Sharing Science with Traditional Salt Farmers in Lancok Village, Syamtalira Bayu- Aceh, Indonesia | Berbagi Ilmu Bersama Petani Garam Tradisional di Desa Lancok, Syamtalira Bayu- Aceh, Indonesia [Bilingual Post]
Dear Everyone,
Salt.! Who does not know about salt, including the essential ingredients that are always there in our kitchen, but have you ever come to see how the salt-making process and how hard work the salt farmers do? In this post I will say about the stages of the salt - making process that we have always consumed every day.
Garam.! Siapa yang tidak tahu tentang garam, termasuk bahan pokok wajib yang selalu ada di dapur kita, tapi pernahkah anda datang untuk melihat bagaimana proses pembuatan garam dan bagaimana kerja keras yang dilakukan para petani garam? Dalam postingan kali ini saya akan menceritakan tentang tahapan proses pembuatan garam yang selalu kita konsumsi setiap hari.
That day I was doing the assistance in making energy-efficient stove for salt farmers in lancok village, Bayu district, North Aceh. Nek jannah is one of the salt farmers who has been working on her salt farming for 15 years, before doing a technical rendering on making energy-efficient salt furnaces, I interviewed some salt farmers to identify problems facing farmers in the area.
Hari itu saya melakukan pendampingan pembuatan tungku hemat energi untuk para petani garam di desa lancok, kecamatan bayu, aceh utara. Nek jannah adalah salah seorang petani garam yang telah menggeluti profesi nya sebagai petani garam selama 15 tahun, sebelum melakukan pendapingan teknis mengenai pembuatan tungku garam hemat energi, saya melakukan wawancara dengan beberapa petani garam untuk menidentifikasi permasalahan yang dihadapi para petani di daerah ini.
According to Nek Jannah the most fundamental problems that they face is the use of wood as a fuel manufacture of salt, for a one-time process of making salt with a water capacity of 25 liters of water requires 1 cubic meter of wood. While the supply of wood for the process of salt production is very limited, therefore, Nek Jannah requires a furnace that can save the consumption of wood fuel during the process of making salt.
Menurut nek janah permasalahan yang paling mendasar yang mereka hadapi adalah penggunaan kayu bakar sebagai bahan bakar pembuatan garam, untuk satu kali proses pembuatan garam degan kapasitas air 25 liter air membutuhkan 1 kubik kayu. Sedangkan suplai kayu untuk proses produksi garam sangat terbatas, oleh karena itu nek jannah memerlukan sebuah tungku yang bisa menghemat konsumsi kayu bakar pada saat proses pembuatan garam.
The salt farmers In Lancok still use traditional tools to scratch the sand, after the sand is in the gear by using traditional tools then the sand is left in the sun to dry, then after the sand is dry, the sand is dredged again to be collected.
Para petani garam Dilancok masih mengggunakan alat tradisional untuk menggaruk pasir, setelah pasir itu di geruk dengan menggunakan alat tradisional maka pasir tersebut dibiarkan di terik matahari hingga kering, kemudian setelah pasir kering, pasir tersebut di keruk lagi untuk dikumpulkan.
Fuel used in the process of making salt, farmers salt still using wood fuel. the cooking process takes about 8 hours.
Bahan bakar yang digunakan pada proses pembuatan garam, petani garam masih menggunakan bahan bakar kayu. proses pemasakan garam membutuhkan waktu sekitar 8 jam.
farmers are hoping for the right technology to help them to produce people's salt. Nek Junnah reveals when the rain falls then all activities stop. farmed land used for raw materials grams submerged in rain water.
para petani sangat mengharapkan adanya teknologi tepat guna dapat membantu mereka untuk memproduksi garam rakyat. Nek Junnah mengungkapkan dikala hujan turun maka semua aktivitasnya berhenti. dikernakan lahan yang digunakan untuk bahan baku gram terendam air hujan.
Here we have created an energy-efficient furnace for the salt-making process. where this stove can save 50% wood fuel compared to using traditional stove. The furnace we offer is made of brick and has a combustion chamber and has a chimney.
Disini kami telah membuat sebuah tungku hemat energi untuk proses pembuatan garam. dimana tungku ini bisa menghemat bahan bakar kayu 50% dibandingkan dengan menggunakan tungku tradisional. tungku yang kami tawarkan terbuat dari bahan batu bata dan memiliki ruang pembakaran dan memiliki cerobong asap.
With the method we are trying to hope that salt farmers in Lancok find a new way in the process of salt cooking traditionally and certainly save their wood fuel consumption. Hopefully in the future of this activity can be welcomed by the relevant agencies in the district of North Aceh so that the government can take part to help the realization of a frugal kitchen for salt farmers and also the creation of maximum salt production by traditional farmers.
Dengan metode yang kami upayakan ini semoga petani garam di desal lancok menemukan cara baru dalam proses memasak garam secara tradisional dan tentunya menghemat konsumsi kayu bakar mereka. Harapan saya kedepan kegiatan ini bisa disambut oleh instansi terkait di Kabupaten Aceh utara supaya pemerintah dapat mengambil andil membantu terealisakannya dapur hemat bagi para petani garam dan juga terciptanya produksi garam maksimal oleh petani tradisional.
That all steemian the social activities that I done with collegue @dilimunanzar a few days ago visited the activities of salt farmers in the village Lancok District Syamtarila Bayu north Aceh district.
Demikanlah steemian kegiatan sosial yang saya lakukan bersama @dilimunanzar beberapa hari yang lalu setelah mengunjungi kegiatan petani garam di desa lancok Kecamatan Syamtarila Bayu Kabupaten Aceh utara.
Saleum
@my451r
Thank you for taking part in this months #culturevulture challenge. Good Luck.
Hei Man.. Thank you for mention me, I know you always want to help another People, That made same of main braint us each other, Nice to be your friend and getting an Amazing experiences.
May we be given health by the Almighty. So we can continue to help the community.
Yes I do.. Keep working..
This is high quality content...
Deep exploration on salt in aceh, as we know that the NaCl level of salt in aceh not enough for industrial standard. Its affected to the prosperity of salt farmer, hopefully we can help them... Syabas abg @my451r...
Yup I know.. He always make good effort since he was a hight quality jomblo Lol
Voteup dan follow back ya bang
keren bang...info hebat dan gambar kece.
Terima kasih bg @emnajourney ... teuma tulesan golom get paih... harus neupeutron ileumee teumuleh bg... he he