku bentangkan layar, kubakar dermaga
Ku kayuh tanpa bersauh, bersitahan angin dan ombak
Biar ku doakan kau diam-diam, seperti sedia kala
Seperti yang barang kali seharusnya
April 2018