Geliat Persaingan Usaha Blogger Desa

in #steempress5 years ago (edited)

Geliat Persaingan Usaha Blogger Desa


 

Apa sih Blogger? Ngeblog itu ngapain saja?



Seorang awam berkata, profesi blogger baru tampak, ketika berdomisili di ibukota dan daerah penyangga. Karena di sana banyak events yang mengundang blogger. Blogger “dibayar” untuk merepresentasikan acara yang berlangsung di blog dan sosial media. Tulisan-tulisan blogger serta reportase di sosial media itu dibaca netizen, maka informasi pun meluas.

Sementara blogger daerah, jarang sekali diundang untuk menghadiri event. Bahkan di daerah tertentu bisa dibilang tidak ada instansi pemerintah atau perusahaan yang ngeh untuk menggandeng blogger ketika launching sesuatu. Sepi. Orang tidak mengenal di daerah tersebut ada blogger, kecuali tidak sengaja diarahkan google ketika mencari informasi tertentu yang kebetulan informasi terkait ada pada blog Blogger tersebut. Atau pas ikut lomba blog dan menang. Semua mata pasti tertuju deh dan banyak yang nge-add berteman.

Yang lebih nyesek ketika ada pencarian job berdasarkan lokasi domisili. Jelas Blogger di luar wilayah tidak bisa ikut meski secara syarat teknis blog memenuhi. Kecuali ada koordinator orang dalam yang tidak fair.

Emang ada yang tidak fair? Ada. Ketika sebuah instansi membuat acara blogger gathering, peserta disyaratkan harus berdomisili Jabodetabek. Saya yang domisili Cianjur, merasa tetangga nya Bogor ikut daftar. Ternyata tidak lolos dengan alasan domisili tidak tercover.

Tapi pada saat acara berlangsung, banyak yang live banyak yang ngetwit dan share photo acara tersebut, salah satunya Blogger dari luar Jabodetabek juga. Iseng saya tanya kok bisa ikut acara? Jawabnya daftar dan dapat email konfirmasi. Fix. Mungkin ada kekeliruan. Saya hanya istighfar. Mensyukuri jadi Blogger daerah yang untuk mendapatkan ilmu saja harus dibarengi sakit hati.

Jika ingat itu, saya merasa beruntung menjadi bagian dari Kompasiana. Di sana kalau ada acara selalu fair. Bedanya koordinator perorangan sama institusi seperti itu kali. Okeh, lupakan curhat saya itu, kita kembali ke tema ODOB Indonesian Sosial Blogpreneur.

Dari salah satu pengalaman di atas, terlihat bukan profesi yang sama namun kondisi yang berbeda hanya karena perbedaan wilayah. Tapi perlahan stigma itu mulai menurun, ketika ada sistem rekrutmen Blogger untuk diajak kerjasama dalam bentuk content placement, dan atau sponsored post. Membuat blogger daerah merasa tetap dicari dan meski recehan, tetap bisa menghasilkan.

Meski untuk mendapatkan kesempatan terpilih menjadi blog yang memenuhi persyaratan itu sungguh sangat tidak mudah. Bersaing dalam konsisten update, berlomba dalam menaikan domain authority, maksimal dalam page authority, bahkan kini mulai ada perhitungan domain rating selain engagement blog yang bisa dilihat dari analitik.

Huh... Tarik nafas dalam pokoknya.

Jadi Blogger itu tidak sekadar menulis kalau mau menghasilkan. Karena semua memang tidak ada yang instan, bukan? Menyajikan mie instan saja perlu air panas. Tetep harus ada perjuangan.

Jadi, apa yang harus dilakukan supaya blog nya Blogger daerah bisa bersaing dan menghasilkan seperti Blogger ibukota?

  1. Perkuat niat ngeblog
  2. Rawat blog sehingga bikin betah dan mudah diakses
  3. Konsisten menulis hal yang bermanfaat, job atau bukan, buat lomba atau bukan, tetap bermanfaat
  4. Upgrade skill dalam hal dunia blogging baik secara online maupun offline
  5. Rajin silaturahmi baik online maupun offline sehingga menambah jejaring dan peluang dikenal
  6. Maksimalkan akun sosial media yang menunjang kinerja blog
  7. Marwah seorang blogger tidak berorientasi kepada materi. Jadi dapat atau tidaknya sebuah job, tetap saja konsisten dalam membuat membagikan tulisan yang meski recehan tapi bermanfaat bagi pembaca.
  8. Ada lagi yang bisa menambahkan?


Jadi ketika Blogger daerah tidak memiliki kesempatan atau tidak diajak dalam sebuah event, jangan kecil hati. Luruskan saja niat ngeblog nya. Semakin tinggi jam terbang menulis, semakin besar kesempatan dikenal dan mendapatkan hasil dari kerja keras selama ini.

Rezeki dan peluang tidak hanya berasal dari satu pintu


Posted from my blog with SteemPress : http://tehokti.com/geliat-persaingan-usaha-blogger-desa.html