Learn GIS for Free - Format Data Spasial (Part #2)
Sesuai janji saya pada posting sebelumnya Learn GIS for Free bahwa saya akan melanjutkan pembahasan mengenai format data spasial.
Baiklah, tanpa banyak basa basi kita mulai terlebih dahulu tentang defisini, secara sederhana format dalam bahasa komputer berarti bentuk dan kode penyimpanan data yang berbeda antara file satu dengan lainnya. Dalam SIG, data spasial dapat direpresentasikan dalam dua format yaitu data vektor dan data rester.
Data vektor merupakan bentuk bumi yang direpresentasikan ke dalam kumpulan garis, area (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik dan nodes merupakan titik perpotongan antara dua buah garis.
Keuntungan utama dari format data vektor adalah ketetapan dalam merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus. Hal ini sangat berguna untuk analisa yang membutuhkan ketetapan posisi, misalnya pada basisdata batas-batas kadaster. Contoh penggunaan lainnya adalah untuk mendefinisikan hubungan spasial dari beberapa fitur. Kelemahan data vektor yang utama adalah ketidakmampuannya dalam mengakomodasi perubahan gradual.
Sedangkan data raster atau disebut juga dengan sel grid adalah data yan dihasilkan dari sistem penginderaan jauh. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture elemen)
Pada data raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya. Dengan kata lain, resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan bumi yang diwakili oleh setiap pixel pada citra. Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh satu sel, semakin tinggi resolusiya. Data raster sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual, seperti jenis tanah, kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah dan sebagainya. Keterbatasan utama dari data raster adalah besarnya ukuran file; semakin tinggi resolusi gridnya semakin besar pula ukuran filenya dan sangat bergantung pada kapasitas perangkat keras yang tersedia.
Masing-masing format data mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pemilihan format data yang digunakan sangat tergantung pada tujuan penggunaan, data yang tersedia, volume data yang dihasilkan, ketelitian yang diinginkan, serta kemudahan dalam analisa. Data vektor relatif lebih ekonomis dalam hal ukuran file dan presisi dalam lokasi, tetapi sangat sulit untuk digunakan dalam komputasi matematik. Sedangkan data raster biasanya membutuhkan ruang penyimpanan file yang lebih besar dan presisi lokasinya lebih rendah, tetapi lebih mudah digunakan secara matematis.
Untuk pembahasan format data spasial kurang lebih seperti itu menurut pengetahuan saya. Selanjutnya kita bahas mengenai sumber data spasial yang merupakan salah satu syarat SIG dan ini juga termasuk salah satu soal sewaktu saya mengikuti ujian sertifikasi kompetensi GIS.
Sumber data spasial dapat diperoleh dari beberapa sumber antara lain peta analog, penginderaan jauh, data hasil pengukuran lapangan, data GPS (Global Positioning System). Baiklah mari kita kupas satu persatu.
Peta analog antara lain peta topografi, peta tanah dan sebagainya yaitu peta dalam bentuk cetak. Pada umumnya peta analog dibuat dengan teknik kartografi, kemungkinan besar memiliki referensi spasial seperti koordinat, skala, dan arah mata angin. Dalam tahapan SIG sebagai keperluan sumber data, peta analog dikonversi menjadi peta digital dengan cara format raster diubah menjadi format vektor melalui proses digitasi sehingga dapat menunjukan koordinat sebenarnya di permukaan bumi.
Sistem Penginderaan Jauh antara lain citra satelit, foto udara dan sebagainya, merupakan sumber data yang terpenting bagi SIG karena ketersediaannya secara berkala dan mencakup area tertentu. Dengan adanya bermacam-macam satelit di ruang angkasa dengan spesifikasinya masing-masing, kita bisa memperoleh berbagai jenis citra satelit untuk beragam tujuan pemakaian. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format raster.
Hasil pengukuran lapangan yang dihasilkan berdasarkan teknik perhitungan tersendiri, pada umumnya data ini merupakan sumber data atribut, contohnya batas administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak pengusahaan hutan dan lain-lain.
Data GPS, teknologi ini memberikan terobosan penting dalam menyediakan data bagi SIG. Keakuratan pengukuran GPS semakin tinggi dengan berkembangnya teknologi. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format vektor.
Untuk pemahaman dasar tentang sistem informasi geografis saya rasa cukup. Kenapa saya mengulas pemahaman dan definisi terlebih dahulu, supaya nanti sewaktu saya menjelaskan ke teknisnya tidak putus informasi. Demikian semoga bermanfaat !
By @sinardy