Dongeng mahasiswa tingkat akhir

Lulus merupakan pertanyaan yang sangat menyakitkan bagi mahasiswa tingkat akhir, apalagi sudah melewatkan masa studinya, dimana kawan-kawan seperjuangan sudah duluan melemparkan topi toganya sambil tertawa lepas, tanda pengorbanannya sudah berakhir dan bagi mahasiswa yang belum, hanya bisa tersenyum sempit sambil menampakkan gigi taring yang runcing.

Kadang orang terlalu gamplang menyimpulkan mahasiswa yang tidak lulus sesuai dengan standar akademisi, dengan sebutan mahasiswa bodoh atau mahasiswa malas. Padahal pada dasarnya setiap mahasiswa yang memperpanjang masa studi kuliahnya itu pasti memiliki masalah. Bisa saja masalah itu dengan dirinya sendiri (malas), dengan orang tua, mungkin masalah dalam hal butuh tambahan pendalaman materi kembali, seperti mengulang mata kuliah yang tidak lulus, serta masalah yang paling populer dikalangan mahasiswa yaitu bermasalah dengan dosen.

Kebanyakan mahasiswa akhir sekarang lebih cenderung bermasalah dengan dosen pembimbingnya (doping), baik dalam hal waktu konsultasi, serta penyelarasan ide dari doping 1 dan doping 2, apalagi mereka punya dendam lama, maka nerakalah bagi mahasiswa bimbingannya.

Lobi melobi merupakan alternatif yang kebanyakan dipilih mahasiswa akhir untuk menghindari dari doping yang killer, dalam hal melobi mahasiswa akhir tidak cukup hanya dengan modal uang dan kenalan yang hebat, tanpa keuletan cakap kadang lobi menjadi sia-sia. Bermacam cara di tempuh seperti dari daerah ada yang melobi dengan membawa makan khas daerah nya, ada juga yang nekat melobi pihak akademik dalam hal mengatur segala kelengkapan administrasi.

"Sungguh dalam bahaya sudah budaya melobi dalam pendidikan kita sekarang".

Semoga yang saya cerita ini tidak terjadi pada pendidikan di negeri Indonesia ini. Maju terus pendidikan kita, semoga melahirkan generasi yang bermutu.