Sebilah Puisi
ruang mana lagi yang akan kita kosongkan untuk menempatkan seseorang pada tempat layak, jika lirikannya meledakkan ingatan. meneror batin yang renta. di bilik kumuh penuh damprat tak penting, ia datang dengan wajah kusut, setelah beberapa kali nyasar di lorong-lorong kampong nan gelap.
Blang Oi pernah menyambutnya dengan sebilah puisi, meski akhirnya urung dibacakan pada momen-momen sedih. bagi kami, kekasih adalah apa yang layak untuk diingat. atau mengorbankan sesuatu untuk membuktikan bahwa urusan kasih mengasihi tak bisa dibiarkan begitu saja mengalir ke mana suka. karena keliaran rasa bak air bah yang menghantam desa.
Dear friend! Next time also use #artzone and follow @artzone to get an upvote on your quality posts!