Rateb Yang Hilang
RATEB YANG HILANG
Mengenang nyanyian ibuku
Yang telah lenyap di jemput ilahi
La ilahaillallah sinyak lon beumeutuah
Metuah gaki di jak bak buet
Meutuah ie’tiekeut temang syiruga
Orang tua mana yang mengingatnya
Memori merek apa yang mampu menyimpannya
Syair yang tidak pernah dikenal siapa penciptanya
Syair yang tak pernah menyentuh dapur rekaman
Itulah cerita kini
Mama…….
Aku rindu senandung itu
Yang telah lenyap di lahap rayap keangkuhan
Yang telah hilang disapu zaman
Harusnya aku tak bangga
Harusnya naluri ini berontak
Lhah…h…
Kenapa harus aku
Aku seorang bocah tersesat
Sesat untuk mengerti etika
Sesat untuk bertingkah
Sesat untuk berkata pada mereka
Pada mereka
Ingatlah aku
Didiklah aku
Jangan mengejar duniamu saja
Akulah investasi pahala jariahmu
Aku layaknya jiwa yang terlantar
Jika ingin kusalahkan
Siapa yang salah?
Apakah si buruh didik?
Atau si buruh kitab?
Tidak siapapun
Tidak juga aku
Tapi bagi jiwa yang merasa…… sadarlah!!!
Sadarlah!!!!
Kami anakmu, anak negri
Bukan boneka yang dapat kau jadikan
Sesajen pelangkap hidup
Barilah sedetik waktumu
Untuk bersenda gurau tentang hidup
untuk menanam cinta di watak ku
Untuk ku rebah di pangkuanmu
Untuk ku hirup aroma tubuhmu
Mendengarkan nyair itu lagi
Syair syarat cinta dan doa
Dan….
Laila haillallah…..
Shafira lon beumeutuah
Meutuah jaroe mita razeki
Meutuah gaki tameng syiruga
Jeuram, 11 november 2013
Mate Aneuk Meupat Jirat.
Gadoh Adat Hana Pat Tamita.
Mantap ,lanjutkan, cantiiiik!
Terima Kasih 😆😆