Super Women di Pelosok Desa

Pemandangan yang tidak seperti biasanya ini kudapati saat sedang menjalankan tugas untuk turun ke lapangan. Karena desa ini jauh dari perkotaan dan masih bisa dibilang terpencil ini jadi tak heran jika pemandangan-pemandangan yang seperti ini dijumpai di sana.

Dua wanita ini memiliki pekerjaan harian yaitu mengupas kulit kelapa, sehingga yang tersisa hanyalah hanya kelapa dengan tempurungnya saja dan siap dijual ke toke atau tengkulak di desa tersebut. Mengupas kulit kelapa atau dalam bahasa Aceh di sebut sundak u ini lazimnya dilakoni oleh para lelaki dan tidak menutup kemungkinan di pedasaan ini juga dilakoni oleh kaum hawa dan ini mungkin menjadi tabu di mata masyarakat perkotaan, namin di sana hal demikian sudah menjadi pemandangan sehari-hari.

Hampir tak ada kudapati raut wajah lelah atau kecewa dengan pekerjaan yang mereka lakukan, seolah mereka menikmati pekerjaan itu. Padahal pekerjaan yang memerlukan tenaga ekstra ini dan sepatutnya dilakukan kaum adam menjadi biasa saja bagi mereka.

Kak Markonah dan Kak Rabumah (nama samaran) ini menjadikan profesi ini sebagai penambah ekonomi untuk menutupi kebutuhan keluarga mereka.

Dan saya lupa menanyakan apakah mereka juga yang memanjat, karena terkagum-kagum dengan aksi mereka.

Semoga kedepan mereka mendapatkan pekerjaan yang layak dan sesuai dengan beban yang harus dipikul oleh kaum hawa lainnya.

Foto: sengaja saya blur, menjaga kode etik jurnalistik kata Ust. Abdul Somad.

Saya harus tabeik keu "Super Women ini" karena belum tentu kaum adam yang diperkotaan sanggup menyundak kelapa seperti mereka.

Regards: JUBAGARANG

---

Posted from my blog with SteemPress : http://jubagarang.epizy.com/wp/2018/10/20/super-women-di-pelosok-desa/

---