Menyoal Puisi Aku tak Tahu Syariat Islam
Kita tak perlu menghina sesiapa yang telah hina, namun barangkali amarah suka mengambil sendiri peranannya dalam hati. Tiada perlu barangkali mempermasalahkan selembar kain penutup wajah yang di beberapa daerah yang menjunjung tinggi syariat sendiri masih menuai kontroversi dan penolakan, bahkan dari lingkungan terdekat. (Meski Alhamdulillah semakin bertambahnya orang-orang yang paham, tiada mengganggu kebebasan si pemakai dan tak pula menghina yang belum menggunakan)
Namun perkara azan yang disandingkan dengan kidung tanpa makna memang keterlaluan. Entah kali ini lagi-lagi pengalihan isu atau memang si nenek tak tahu menahu perihal negara yang berdiri dari darah dan airmata serta uluran tangan orang-orang yang ia hina.
Muslim memberi kontribusi penting bagi kemerdekaan, bukan sedikit bantuan yang diberikan, menurut saya, Indonesia bahkan takkan merdeka tanpa sodoran tangan orang-orang yang ia hina.
Dikatanya ia tak tahu syariat, namun mengapa ia tiada menilik kepada sejarah jika malas mengkaji lebih jauh lihat saja sila pertama, bukankah itu cukup sebagai pengakuan bahwa negara ini ada sebab Rahmat Tuhan, Tuhan Yang Maha Esa.
Di negeri ini, kita bebas beragama, kita bebas bergaul dan berbicara apa saja. Bahkan puisi sendiri punya berbagai makna yang bisa di terjemahkan berbeda oleh tiap orang.
Puisi sendiri adalah milik bebas tiap pribadi, namun ia akan tetap indah tanpa perlu menyinggung siapapun.
Siapa yang mau bergabung di grup komunitas steemit di whatsApp hubungi : 085358485241
Di tuggu apvote n follow nya ya...